Jinyoung berjalan mendekati Y/N yang tengah merapikan kasur. Sebenarnya tadi Y/N ketahuan membaca buku majalah dewasa milik Jinyoung yang terbuka diatas kasur dikamar markas Gen 0, membuat Y/N tak bisa menahan malunya kala membaca buku tersebut banyak mengandung adegan panas.
Jinyoung berdiri dibelakang tubuh Y/N dan menghembuskan nafas hangat di tengkuk =nya membuat Y/N merinding sendiri.
"Jinyoung apa yang kau lakukan"
"Kau mengemaskan sekali"-
"Jin--young lepas..lepaskan"
"Aku yakin kau menginginkan seperti yang dibuku itu bukan?" Ucap Jinyoung membuat semburan rona merah dipipi Y/N semakin terlihat membuat Jinyoung tersenyum.
Jinyoung perlahan turun meniup pelan daun telinga Y/N membuat Y/n menahan nafasnya sejenak, selain hawa yang disemburkan kearah daun telinganya tapi dari posisi sedekat ini Y/N bisa merasakan nafas Jinyoung berhembus dilehernya.
Jinyoung mengeser tubuh Y/N sesekali mengigit kecil daun telinga Y/N hingga tampa sadar Y/N telah duduk diatas pangkuan Jinyoung.
"Jin.. sss..hhh lepas" ujar Y/N sembari berupaya mengeser tubuhnya namun bukanya bergeser Jinyoung malah mengecup leher milik sang gadis. hingga tanda yang Jinyoung buat bertambah menghiasi leher gadis itu..
"Kau tidak bisa lari dariku hari ini"....
Y/N tak menggubris saat Jinyoung mengecup telinganya dengan lembut membuat Y)n menahan deru nafasnya, Y/N tak bisa berbohong kala dirinya menggeram pelan sembari mencengkram bahu Jinyoung saat Jinyoung mencium dengan lembut rahang hingga turun arah keleher-nya.
Y/N diam dan menggeram pelan saat Jinyoung menyentuh tubuhnya, sang gadis tak bisa mengungkiri bahwa dirinya menginginkan lebih.
Y/N mengerang pelan saat tangan besar milik Jinyoung meremas pelan payudara kirinya, tangan besarnya yang mencakup seluruh payudaranya terasa sangat pas dan membuat Y/N ingin merasakan tangan itu lebih lama.
"Jin.. nanti ada yang melihat...." sebut Y/N pelan namun masih terdengar oleh Jinyong membuat pria berambut hitam itu menghentikan kegiatannya.
Pria itu menyadari bahwa mereka sedang berada di markas, yang pasti ada Gabryong dan Elite serta yang lainnya. Jinyoung mengangkat tubuh Y/N dan membaringkan wanitanya itu keatas kasur.
Wanita yang masuk dalam petarung Gen 0 ini memiliki tubuh yang luar biasa cantik dari pertarung wanita lainnya.
"Kenapa?" Balas Jinyoung sembari mensejajarkan wajahnya dan menatap langsung wajah Y/N yang menatapnya dengan senyum tipis dengan sedikit keringat yang muncul di keningnya.
Y/N tersenyum tipis sembari menggeleng, Y/N menghela nafas pelan sembari meletakan kedua telapak tanganya dileher Jinyoung. Y/N tak tau harus berbuat apa untuk saat ini, ia hanya mengikuti nalurinya sebagai seorang wanita dewasa. Walaupun sedikit kaku Y/N menghadiahi sebuah ciuman manis pada Jinyoung dan dengan senang hati juga Jinyoung membalas ciuman Haruka yang terkesan malu malu..
Y/N hanya mengikuti nalurinya membalas ciuman Jinyong yang tampaknya menuntut lebih, Y/N awalnya hanya ingin memberikan kecupan manis namun sepertinya Jinyoung tidak rela melepasnya barang sebentar.
Mereka melepas pangutan setelah keduanya sama sama merasakan pasokan oksigen mereka yang mulai menipis.
"Maaf... Aku terbawa suasana" Ujar Jinyoung sembari menoleh kearah lain dengan pipi yang sedikit merona.
Y/N yang mendengar ucapan Jinyoung hanya diam dengan senyuman tipis ditambah semburan merah sebatas tulang hidungnya, Y/n menggenggam tangan Jinyoung hingga membuat sang empu menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF US - LOOKISM
FanfictionSTORY OF LOOKISM CHARACTER DESC ; Taejun Pak