21. Berhasil kabur

1.2K 133 34
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatu

Hai semuanya 😍 bagaimana kabarnya hari ini? Bismillah Bunnes mau update cerita TSC yaaa 😆😉 Bunnes lama update maaf jika nungguin 🙏😭 nggak sampai lumutan kan?😭 yuk langsung ke cerita aja😘

༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

Ziya berjalan dengan langkah pelannya menuju belakang asrama, kebetulan ada tangga di pinggir pagar yang membuatnya bisa keluar dengan mudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ziya berjalan dengan langkah pelannya menuju belakang asrama, kebetulan ada tangga di pinggir pagar yang membuatnya bisa keluar dengan mudah. Namun langkahnya berhenti seketika saat melihat cahaya senter dilihatnya. Itu pasti santri keamanan yang tengah berjalan-jalan untuk mengecek lingkungan ponpes.

"Mati gue," gumam Ziya lirih dan langsung segera bersembunyi di balik tembok asrama, berharap santri keamanan tidak melihatnya.

"Han, coba sampean cek sebelah situ." Tunjuk Dafa ke arah tembok samping asrama.

"Sampean nyuruh?" Farhan memasang sarungnya di kepalanya, jujur saja dirinya masih mengantuk namun harus berjaga malam bersama dengan Dafa.

"Nggak nyuruh Han, cuma ngkongkon." Ujar Dafa memutar bola matanya malas.

Farhan nyengir kuda, ia meraih senter yang di pegang oleh Dafa.

"Sini senternya."

"Nih." Dafa menyerahkan senter itu seraya menepuk-nepuk nyamuk yang hinggap, ia melihat sekeliling ponpes yang tampak sepi.

Ziya yang menyadari ada seseorang yang mendekat ke arahnya segera waspada, jantung nya berdegup kencang saat cahaya dari senter hampir mengenai dirinya.

Di tengah-tengah kepanikan yang melanda dirinya, kakinya tak sengaja menginjak botol plastik yang menimbulkan suara.

"Duh, gawat." Ziya menggerutu di dalam hatinya karena ceroboh.

Farhan yang mendengar suara dari balik tembok seketika mengarahkan senternya, kakinya perlahan-lahan mendekat ke arah balik tembok asrama putri.

"Siapa itu?" Tanya Farhan seraya melangkahkan kakinya pelan.

"Miawww."

Ziya menutup mulutnya karena menirukan suara kucing.

"Kucing?" Beo Farhan dengan alis terangkat sebelah.

"Miawww." Lanjut Ziya mengulangi nya lagi, berharap tidak ketahuan.

Farhan memberhentikan langkah kakinya, ia mengerutkan keningnya karena suara kucing berbeda dari biasanya.

Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang