Na Jaegyeon - 2

418 34 4
                                    

Manik indah itu menatap hamparan jalanan disekitar gunung yang akan dijadikan arena balap malam ini, setelah Jaegyeon meminta untuk melihat arena didekat gunung. Y/n pergi terlebih dahulu dan menunggu pria berambut hitam merah itu untuk datang. 

Semilir angin terasa sedikit dingin namun dengan dress putih yang ia kenakan tampak menghiasi hari ini dengan indah, rerumputan berdansa dengan angin yang memimpin sebagai ketua tarian hari ini. Lama menunggu, suara seseorang memangil namanya dengan kuat membuat Y/n mengalihkan pandangannya pada asal suara.

Disana Jaegyeon datang dengan lambaian tangan. Y/n tersenyum menatap Jaegyon yang berjalan kerahnya dengan senyum lebar dengan lambaian tangan yang dibalas oleh Y/n. Keduanya saling melempar senyuman ketika menunggu satu sama lain.

Semenjak hari dimana mereka bertemu diarena balap karena Y/n yang harus menggantikan kakaknya membuat Jaegyeon tertarik, disana keduanya memulai hubungan pertemanan lebih baik hingga selama 6 bulan berteman kemudian Jaegyeon memutuskan untuk melanjutkan hubungan keduanya.

"Jaegyeon?" Sapa Y/n kala pria itu berhenti tepat dihadapannya.

Jaegyeon tersenyum, manik sipitnya terlihat diiringi dengan senyum yang menampilkan deretan giginya yang bersih. Pria itu menjulurkan tangan yang berisikan sebuah buket bunga mawar berwarna putih tepat dihadapan Y/n.

"Ini untukkmu."

Y/n yang awalnya menatap wajah Jaegyeon dengan senyum tipis perlahan beralih pada senyum lebar dengan wajah yang sedikit malu-malu. Kebahagian terpancar ketika melihat bunga yang disodorkan padanya, semburat merah malu bercampur dengan wajah yang tertawa itu terlihat membahagiakan membuat Jaegyeon akhirnya ikut tertawa pelan karena sama-sama malu malu kucing.

"Untukku?"

"Yah. Bunga cantik untuk gadis cantik."

Y/n mengambil buket yang disodorkan padanya, kepalanya menunduk kecil mencium aroma wangi dari bunga mawar yang begitu khas. Gadis itu tersipu, wajahnya memerah dengan lembut seakan menampilkan kelembutan disana.

"Terima kasih, Jaegyeon."

"Sama-sama." Balas Jaegyeon sembari mengusapkan tangan besarnya pada pipi Y/N.

"Mau ikut denganku sebentar?"

"Kemana?"

"Hanya jalan-jalan sebentar..."

"Baiklah.."

Jaegyeon tersenyum kemudian menjulurkan tangannya membuat Y/n menatap pria itu. Setelahnya Jaegyeon menundukkan kepalanya berlagak seperti seorang pangeran yang sedang mengajak tuan putrinya berdansa.  

"Mau saya bimbing, princess?"

Y/n tertawa melihat tingkah Jaegyeon yang dengan jahilnya berlagak seperti seorang pangeran, gadis itu tertawa karena sedikit terbawa perasaan akibat tingkah lucu dan manis yang diungkapkan oleh Jaegyeon. 

Y/n ikut menundukan kepalanya dengan tangan kanan menarik sisi dressnya dan menunduk, "Tentu saja, pangeran."

Keduanya tertawa satu sama lain, Jaegyeon menarik tangan kanan Y/n kedalam genggaman tangan besarnya. Saling berpeganggan dengan Y/n yang mengengam buket bunga ditangan kirinya, keduanya tampak seperti pasangan yang sedang foto prewedding diatas hamparan gunung dengan rumput yang luas disegala sisi.

Ketika asik berbicara satu sama lainnya, Y/n dan Jaegyeon berhenti tepat ditengah tengah jalanan kemudian beberapa mobil mulai berdatangan dan membentuk lingakaran memutari keduanya.

Jaegyeon merasakan detak jantungnya semakin cepat. Dia melihat ke arah Y/n yang matanya membesar dengan rasa penasaran dan sedikit kebingungan. 

"Jaegyeon, apa yang sedang terjadi?" tanya Y/n 

Jaegyeon tersenyum lembut, kemudian melepaskan genggaman tangannya dari Y/n. Dia menatap gadis itu dengan penuh kasih sayang. Menaikkan satu tangannya keudara dan mobil mobil itu berhenti membentuk lingkaran, Y/n yang melihat itu hanya kebinggungan ditambah seluruh mobil dihiasi dengan bunga mawar putih yang dirangkai membentuk inisial J dan Y/n. 

"Y/n, ada sesuatu yang ingin aku katakan," Ujar Jaegyeon dengan sedikit kaku, pria itu tampak menarik nafas sembari menggusap belakang telingannya namun ia kembali menatap sosok Y/n yang berada dihadapannya.

Jaegyeon menarik napas dalam-dalam, kemudian berlutut di depan Y/n. Gadis itu menutup mulutnya dengan tangannya, terkejut dan tersentuh oleh tindakan Jaegyeon.

"Y/n, sejak pertama kali aku bertemu denganmu, aku tahu bahwa kau adalah orang yang istimewa. Kau telah membawa begitu banyak kebahagiaan dan cinta ke dalam hidupku. Kau adalah sahabatku, kekasihku, dan aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa dirimu."

Jaegyeon merogoh saku jasnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil beludru. Dia membuka kotak itu, menampilkan cincin berlian yang berkilauan. 

"Y/n, maukah kau menikah denganku dan menjadi pasanganku seumur hidup?"

Entah sejak kapan namuan teman-teman Jaegyeon dan Y/n termasuk sang kakak sudah berdiri diantara mobil mobil yang tadinya berhenti sengan senyum lebar,  beberapa dari mereka membawa bunga mawar putih seakan melambangkan hari bahagia ini dengan memberikan suasana romantis di sekitar mereka. Salah satu temannya memberikan tanda, dan musik lembut mulai dimainkan dari salah satu mobil. Teman-temannya bersorak pelan seakan kagum dengan keberanian Jaegyeon.

Y/n merasakan air mata kebahagiaan mulai mengalir di pipinya. Hatinya dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan yang meluap-luap. Dengan suara yang gemetar karena emosi, gadis itu maju menangkup wajah Jaegyeon yang masih berulut. 

"Ya, Jaegyeon. Aku mau menikah denganmu."

Jaegyeon langsung bangkit dan berteriak keras sembari mengangakat tangannya keudara berulang kali. "AKU AKAN MENIKAH, YEAY!!!!"

Jaeyeon memasangkan cincin berlian itu pada jari manis Y/n, kemudian memeluk pinggang sang gadis kedalam gendongannya dan bersorak dengan gerakan memutar. "AKU MENCINTAIMU, Y/N!!!"

Teman-teman Jaegyeon bersorak lebih keras dengan tepuk tangan riuh, beberapa dari mereka menyalakan kembang api kecil yang menambah suasana romantis pada momen itu. Jaegyeon berhenti, mengusap wajah sang gadis kemudian memberikan kecupan singkat pada kening Y/n karena ada kakak sang gadis jadi ia tak berani mencium bibir gadis itu.

"CIUM SAJA JAEGYEON!!" Pekik Han Seo Jun kakak dari Y/n membuat semua teman teman mereka semakin bersorak dengan tawa.

Jaegyeon dan Y/n ikut tertawa dan saling menatap satu sama lain, Jaegyeon mengusapkan tangan besarnya pada pipi sang gadis.

"Boleh ya?"

Y/n mengangguk kecil sebagai jawaban membuat Jaegyeon tersenyum, kemudian mendaratkan bibirnya pada bibir sang gadis untuk saling berbagi ciuman penuh kasih sayang, menandai awal dari babak baru dalam hidup mereka bersama. Lingkaran mobil, teman-teman, dan suasana pegunungan menjadi saksi dari cinta yang mereka bagi dan komitmen yang mereka buat satu sama lain.


Terima kasih yang sudah setia menunggu dan terima kasih untuk idenya.

Yang punya ide bisa simpan di komen yaa siapa tahu aku bisa buatkan hahah.


THE STORY OF US - LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang