Assalamualaikum semuanya 🤍
Gimana hari ini? Lancar? Semoga hari kalian selalu bahagia di setiap waktunya yaa 😍
Tinggalkan vote dan komentar yuk 😍 terima kritik dan saran dari kalian 😘
Follow akun wattpad Bunnes yuk 😍biar ada notifikasi dari Bunnes 😘😘 jangan lupa untuk share ke teman-teman kalian 🤍🤍🤍
༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓
Sarah kebingungan karena Azzam terlihat perhatian dengan Ziya.
"Kenapa bolos hm?" Tanya Azzam mampu membuat Ziya menjadi terdiam. Ziya bingung harus menjawab apa, entah kenapa dirinya seakan-akan terhipnotis oleh tatapan mata Azzam. Bahkan Ziya tidak berani melihat ke arah suaminya itu.
Belum menjawab pertanyaan dari Azzam, Ziya memutuskan untuk segera pergi dari ndalem. Melihat istrinya pergi, Azzam segera menyusulnya, ia masih membutuhkan jawaban dari Ziya. Sedangkan Sarah yang sedari tadi menyimak hanya tercengang dengan kedua insan tersebut.
Ziya melangkahkan kakinya pergi ke sebuah taman untuk menenangkan hati dan pikiran nya.
"Kenapa gue jadi lemah gini sih di depan tuh kodok? Dasar kecombrang rebus, terserah gue dong mau bolos kek, mau salto kek, mau manjat pagar kek." Gerutu Ziya seraya menyenderkan tubuhnya di pohon.
"Kenapa kabur? Kamu belum jawab pertanyaan saya tadi."
Ziya membulatkan matanya terkejut karena tiba-tiba Azzam berada di balik pohon, lelaki itu menyenderkan tubuhnya dengan santai. Ziya menatap Azzam dengan tajam, ia melihat sekelilingnya karena takut jika ada yang melihat mereka berdua.
"Harus gue jawab?" Tanya Ziya dengan tatapan kekesalannya.
"Harus, jawaban kamu itu penting bagi saya." Balas Azzam.
Ziya menarik nafasnya dalam dan menghembuskan nya perlahan, ia mengukir senyuman di wajahnya seraya melangkahkan kakinya mendekati Azzam.
"Gue itu malas untuk belajar di kelas, karena ngantuk dan sering tidur. Tapi kalau yang ngajar itu lo, gue nggak akan ngantuk. Jadi boleh kan hari ini gue nggak masuk kelas? Boleh kan sayang?" Tanya Ziya dengan ucapan lembut.
Jujur saja Ziya malu sekali berkata layaknya wanita penggoda, kamu mau gimana lagi ia harus melakukan ini demi tidak memasuki kelas.
Azzam mengalihkan pandangannya ketika wajah Ziya begitu dekat dengannya, ia mencoba tetap tenang.
"Kalau gitu malam nanti belajar sama saya, assalamualaikum." Ujar Azzam dan segera melangkahkan kakinya pergi.
Ziya yang mendengar itu sontak tercengang di tempatnya berdiri, dirinya sungguh menyesal karena telah berani menggoda Azzam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sebuah Cinta
General FictionCinta segiempat? Mungkin itu kata yang tepat yang tengah melanda empat orang yang terperangkap akan cinta yang saling tidak terbalaskan. Azzam yang awalnya di jodohkan dengan Nayla, hingga keduanya menentang perjodohan tersebut karena ternyata Nayla...