53. Kedatangan sahabat lama

1.2K 111 15
                                    

Assalamualaikum semuanya 🤍

Gimana puasanya hari ini? Lancar? Selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan yaa guys 🙏

And.... Bunnes minta maaf sebesar-besarnya karena akhir-akhir ini Bunnes jarang update 🙏 btw belum sampai ngakar kan?😭🙏

Tinggalkan vote dan komentar yuk... terima kritik dan saran dari kalian semua guys 🤍🤍🤍

Follow akun wattpad Bunnes 😍biar ada notifikasi dari Bunnes 😘😘 jangan lupa untuk share ke teman-teman kalian 🤍🤍🤍 terimakasih 🤍🤍🤍




༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

"Han oli motor nya perlu di ganti deh kayaknya," Dafa melemparkan peralatan ke tempatnya dengan wajah masamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Han oli motor nya perlu di ganti deh kayaknya," Dafa melemparkan peralatan ke tempatnya dengan wajah masamnya.

"Yaudah tinggal ganti aja, oli nya ada di gudang." Balas Farhan sibuk mengotak-atik ban motornya karena bocor.

Kedua orang itu tengah sibuk membenarkan motor ponpes, di tengah-tengah kesibukannya Al datang seraya membawa kopi dan gorengan yang ada di tangannya.

"Wih rajinnya, pada capek nggak?" Tanya Al dan meletakkan gorengan serta kopi itu di meja.

"Pake nanya lagi, ya capek lah." Balas Farhan sedikit kesal.

Dafa yang tadinya ingin mengganti oli segera meletakkan oli tersebut dan mencuci tangannya, ia duduk di samping Al dengan wajah cengar-cengir.

"Ngapain lu lihatin gue begitu Daf? Nggak belok kan lo?" Tanya Al dengan wajah paniknya.

"Astaghfirullah, ya nggak lah bang alhamdulilah saya masih suka perempuan." Kesal Dafa.

"Ya terus kenapa lihatin gue senyam-senyum begitu?"

"Saya mau minta gorengannya bang, soalnya kalau nggak di senyumin dulu takutnya ngereog." Balas Dafa meraih semua gorengan yang ada di piring dan membawanya ke dekat Farhan.

"Wajah ganteng-ganteng gini masih pada takut kalau gue ngereog? Wah nggak bener nih." Al menghampiri kedua orang tersebut dan duduk di sebelah mereka.

"Pisang gorengnya enak, pasti yang masak--"

"Mbak ndalem." Farhan memotong ucapan Dafa.

"Ck, salah! Yang goreng nih pisang tuh Nayla, bukan mbak ndalem." Timpal Al terkekeh ringan.

"Pantesan pisang nya manis ternyata yang goreng juga manis," saut Dafa terkekeh ringan.

Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang