Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuHai semuanya 😍 bagaimana kabarnya hari ini? Bismillah Bunnes mau update cerita TSC yaaa 😆😉 kawal sampai ending yuk 🥰
~SELAMAT MEMBACA~
Setelah perjalanan yang membuat jantung Farhan hampir copot, kini motor yang dikendarai oleh Azzam memasuki lingkungan ponpes Annajah. Jangan tanya kondisi Farhan saat ini, bahkan rambut hitam legam yang menutupi dahinya acak-acakan karena ulah Azzam mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.
"Kamu nggak papa kan Han?" Tanya Azzam menoleh ke belakang dimana Farhan masih gemetaran.
"Saya masih hidup mas?" Farhan meraba-raba seluruh tubuhnya, tak berapa lama helaan nafas lega di hembuskan.
Azzam terkekeh ringan, ia turun dari motornya dan melihat sekeliling ponpes yang tampak sepi.
"Saya mau ke ruang astatidz, tolong masukan motor ke garasi, assalamualaikum." Pamit Azzam langsung melenggang pergi sebelum menunggu jawaban dari Farhan.
Farhan menganga karena tingkah Azzam, entah apa yang merasuki tubuh Azzam hingga lelaki itu terlihat sangat khawatir.
"Waalaikumsalam, mas Azzam kerasukan jin qorin." Ujar Farhan geleng-geleng kepala, entah kenapa nasibnya hari ini begitu sial.
Di lorong menuju ruang astatidz Azzam tak sengaja melihat Al dari kejauhan, lelaki itu tampak menatapnya dengan tatapan tajam. Azzam sendiri bingung dengan sepupunya yang tiba-tiba memberhentikan langkah kakinya.
"Saya mau ngomong sama kamu Zam." Pinta Al memegang pundak Azzam.
"Soal?" Tanya Azzam bingung.
"Ziya," balas Al seraya menatap ke arah sepupunya dengan tatapan datar.
"Ziya? Ada apa dengan Ziya?" Tanya Azzam tidak paham dengan maksud Al.
"Saya minta kamu jauhin Ziya, bisa?" Pinta Al mampu membuat alis tebal Azzam menyatu.
"Al, saya dengan Ziya tidak ada hubungan apapun." Jelas Azzam, namun tanggapan dari sepupunya hanya tersenyum tipis. Al meraih rokok dari sakunya.
"Sampai kamu khawatir sama keadaan Ziya?" Tanya Al menghisap nikotin yang terdapat pada rokok tersebut, kondisi lorong hanya ada mereka berdua. Wajar saja, lorong ini hanya di lintasi oleh pengurus ponpes Annajah.
"Maksud kamu?" Tanya Azzam tidak paham.
Al menghela nafasnya panjang, ia membuang rokok ke sembarang arah. Tangannya memegang kedua pundak Azzam.
"Tatapan kamu nggak bisa bohong Zam, saya masih bisa membedakan khawatir terhadap santri dan khawatir terhadap orang yang di cintai. Sewaktu kalian di luar ponpes, saya lihat betul betapa khawatir nya kamu terhadap Ziya." Papar Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sebuah Cinta
Fiksi UmumCinta segiempat? Mungkin itu kata yang tepat yang tengah melanda empat orang yang terperangkap akan cinta yang saling tidak terbalaskan. Azzam yang awalnya di jodohkan dengan Nayla, hingga keduanya menentang perjodohan tersebut karena ternyata Nayla...