25. Balon babi

1.5K 145 18
                                    

Assalamualaikum semuanya 🤍

Gimana hari ini? Lancar? Semoga hari kalian selalu bahagia di setiap waktunya yaa 😍

Maafkan Bunnes yang lama untuk update hehe 😁 belum sampai lumutan kan☺️

Tinggalkan vote dan komentar yuk 😍 terima kritik dan saran dari kalian 😘

Follow akun wattpad Bunnes yuk 😍biar ada notifikasi dari Bunnes 😘😘 jangan lupa untuk share ke teman-teman kalian 🤍🤍🤍


༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alex yang mendengar itu sontak terdiam sejenak, ia menghela nafasnya panjang dan memijat pelipisnya.

"Bi, bi Inah." Panggil Alex.

Tak berapa lama, Bi Inah datang dengan wajah gugupnya. Alex bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Bi Inah.

"Bi, saya mau tanya. Ziya pulang ke rumah?" Tanya Alex dengan wajah penuh tanda tanya.

Bi Inah melihat ke arah Alex dan Al secara bergantian, ia mengangguk kecil.

"Iya tuan, non Ziya pulang." Balas Bi Inah lirih.

"Astaghfirullah, lalu dimana dia sekarang?" Tanya Alex lagi.

"Dia pamit untuk pergi ke pesta tuan, akan tetapi dia tidak tahu jika tuan pulang hari ini." Ungkap Bi Inah lagi yang mampu membuat Alex mencoba menahan amarahnya.

"Pesta?" Ulang Alex mampu membuat Alex lagi-lagi beristighfar. Ia meraih ponselnya dan segera menghubungi satpam nya. Tak butuh waktu lama, satpamnya mengangkat panggilan darinya.

"Non Ziya pergi bawa mobil Lamborghini Aventador tuan, saya sudah berusaha mencegah namun non Ziya mengancam saya akan memecat saya."

Belum juga satpam itu melanjutkan penjelasannya, Alex menutup panggilan itu dan melihat ke arah Al.

"Maafkan kelakuan Ziya nak Al, saya akan berikan sanksi yang berat agar dia kapok. Sampaikan permintaan maaf kepada pengurus ponpes Annajah." Ujar Alex dengan wajah welas asih.

Al tersenyum, ia paham bagaimana posisi Alex saat ini. Mengurus seorang anak seorang diri bukanlah hal yang mudah.

"Om tenang aja, saya akan sampaikan pesan dari om. Kami sebagai pengurus ponpes Annajah sangat khawatir jika salah satu santri maupun santriwatinya pergi tanpa pamit, karena masih tanggung jawab pengurus sebagai orang tua angkat." Ujar Al mampu membuat Alex lagi-lagi merasa bersalah.

"Terimakasih nak Al, ini sudah malam lebih baik kamu menginap saja di sini. Ada kamar tamu." Tawar Alex, namun Al menggelengkan kepalanya.

"Terimakasih om atas tawarannya, tetapi saya dan Azzam sudah memesan kamar hotel." Balas Al tersenyum.

Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang