.
.
.
.
.
Hari ini Harsa cuma berdua sama Yudhis di rumah, karena yang lain harus ke rumah keluarga mereka juga. Sedangkan Yudhis, memilih menolak ajakan orang tua nya untuk ikut ke rumah keluarga ayah nya.Yudhis memilih untuk menemani Harsa yang memang hanya diam di kamar nya, Saga dan Yoga juga sudah menitipkan kakak sepupu nya itu pada Yudhis.
"Yudhis." Yudhis langsung mengalihkan pandangannya dari ponsel dan beralih menatap Harsa.
"Kenapa mas?" Harsa menggeleng.
"Ngapain disitu?" Yudhis mengerjap saat Harsa bertanya.
"Oh, ngadem mas." Harsa justru merengut mendengar jawaban Yudhis. Ya memang gak salah sih, tapi ngadem yang gimana kalau Yudhis duduk di tengah halaman samping, kan panas.
"Sini Yud, temenin aku." Yudhis langsung bangkit dan bergegas mendekati Harsa.
"Mau ditemenin ngapain mas? Mandi?" Harsa mengernyit saat mendengar ucapan Yudhis.
Plak
"Ngawur, temenin aku makan." Yudhis hanya tertawa dan mengangguk.
"Mas laper?" Harsa mengangguk kecil.
"Ya udah ayo gue temenin makan, mau bakso gak mas?" Harsa langsung menggeleng.
"Aku emang suka bakso Yud, tapi dari dua hari lalu aku udah makan bakso, bosen." Yudhis tertawa dan merangkul Harsa.
"Masih ada krengsengan daging mas, mau itu?" Harsa mengangguk pelan.
"Apa aja, asal bukan bakso." Yudhis kembali tertawa karena melihat ekspresi Harsa yang menggemaskan.
"Ya udah, mas tunggu sini, biar gue ambilin." Harsa merengut saat Yudhis memintanya duduk di meja makan.
"Jangan banyak-banyak Yud!"
.
.
.
.
.
Yudhis tentu saja merasa senang saat hanya berdua dengan Harsa saat ini, karena Harsa terlihat manja padanya. Biasanya Harsa akan terlihat manja saat bersama Saga atau Yoga, kadang Yudhis berpikir kalau Harsa tidak sepenuhnya percaya padanya."Yudhis~" Yudhis langsung menoleh dan menatap Harsa yang duduk manis di sofa ruang keluarga.
"Kenapa mas?" Yudhis tentu saja senang mendengar nada manja dari Harsa.
"Meong kemana?" Yudhis menunjuk bawah meja.
"Tidur mas, jangan di ganggu." Harsa melihat ke bawah meja saat Yudhis mengatakan itu, memang ada tiga anak kucing yang tengah tidur disana.
"Yudhis~"
"Yudhis~"
"Yudhis~" Yudhis terkikik geli saat Harsa terus memanggilnya.
"Ada apa mas?" Yudhis menggigit bibir bawahnya gemas saat melihat Harsa.
"Bosen, ayo keluar." Yudhis mengernyit.
"Keluar kemana mas?" Harsa memberi gelengan.
"Jalan-jalan aja, ya ya ya..." Yudhis akhirnya mengangguk, dia memang senang menggoda Harsa tapi jika di teruskan yang ada nanti Harsa malah ngambek.
"Iya ayo, sana ambil jaket mas. Naik motor mas Harsa ya?" Harsa mengangguk antusias.
"Tapi kamu yang bawa, aku gak mau." Yudhis menggeleng heran saat Harsa mengatakan itu.
Yudhis tau Harsa tidak terlalu suka membawa motor sendiri, padahal pemuda mungil itu sudah bisa mengendarai motor.
Yudhis menuruti Harsa untuk jalan-jalan tanpa tujuan, cuma muter-muter aja. Sepi soalnya, orang jualan juga cuma sedikit. Harsa juga gak banyak protes, bahkan gak sekalipun minta berhenti buat mampir ke indomei.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bratadikara's house
FanfictionKarena perintah eyang, mereka yang sebelumnya tidak pernah bertemu akhirnya bertemu dan berkumpul di malang. Meninggalkan segala kenyamanan rumah mereka, hanya untuk mengenal satu sama lain. Sagara yang Dewasa. Harsa yang terlalu sulit di dekati. Yu...