47. Kembali seperti semula

1.3K 118 23
                                    

Assalamualaikum semuanya 🤍

Gimana hari ini? Lancar? Semoga hari kalian selalu bahagia di setiap waktunya yaa 😍

Tinggalkan vote dan komentar yuk... terima kritik dan saran dari kalian 😘

Follow akun wattpad Bunnes yuk 😍biar ada notifikasi dari Bunnes 😘😘 jangan lupa untuk share ke teman-teman kalian 🤍🤍🤍


༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya udah pergi dong mas, pake nanya lagi. Dia pergi naik motor ember," balas Dafa memperagakan cara mengendarai motor Ziya.

"Ck, kenapa kalian nggak bilang dari tadi." Kesal Azzam segera berlari menuju ke garasi, dirinya mengeluarkan motor ninja miliknya tanpa menggunakan helm.

Farhan dan Dafa saling pandang, namun motor yang dikendarai oleh Azzam berhenti di depan keduanya.

"Han, ikut saya ke pasar." Pinta Azzam.

"Ha? Saya mas?" Tunjuk Farhan ke dirinya sendiri.

"Bukan Han, tapi syaiton." Timpal Dafa geleng-geleng kepala.

"Astaghfirullah, masa ganteng-ganteng begini di bilang syaiton. Yang bener aja," balas Farhan seraya membenarkan peci nya.

"Udah buruan naik, mau saya geret?" Ujar Azzam dengan nada sedikit kesal.

"Kejam sekali sampean, iya-iya ini naik." Farhan menaiki motor tersebut dengan duduk menyamping layaknya perempuan, Dafa yang melihat itupun dagunya ingin merosot.

"Ngapain duduk begitu Jamal!" Kesal Dafa menepuk keningnya.

"Han, duduk yang bener, nanti kalau  sampean jungkal saya nggak bisa tolongin." Ujar Azzam.

"Kok gitu?"

"Kalau sampean jatuh memangnya saya tahu? Saya mau ngebut, buru-buru." Balas Azzam lagi.

"Iya-iya ini duduk nya dah bener," Farhan melepaskan sarungnya dan melemparkannya ke arah Dafa. Dirinya mengenakan celana panjang. "Titip Daf, jangan sampean buang." Peringat Farhan.

"Aelah, sarung bau kecut begini sampean lempar ke wajahku." Kesal Dafa memegang sarung tersebut.

"Wanginya melebihi parfum Prancis begitu di bilang bau kecut? Wah--"

"Shut, nanti aja berantemnya." Potong Azzam.

Keduanya seketika terdiam, Azzam segera menyalakan kembali motor miliknya.

"Memangnya kita mau jemput siapa mas di pasar?" Tanya Farhan.

"Cinderella." Balas Azzam dan menancapkan gasnya, sebelumnya dirinya sudah memberikan salam kepada Dafa.

Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang