Spesial chapter

966 133 2
                                    


.
.
.
.
.
Harsa baru saja pulang kuliah saat mendapati rumah kosong, sama sekali tidak ada orang di rumah.

Saga tengah bekerja, Candra sudah pasti sedang mengajak Maven dan Jevan untuk pergi mencari objek foto, Yoga sudah pasti akan berada di kebun. Seharusnya ada Wildhan dan Yudhis di rumah namun sepertinya dua anak itu juga ikut keluar.

Harsa memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum mengerjakan tugasnya, percuma juga jika dia pergi ke kebun saat hari sudah sore seperti ini, karena Yoga pasti sudah akan pulang.

"Aku biasa lihat mereka ada di rumah, kalau sepi gini rasanya aneh." Harsa bergumam lirih, memang rasanya cukup aneh saat melihat rumah dalam keadaan sepi.

"Mas Harsa udah pulang?" Harsa tersenyum saat Wildhan melongok kan kepalanya di pintu kamar.

"Masuk aja Wil, jangan ngintip gitu." Wildhan hanya tertawa pelan saat mendengar ucapan Harsa.

"Lagi ngerjain apa mas? Mau aku bantuin gak?" Harsa menggeleng.

"Gak usah, aku bisa sendiri kok. Kamu darimana?" Wildhan fokus melihat pada buku Harsa yang terbuka.

"Dari kebun mas, panen anggur buat ice cream." Harsa hanya mengangguk.

"Mas Harsa udah makan belum?" Harsa menggeleng saat Wildhan menatapnya.

"Kenapa belum makan? Tadi gak jadi makan bareng Runi?" Harsa kembali menggeleng saat Wildhan menyebut nama Aruni.

"Gak jadi, Aruni lagi ada perlu sama temen nya." Wildhan mengernyit bingung, sejak kapan Aruni menolak ajakan Harsa.

"Ya udah, ayo aku temenin makan mas. Aku tadi masak sayur asem sama ayam goreng, atau mau aku masakin yang lain?" Harsa menggeleng.

"Nanti aja Wil, aku kalau makan sekarang nanti pas kalian makan malam pasti di suruh makan lagi."

"Loh ya pasti dong mas, masa mas Harsa cuma makan sekali aja sih!" Harsa tetap menggeleng dan membuat Wildhan menyerah.

"Ya udah ya udah, mas Harsa menang, nanti makan nya sekalian makan malem."
.
.
.
.
.
"Harsa, makan dulu, kamu nyariin siapa sih?" Harsa menoleh pada Saga saat mendengar teguran dari sepupunya itu.

"Yudhis belum pulang?" Saga menggeleng.

"Katanya sih dia mau makan di luar sama temennya, udah biarin aja." Harsa mengangguk dan melanjutkan makan nya.

"Gimana kuliah nya mas?" Yoga bertanya saat melihat Harsa tampak sedikit murung.

"Baik Yog." Yoga melirik ke arah Saga.

"Ada yang gangguin mas gak di kampus?" Harsa menggeleng pelan.

"Gak ada, semua aman kok." Yoga menghela nafas panjang, dia tau ada yang di sembunyikan oleh Harsa.

"Aku selesai, aku ke kamar duluan ya, mau ngelanjutin tugas." Saga dan Yoga mengangguk.

"Mas Harsa kenapa mas? Kayak gak semangat gitu?" Saga menatap punggung Harsa saat sepupu nya itu keluar dari ruang makan.

"Tadi siang siapa yang ada di rumah waktu Harsa pulang?" Semua yang ada di meja makan menggeleng.

"Waktu aku pulang mas Harsa udah di rumah, dan wajah nya emang udah murung. Feeling ku sih karena batal jalan sama Aruni." Saga mengernyit, begitu pula Yoga, Maven, Candra dan Jevan.

"Batal jalan? Tumben Aruni ngelewatin kesempatan makan siang sama mas Harsa?" Wildhan mengedikan bahu nya.

"Yo mana aku tau cok!"

Sedangkan di kamar Harsa, pemuda itu kembali fokus pada tugas nya, meskipun otaknya memikirkan kenapa Aruni membatalkan rencana mereka secara sepihak, bahkan tanpa menunggu jawabannya.

Bratadikara's houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang