1. Di jodohkan?

2.8K 208 99
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Hai semuanya 😍 bagaimana kabarnya hari ini? Bismillah Bunnes mau update cerita TSC yaaa 😆

Untuk kalian yang belum paham tentang silsilah keluarga dari para tokoh, mohon untuk baca cerita sebelumnya 😍 biar tidak puyeng 😇

༓☾ SELAMAT MEMBACA ☽༓

Seorang lelaki dengan sarung dan baju koko berwarna hitam memasuki ruang tamu, ia kebingungan karena ayah dan bundanya memanggilnya untuk berbicara hal penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang lelaki dengan sarung dan baju koko berwarna hitam memasuki ruang tamu, ia kebingungan karena ayah dan bundanya memanggilnya untuk berbicara hal penting.

Setelah sampai di ruang tamu, pandangannya menangkap sosok bunda nya tengah duduk di sofa bersama dengan ayahnya. Wajah keduanya menampakkan kekhwatiran.

"Bunda sama ayah panggil Azzam?"

Muhammad Azzam Fadhil I'tisham, lelaki tampan nan soleh dan banyak di kagumi oleh beberapa kaum hawa di kompleks perumahan.

"Iya nak, sini duduk. Bunda sama ayah mau bicara hal penting." Balas Aurora dengan senyuman manisnya.

Azzam mengangguk kecil, ia melangkahkan kakinya mendekati kedua orang yang sangat di sayangi nya itu lalu duduk di hadapan mereka berdua.

"Ada apa bund? Yah?" Tanya Azzam.

Aurora dan Arkham saling pandang.

"Temuin calon tunangan kamu nak."

Deg!

Kalimat singkat yang mampu membuat Azzam terkejut setengah mati, bahkan dirinya langsung bangkit dari tempat duduknya karena terkejut dengan perkataan dari ayahnya.

"Calon tunangan? Maksudnya?" Tanya Azzam dengan tatapan mata ke arah ayah dan bundanya.

"Kamu ayah jodohkan dengan salah satu santriwati di pondok pesantren kakek, Kyai Abdullah. Pondok pesantren Annajah."



-



Langkah kaki seorang gadis dengan high heels berwarna hitam memasuki mansion megah dan mewah, kepalanya terasa berat setelah meminum wine yang membuat pandangannya berputar-putar. Dengan pakaian yang sedikit terbuka, bahkan rambut yang sudah acak-acakan gadis tersebut melangkah dengan lemas menuju sofa untuk menghilangkan rasa pusing di kepala nya.

"ZIYA!"

Suara menggelegar mampu membuat gadis tersebut mengangkat kepalanya dan melihat ke arah sumber suara, di ambang pintu terpampang papahnya tengah menatap dirinya dengan sorot mata tajam bak belati.

Takdir Sebuah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang