MR. KIM, YOUR WIFE REFUSES TO BE THE SUBSTITUTE

Air mata darah terukir di buku harian

Pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya mengakar di benaknya dan memfermentasi.

Pakaian di tangannya jatuh ke tanah, tapi Soojung tidak peduli. Soojung mencengkeram kalung itu dengan erat dan bergegas keluar dari kamar tidur utama.

"......"

Di dalam mobil, hati Soojung tersiksa.

Tidak peduli seberapa keras Soojung memikirkannya, dia tidak dapat memahami bagaimana kalung yang telah menghilang selama beberapa tahun itu akan muncul sedemikian rupa!

Namun, Soojung benar-benar melupakan semua yang terjadi setelah dia berusia delapan belas tahun.

Adapun kalung itu, Soojung telah mendengar percakapan orang tuanya dan mengetahui bahwa Tuan Jung telah menyiapkan hadiah dewasa untuknya sebelumnya.

Soojung tidak bisa menahan rasa ingin tahunya dan menyelinap ke kamar orang tuanya. Soojung mengobrak-abrik lemari dan menemukannya.

Karena Soojung sangat menyukainya, dia tidak ingin mengembalikannya, jadi dia memohon kepada Tuan Jung untuk memberikannya terlebih dahulu.

Sejak saat itu, Soojung memakainya di lehernya.

Saat Soojung terbangun di ranjang rumah sakit, dia masih bertanya tentang kalung itu. Orang tuanya memberinya jawaban asal-asalan, "Mungkin mereka kehilangannya." Soojung sedih untuk waktu yang lama.

Tapi bagaimana hal ini bisa berakhir di tangan Kim Taehyung?

Kenapa dia menyembunyikannya? Apakah dia takut dia akan mengetahuinya?

Mata Soojung sakit, dan tangannya terkepal.

Kim Taehyung, apa yang kau sembunyikan dariku?

Soojung tiba di gedung perusahaan Kim, keluar dari mobil, dan bergegas masuk.

Itu adalah perjalanan yang mulus ke kantor presiden.

Sekretaris di samping melihat ekspresinya tidak benar dan melangkah maju untuk menghentikannya. "Nyonya Muda, Presiden Muda memiliki sesuatu yang penting untuk didiskusikan."

Soojung mendorongnya dan membuka pintu.

Di kantor, beberapa dari mereka menoleh.

"Tuan Kim," Sekretaris segera meminta maaf, "Maaf. Aku tidak menghentikan Nyonya Kim."

Soojung berdiri di depan pintu, ekspresinya berubah-ubah.  Taehyung menyadari ada sesuatu yang salah.

Alisnya terjalin erat.

"Apa masalahnya?"

Wajah pria itu masih dingin dan tegas, mungkin karena dia diinterupsi olehnya saat membicarakan bisnis.

Soojung masih rasional.

"Aku punya sesuatu untuk ditanyakan padamu," kata Soojung, matanya menyapu seluruh kantor.

Taehyung tidak mengatakan apapun.

Di depannya adalah seorang pria berusia tiga puluhan.

"Tuan Kim," katanya, "Karena kamu ada sesuatu dengan istrimu, mari kita bicarakan kerja sama kita lain kali."

"Maaf, Tuan Zhang." Tatapan Taehyung masih dingin dan dia mengangguk.

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Tuan Kim, kamu tidak perlu mengambil hati. Sama saja jika kita berbicara lain kali."

Pria itu bangkit dan pergi setelah mengucapkan beberapa patah kata.

Lu Zhui mengambil dokumen-dokumen di atas meja dan menatap Soojung dengan sedikit khawatir.