Bonus

955 108 3
                                    


.
.
.
.
.
Jevan menatap pintu rumah minimalis yang sangat di kenalnya, rumah bercat putih gading itu tampak asri dengan pohon rambutan di halam rumah nya.

Jevan menghela nafas panjang sebelum memutuskan mengetuk pintu, menyiapkan dirinya sendiri juga barang bawaan nya yang sengaja dia bawa kesana hari ini.

Tok

Tok

Tok

"Assalamu'allaikum." Jevan bisa mendengar suara langkah kaki mendekat ke arah pintu.

"Wa'allaikumsalam."

Cklek

Jevan tersenyum saat seorang gadis yang sudah lima tahun ini mengisi hati nya, gadis cantik yang menjadi kesayangan sang bunda, Anara.

"Hay sayang." Anara mengerjap saat melihat Jevan berdiri di depan pintu rumah nya, jangan lupakan sebuah boneka beruang berwarna putih berukuran besar yang ada di sebelah kekasihnya itu.

"Kenapa tiba-tiba kesini?!" Jevan mengedikan bahu nya.

"Mau ngasih ini, nih buat kamu. Udah mirip sama aku kan?" Anara mengangguk antusias, karena memang kekasihnya itu mirip dengan beruang, empuk dan hangat.

"Ayo masuk, tapi gak bisa di dalem ya, di sini aja. Soalnya gak ada orang di rumah." Jevan mengangguk paham, akan membuat keributan dan berbagai fitnah jika mereka berduaan di dalam rumah.

"Iya gak apa, lagi pula niat nya aku mau ngajakin kamu jalan seharian, kita jajan." Anara menatap Jevan tidak percaya.

"Kamu jauh-jauh dari malang ke sini cuma buat ngajakin jajan?" Jevan mengangguk.

"Iya, ayo cepetan. Aku udah pinjem motor nya mas Harsa tuh, katanya kamu pingin naik motor nya mas Harsa." Netra kembar milik Anara tampak berbinar.

"Beneran ya? Seharian ini kamu harus sama aku loh ya." Jevan mengangguk.

"Iya, sana cepet siap-siap." Anara mengangguk namun sebelum gadis itu masuk kedalam rumah, Anara meminta Jevan berfoto di sebelah boneka beruang yang baru saja di berikan oleh pemuda itu.

"Sek, aku mau foto kamu dulu, mau pamer. Biar fans mu kepanasan." Jevan menuruti kemauan Anara, lagi pula tidak ada salah nya.

"Oke sip, sebentar aku mau ganti baju."

Anara bergegas masuk sambil membawa boneka beruang yang ternyata sebesar tubuhnya.

Ting

Jevan mengambil ponselnya saat mendengar suara notifikasi masuk, pemuda itu tersenyum saat melihat Anara baru saja memposting fotonya.

Jevan mengambil ponselnya saat mendengar suara notifikasi masuk, pemuda itu tersenyum saat melihat Anara baru saja memposting fotonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pacar siapa sih gemes banget, pingin tak kantongin jadinya." Jevan bergumam, dia jadi gemas sendiri dengan kekasih cantiknya itu.

"Gak salah aku nurutin saran mas Harsa."
.
.
.
.
.
"Mau jajan apa kamu? Seharian ini aku yang bayarin." Anara menatap Jevan curiga, karena hari ini kekasihnya sangat aneh menurutnya.

Bratadikara's houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang