65. Meluluhkan Candra

1.4K 228 23
                                    


.
.
.
.
.
Elin tau jika semua itu salah nya karena ikut tidak suka pada Aruni, padahal jelas dia sudah punya pacar. Maven juga sudah mengingatkan nya sebenarnya, tapi dia terbawa suasana.

Dan sekarang Harsa mendiami semua orang, tatapan yang biasanya terlihat teduh dan lembut, hari ini terlihat sangat tajam.

"Mas Harsa, ayo sarapan dulu." Harsa hanya menoleh sekilas sebelum kembali fokus pada televisi di hadapan nya.

"Gak laper, kalian aja." Elin menggigit bibir bawahnya saat mendengar penolakan Harsa.

"Elin, ayo sarapan." Elin menatap Harsa nanar sebelum akhirnya melangkah ke ruang makan.

"Mas, masih marah?" Harsa melirik Yoga yang baru saja duduk di sebelahnya.

"Gak, cuma lagi gak mood senyum." Yoga melongo, kenapa Harsa jadi tertular aneh nya Wildhan dan Candra.

"Ya udah deh, tadi katanya mau ngomong sama eyang, itu eyang." Harsa menoleh pada  eyang Juna yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Udah ngomong tadi." Yoga benar-benar bingung dengan Harsa yang seperti ini.

"Sana kamu sarapan, kenapa duduk sini?" Yoga tidak suka jika Harsa seperti ini, terkesan menakutkan.

Harsa diam melihat spongebob yang tayang di televisi, sedangkan semua adik-adiknya tengah sarapan di dapur.

Tok

Tok

Tok

Harsa menoleh sekilas sebelum akhirnya memutuskan bangkit untuk melihat siapa yang bertamu pagi-pagi seperti ini.

Cklek

"Cari siapa?" Pertanyaan pelan Harsa membuat gadis yang sedang membelakangi pintu itu menoleh.

Deg

Baik Harsa maupun gadis itu sama-sama terkejut, namun tidak ada respon berarti yang di tunjukan Harsa setelah nya.

"Cari siapa?" Gadis berpakaian rapi itu menghela nafas panjang.

"Yudhis dan Yoga, saya salah satu karyawan pak Tara yang sedang dikirim untuk rapat dengan klien di malang, dan pak Tara meminta saya ke alamat ini." Harsa hanya mengangguk dan membuka pintu semakin lebar, pemuda itu berlalu masuk kedalam rumah bahkan tanpa mempersilahkan gadis itu masuk.

"Hah, dia benar-benar Harsa ternyata." Gadis itu bergumam pelan saat Harsa sudah menghilang dari ruang tamu.

Sedangkan di sisi lain, Harsa masuk ke ruang makan dan membuat yang lain menghentikan kegiatan mereka.

"Mau makan Sa?" Harsa menggeleng.

"Di luar ada cewek yang nyari Yudhis sama Yoga." Dua orang yang namanya di sebut Harsa langsung mengernyit.

"Siapa mas?" Harsa menatap lekat pada kedua adiknya, sebelum menyebut satu nama.

"Mala."
.
.
.
.
.
Yoga benar-benar di buat melongo saat melihat mantan asisten nya dulu berada di ruang tamu rumah eyang, dengan koper di samping nya. Bukan hanya Yoga, karena nyatanya Yudhis juga ikut terkejut saat melihat senior nya saat kuliah ada disana.

"Mbak Mala kok bisa disini?" Mala tersenyum saat Yudhis bertanya.

"Iya kok kamu bisa disini?" Yoga yang akhirnya sadar dari keterkejutan nya langsung mendekati Mala.

"Pak Tara gak bilang apapun memang? Beliau minta aku handle rapat klien yang di malang, terus beliau minta aku buat mampir kesini nemuin kalian." Yoga berdecak kesal saat mendengar penjelasan Mala.

Bratadikara's houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang