27. Melarikan diri?

1.4K 134 8
                                    

Assalamualaikum semuanya 🤍

Gimana hari ini? Lancar? Semoga hari kalian selalu bahagia di setiap waktunya yaa 😍

Maafkan Bunnes yang lama untuk update hehe 😁 belum sampai lumutan kan☺️

Tinggalkan vote dan komentar yuk 😍 terima kritik dan saran dari kalian 😘

Follow akun wattpad Bunnes yuk 😍biar ada notifikasi dari Bunnes 😘😘 jangan lupa untuk share ke teman-teman kalian 🤍🤍🤍

༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"HAH!? NIKAH?" Beo Azzam dan Ziya secara bersamaan.

"Nggak! Ziya nggak mau!" Sentak Ziya langsung tersadar, kepalanya seketika tidak merasakan pusing.

"Azzam juga nggak mau Bun, Azzam cuma bantu Ziya." Elak Azzam kepada kedua orang tuanya.

Arkham yang statusnya sebagai Ayah Azzam hanya terdiam, ia memegang kedua bahu putranya yang membuat Azzam menatapnya.

"Kalau kamu merasa seorang laki-laki, halalkan Ziya." Ujar Arkham mampu membuat Azzam yang mendengarnya menjadi kaku.

"Pah! Ziya beneran nggak ngapa-ngapain sama nih kodok, Ziya memang mabuk tapi kita nggak ngelakuin apa-apa." Ungkap Ziya penuh penekanan.

"Memangnya papah tahu? Papah tidak tahu kamu dan Azzam melakukan apa. Jadi lebih baik kamu menikah agar tidak terjadi fitnah." Ujar Alex kepada putrinya.

Seketika Ziya menundukkan kepalanya, betapa bodohnya karena dirinya mabuk. Andai saja waktu bisa di ulang, mungkin Ziya tidak akan minum sebanyak itu.

"Besok kalian menikah, dan tidak ada penolakan." Finish Arkham.

Aurora dan Arkham saling pandang, mereka tidak menyangka bahwa akan menikahkan putranya dengan seperti ini. Namun menurut mereka, Azzam sudah kelewatan dan tidak bisa menjaga batasan.

Sedangkan Ziya langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya, ternyata pulangnya ke mansion justru membuat nya terjebak dalam masalah.

Pintu kamar langsung di kunci oleh Ziya, dirinya melemparkan high heels miliknya ke sembarang arah dan berjalan gontai ke arah ranjangnya. Nuansa dark membuat Nya sedikit tenang. Ia melihat ke arah balkon kamarnya, dimana hembusan angin masuk melalui jendela dan membuat gorden berwarna putih bergerak.

Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang