37. Mengakui menjadi istri?

1.5K 149 17
                                    

Assalamualaikum semuanya 🤍

Gimana hari ini? Lancar? Semoga hari kalian selalu bahagia di setiap waktunya yaa 😍

Tinggalkan vote dan komentar yuk 😍 terima kritik dan saran dari kalian 😘

Follow akun wattpad Bunnes yuk 😍biar ada notifikasi dari Bunnes 😘😘 jangan lupa untuk share ke teman-teman kalian 🤍🤍🤍

༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihatin apa?"

Suara dari seseorang membuat Ziya menoleh, di ambang pintu terdapat Azzam yang melihatnya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Kamar lo bagus juga." Balas Ziya seraya duduk di ranjang.

"Kalau bagus kenapa nggak tidur di sini aja?" Balas Azzam membuka lemari, ia bersiap untuk packing agar besok tidak ada yang ketinggalan.

"Terus lo tidur dimana?" Tanya Ziya dengan alis terangkat sebelah.

"Di sini juga."

"What!? Kita sekamar berdua?" Sentak Ziya langsung bangkit dari duduknya, kedua tangannya berada di pinggangnya.

"Lalu saya tidur dimana? Ini kan kamar saya." Balas Azzam lagi.

"Ya.... tapi kan ini juga kamar gue, dan gue punya banyak pertanyaan ke lo." Ujar Ziya mendekati Azzam yang tengah mengeluarkan beberapa baju dari dalam lemari.

"Tanya apa?"

"Pertama, lo kenapa nyuruh gue tidur di sini sedangkan lo berangkatnya besok pagi. Mau modus ya lo?" Kesal Ziya.

Azzam hanya diam, ia tetap sibuk dengan kegiatannya.

"Kedua, kenapa tadi waktu di meja makan lo bilang kalau ada peraturan tentang jadwal piket." Ujar Ziya dengan wajah kesalnya, namun Azzam tidak menghiraukannya sama sekali.

"Ada lagi?" Tanya Azzam menoleh ke arah Ziya, ia menarik nafasnya panjang dan dilihatnya istrinya itu.

"Dan terakhir, kalau lo nyuruh gue pindah ke sini terus gue harus kasih alasan apa sama santriwati lainnya? Terutama Nayla, pasti dia berpikir yang enggak-enggak tentang gue." Jelas Ziya panjang kali lebar.

Azzam tidak ada respon sama sekali hingga membuat Ziya kesal, dilihatnya Azzam yang menatapnya tanpa respon itu. Ziya menyenderkan tubuhnya di lemari, seraya tangannya bersedekap di depan dadanya.

Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang