2. Kedatangan Azzam

2.2K 203 10
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatu

Hai semuanya 😍 bagaimana kabarnya hari ini? Bismillah Bunnes mau update cerita TSC yaaa 😆


༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

"Baju kamu tidak ada yang lebih sopan?" Tanya nya dengan nada penuh penekanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baju kamu tidak ada yang lebih sopan?" Tanya nya dengan nada penuh penekanan.

Ziya menggeleng kecil.

"Nggak ada." Balas Ziya santai seraya membuka bungkus permen lollipop dan memakannya.

Alex memijat pelipisnya, tak berapa lama supir mobilnya menghampiri untuk memberikan informasi mengenai alamat yang mereka tuju. Wajar saja, Alex sudah sangat lama tidak ke ponpes Annajah yang membuatnya sedikit tercengang dengan perubahan di pondok pesantren ini.

"Permisi tuan, alamat ini benar. Ini pondok pesantren yang dulu tuan pernah singgahi." Lapor supir tersebut menundukkan tubuhnya.

Alex menghela nafasnya lega, berbeda dengan Ziya yang sedikit terkejut dengan informasi tersebut.

"Papah dulu pernah mondok di sini?" Tanya Ziya dengan alis terangkat sebelah.

"Iya." Balas Alex singkat.

"Kenapa nggak pernah cerita sama Ziya? Kalau papah pernah masuk pondok pesantren?" Kesal Ziya karena telah melewatkan informasi sepenting ini.

"Sejak kapan kamu peduli sama cerita masa muda papah?" Balas Alex santai seraya membuka pintu mobil dan meraih paper bag. Ia kembali mendekati putrinya yang masih menggerutu kesal.

"Ish," kesal Ziya memanyunkan bibirnya.

"Nih, ganti pakaian kamu. Jaga aurat kamu Ziya!" Alex mengulurkan paper bag tersebut di depan putrinya.

"Please deh pah, nggak usah norak. Ini namanya fashion," balas Ziya menolak paper bag tersebut.

Alex mengangguk kecil, ia meletakkan paper bag tersebut di rerumputan dengan menatap putrinya datar. Sifat Ziya seperti ini karena didikan dari mertuanya, kebebasan yang diberikan kepada Ziya membuat Ziya lepas kendali.

"Baik, kalau begitu papah tinggalin kamu di sini." Balas Alex santai dan membuka pintu mobil nya.

Seketika mata Ziya membulat sempurna, apakah papahnya sudah gila? Setega itu meninggalkannya di tengah lapangan seperti ini.

"PAH!" Kesal Ziya ketika mobil yang di tumpangi oleh papahnya mulai melaju.

"OKAY! ZIYA MAUU!!"

Mobil sedan berwarna hitam itu berputar arah dan berhenti tepat di hadapan Ziya, kaca mobil terbuka memperlihatkan Alex tengah tersenyum melihat wajah putrinya memerah menahan amarahnya.

"Ikhlas?" Tanya Alex memastikan.

"Ya!" Balas Ziya dengan wajah datarnya.

Alex manggut-manggut, ia tahu jikalau putrinya itu tidak ikhlas. Namun itu semua demi kebaikan putrinya.

Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang