23. Night party

1.3K 128 26
                                    

Assalamualaikum semuanya 🤍

Sesuai janji Bunnes mau double up ya guys 😘

Bantu Bunnes untuk follow sosial media Bunnes yaa🥺 dan follow akun wattpad Bunnes, dukungan dari kalian begitu berarti untuk karya ini😘

Oke langsung aja ke ceritanya yaa🤓


☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

Malam hari pun tiba, tepat jam tujuh Ziya turun dari tangga menggunakan dress panjang namun pada bagian kaki kanan terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari pun tiba, tepat jam tujuh Ziya turun dari tangga menggunakan dress panjang namun pada bagian kaki kanan terbuka. Dress berwarna hitam itu melekat cantik di tubuh ramping Ziya, ia turun dengan anggunnya seraya mengibaskan rambutnya, dirinya sungguh bahagia karena bisa kembali seperti dulu.

Setelah menuruni tangga, Ziya membuka ponselnya dan melihat pesan dari teman-temannya yang sudah menunggu di acara pesta tersebut.

"Oke on the way," gumam Ziya kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Non Ziya! Tunggu!"

Langkah kaki Ziya berhenti, ia membalikkan tubuhnya dan melihat ke BI Inah yang menghampirinya dengan wajah terkejut.

"Non Ziya mau kemana?" Tanya Bi Inah merasa khawatir.

"Mau pergi ke pesta Bi, ya udah ya Ziya nanti telat." Ujar Ziya kembali melangkahkan kakinya.

"Tunggu non." Cegah Bi Inah membuat langkah kaki Ziya berhenti lagi, gadis itu melihat ke arah Bi Inah dengan raut wajah kesalnya.

"Ada apalagi Bi?"

"Non jangan pergi, nanti---"

Suara deringan ponsel dari Ziya memotong ucapan Bi Inah.

"Tuh kan udah di telfon sama Chelsea, ya udah Bi Ziya pergi dulu. Bye-bye." Ziya segera bergegas pergi, ia harus mengejar waktu agar sampai ke tempat tujuan.

Bi Inah mengigit jarinya, ia bingung harus memberitahukan Ziya bagaimana lagi.

"Semoga non Ziya udah pulang sebelum tuan pulang," gumam Bi Inah.

Ziya keluar dari mansion miliknya, ia memegang kunci mobil miliknya. Papahnya itu menyembunyikan kunci mobilnya di ruang kerja, untungnya Ziya tahu sandi pintu itu.

"Mobil kesayangan gue." Guman Ziya langsung menghampiri mobil sport miliknya.

Mobil Lamborghini Aventador edisi terbatas bernama LP 780-4 Ultimate, mobil berwarna pink pudar namun membuat kesan mewah. Ziya mengusap lembut mobil kesayangan miliknya.

 Ziya mengusap lembut mobil kesayangan miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang