52. Permintaan mertua

1.6K 142 11
                                    

Assalamualaikum semuanya 🤍

Gimana puasanya hari ini? Lancar? Selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan yaa guys 🙏

Ramadhan kali ini akan ditemani oleh cerita TSC 🤍🤍 kawal sampai ending  yuk 😍😍😍

Tapi sebelum itu tinggalkan vote dan komentar yuk... terima kritik dan saran dari kalian semua guys 🤍🤍🤍

Follow akun wattpad Bunnes 😍biar ada notifikasi dari Bunnes 😘😘 jangan lupa untuk share ke teman-teman kalian 🤍🤍🤍 terimakasih 🤍🤍🤍



༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

Cahaya matahari masuk lewat ventilasi jendela, membuat Ziya menggeliat dari tempat tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari masuk lewat ventilasi jendela, membuat Ziya menggeliat dari tempat tidurnya. Perlahan-lahan matanya terbuka, dengan jarak yang begitu dekat Ziya bisa melihat wajah suaminya dengan jelas. Bahkan nafas hangat dari Azzam mampu dirasakan olehnya, senyuman tipis tercetak di bibir Ziya. Baru pertama ini Azzam tidur di sampingnya, bahkan semalaman lelaki itu memeluk erat tubuhnya.

"Morning kodok ku," lirih Ziya menarik hidung mancung Azzam. Wajah Azzam sangat menggemaskan ketika tengah tertidur pulas.

Ziya bangkit dari tempat tidurnya, ia meraih jepit rambutnya dan segera mencuci wajahnya. Dirinya harus segera ke dapur untuk membantu Aurora memasak, tanpa berlama-lama Ziya mencari hijab miliknya dan segera keluar kamar.

Suara kekehan terdengar dari arah dapur, perlahan-lahan langkah Ziya memasuki area ruang makan dimana terdapat mertuanya dan Ning Alif.

"Assalamualaikum," salam Ziya mampu membuat ketiganya menoleh ke arahnya.

"Waalaikumussalam." Balas ketiganya, mereka saling pandang melihat Ziya. Wanita itu terlihat begitu fresh, membuat Arkham dan Aurora saling pandang.

"Kamu udah bangun sayang?" Tanya Aurora bangkit dari tempat duduknya dan mendekati menantunya.

"Udah Bun, maaf Ziya tadi habis subuh tidur lagi. Ngantuk berat, maaf ya Bun." Cicit Ziya kepada mertuanya itu.

"Nggak papa, dimana Azzam kok belum keluar juga?" Tanya Aurora celingukan.

"Masih di kamar Bun, masih tidur pulas Ziya takut untuk bangunin." Balas Ziya gugup.

"Ya sudah kamu sarapan dulu, nanti biar Azzam nyusul." Pinta Aurora di balas anggukan singkat dari Ziya.

"Kenapa kamu nggak guyur Azzam aja Zi? Nanti dia bangun nya jam dua belas siang kalau nggak di bangunin." Ujar Arkham.

Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang