.
.
.
.
.
Wildhan sejak semalam sudah memonopoli Harsa untuk tidur bersamanya, bahkan tidak mengijinkan sepupu nya yang lain untuk mendekat.Beruntung Harsa sedang libur hari ini, jadi tidak ada salah nya menuruti Wildhan yang sedang berulang tahun hari ini.
Pemuda itu sudah mengklaim akan terus bersama Harsa pada hari ulang tahun, dan itu membuat yang lain sebal, ya kecuali Saga yang bisa sedikit bernafas lega karena hari ini Wildhan tidak menempel padanya.
"Wil, sana toh gantian, gue juga mau meluk mas Harsa." Wildhan hanya menggeleng dan tetap pada posisinya yang mendekap tangan Harsa.
"Wil, nanti kalau mas Harsa mau keluar sama Aruni gimana?" Wildhan langsung menatap tajam pada Candra.
"Mas Harsa udah janji buat gak keluar sama Aruni hari ini, soalnya hari ini mas Harsa punya ku!" Harsa yang namanya terus di sebut hanya bisa mendengarkan.
"Wildhan begitu, mas Harsa jadi gak bisa main ke kebun tuh." Wildhan merengut dan langsung menatap ke arah Harsa saat mendengar ucapan Yoga.
"Biarin, aku lagi ulang tahun kok!" Yoga tertawa kecil saat melihat Wildhan merengut.
"Jangan di ganggu." Okey, ucapan pelan Harsa menjadi alarm untuk mereka agar tidak mengganggu Wildhan lebih dari ini.
"Mas Harsa ayo keluar." Harsa sedikit terkejut saat ucapan Wildhan.
"Mau kemana?" Wildhan tidak menjawab dan langsung menarik tangan Harsa untuk ke kamar nya.
"Heh, mas ku mau kamu bawa kemana Wil?!" Candra merengut tidak terima saat Wildhan membawa Harsa pergi.
"Udah biarin aja Can, dari pada ngambek ntar kita yang repot."
.
.
.
.
.
"Mas Harsa, aku ulang tahun loh." Harsa menoleh pada Wildhan yang tidak bisa diam sejak memintanya berganti pakaian."Iya aku tau Wil, kamu mau kado apa deh dari aku?" Harsa mendekati Wildhan yang duduk di kasur miliknya.
"Mas Harsa harus nemenin aku jalan-jalan, aku pingin jajan tapi cuma sama mas Harsa." Harsa mengangguk tanpa pikir panjang.
"Ya udah, tapi kamu yang bawa mobil, aku gak mau nyetir." Wildhan langsung memberi gestur oke saat Harsa mengatakan itu.
"Siap mas, asal mas Harsa gak protes tak ajak kemana pun." Lagi-lagi Harsa mengangguk.
Harsa tidak menolak saat Wildhan langsung mengajaknya berangkat, beruntung Wildhan sudah mengantongi ijin dari eyang Juna juga Saga, kalau tidak Harsa pasti akan dengan senang hati mengomeli Wildhan.
"Mas Harsa, temenin aku jajan sepuasnya ya?" Harsa mengangguk, hanya menemani kan tidak lebih.
"Asal jangan jajan yang aneh-aneh." Wildhan tersenyum misterius.
Harsa cukup terkejut saat Wildhan mengajaknya masuk ke sebuah kedai ice cream yang cukup terkenal, sepertinya Harsa harus was-was jika Wildhan memberinya ice cream rasa odol lagi.
"Kamu mau ice cream?" Wildhan mengangguk.
"Aku pingin nyobain semua rasa ice cream mas, biar aku punya rekomendasi rasa baru buat ice cream buatan ku." Harsa terdiam sebentar sebelum mengangguk.
"Ya udah, beli apapun yang kamu mau, hari ini semua jajan mu aku yang bayar." Wildhan terkejut mendengar ucapan Harsa, bukan itu maksudnya mengajak Harsa jalan-jalan dan jajan hari ini.
"Tapi mas–" Harsa memberikan gelengan.
"Udah gak usah protes, atau aku pulang nih." Wildhan merengut dan memilih mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bratadikara's house
FanfictionKarena perintah eyang, mereka yang sebelumnya tidak pernah bertemu akhirnya bertemu dan berkumpul di malang. Meninggalkan segala kenyamanan rumah mereka, hanya untuk mengenal satu sama lain. Sagara yang Dewasa. Harsa yang terlalu sulit di dekati. Yu...