Chae Wonseok

730 51 2
                                    

Y/n.

Gadis berambut panjang itu tersenyum sumringah menatap seorang lelaki yang sangat ia sukai sejak awal tahun di SMP. 

Menatap bagaimana wajah sang pria yang tersenyum dalam menyantap makanannya seakan membuat hati Y/n menghangat. Y/n dan anggota hostel sedang duduk menikmati makan malam bersama, Y/n duduk disamping Serim yang terus saja bercerita banyak membuat kesempatan untuk Y/n agar bisa menatap Wonseok secara langsung.

"Kalian tau betapa aku sangat menyangkan hal itu... Apakah kau juga menyesal Y/n?"

Sang gadis tersenyum menatap Serim yang bercerita disebelahnya, menatap kearah anggota hostel lainnya yang tengah fokus menyantap makanan mereka sembari mendengarkan Serim bercerita. Y/N tersenyum tipis kala merasakan perasanya menghangat, terasa sungguh diterima dari mereka dan bisa dekat dengan pria yang ia sukai. Chae Wonseok.

Saat Serim kembali melanjutkan ocehannya. Y/n melirik pada Wonseok yang tampak tersenyum senang kearahnya membuat Y/n juga ikut mengembangkan senyumnya. Tapi Y/n menyadari bahwa senyuman dan tatapan Wonseok tidak diberikan kearahnya tapi kearah Serim.

Y/n yang awalnya tersenyum mulai meredup dengan kepala yang menduduk kala merasakan kepercayaan dirinya yang terlalu tinggi akibat rasa damba hati yang begitu kuat seakan merasakan kepedihan yang tertera kala melihat dengan jelas apa yang sedang dilakukan oleh pria yang ia sukai. Wonseok bahkan dengan terang-terangan merona saat melihat bagaimana Serim bercerita dengan antusias, ingin dikatakan tapi Y/n tak bisa menyambung netranya untuk melihat sebab hatinya dilanda ke-Irian yang luar biasa.

"Bagaimana kita main TOD setelah ini?"

"Ah aku ingin tau seberapa besar tantangan yang diberikan pasti menyenangkan!" Ujar Taenggo

"Jadi kalian mau? Bagaimana denganmu Y/n?" Tanya Serim

"Aku ikut saja.." balas Y/n sembari tersenyum tipis pada Serim

Mereka mulai bermain dengan melemparkan banyak pertanyaan dan tantangan, Y/n masih saja menunggu sebab ia belum mendapatkan giliran karena botol yang diputar belum mengenainya. Tapi baru saja berfikir botol yang berputar berhenti tepat padanya.

"Nah Y/n, Truth or Dare?" Tanya Serim

"Truth?"

"Siapa pria yang kau sukai?"

Y/n menatap Serim dengan tatapan mata yang menunjukkan kegelisahan, bukan tanpa sebab tapi ia tak mungkin menyatakan siapa pria yang ia sukai begitu saja.

"Tidak ada."

"Yah yang benar saja, Y/n?"

"Iya, Serim."

"Baiklah"

Serim mulai memutarkan botol kembali hingga berhenti disatu titik membuat Y/n terdiam.

"Wonseok, truth or dare?"

"Aku seorang lelaki, maka aku memilih dare!"

"Cium gadis paling cantik disini." Ujar Eungoo membuat Y/n menatap diam kearah Wonseok.

Dia sadar diantara mereka hanya dirinya dan Serimlah sebagai seorang wanita. Mata Y/n meredup melihat bagaimana Wonseok yang malu malu mencuri pandang kearah Serim yang juga tampak memerah. Deguban jantung yang semakin terasa semakin membangkitkan gairah hati yang terluka, sang gadis berusaha menutupi perasaannya dengan mengigit daging bibir bagian dalamnya kala terus berusaha tersenyum walaupun mata sudah memerah akibat menahan tangis.

Manik mata indahnya terus berusaha menolak saat Wonseok mulai memajukan tubuh kearah Serim sampai keduanya sudah berdekatan dengan bibir bersentuhan.

Y/n menahan tangisnya kala melihat bagaimana lelaki yang ia sukai mencium wanita lain tepat dihadapannya, anggota hostel yang lain berteriak dengan heboh disertai tepuk tanggan melihat kedua insan yang sedang dilanda malu-malu kucing.

Wonseok menatap kearah Y/n yang berdiam diri dengan senyum terpaksa dan sudut mata yang memerah.

"Aku hanya mencium wanita yang cantik."

Y/n menunduk mendengar ujaran Wonseok yang secara tak langsung menyakiti hatinya.

.⁠·⁠´⁠¯⁠'⁠(⁠>⁠▂⁠<⁠)⁠´⁠¯⁠'⁠·⁠..⁠·⁠´⁠¯⁠'⁠(⁠>⁠▂⁠<⁠)⁠´⁠¯⁠'⁠·⁠.

Y/n tersenyum menatap Wonseok yang berada dihadapannya, mereka bertemu saat sudah dewasa dan Wonseok yang sudah bekerja menjadi direktur anak perusahaan 5 dan Y/n yang sudah menjadi langganan anak perusahaan 1.

"Aku senang bisa bertemu denganmu lagi disini."

"Jadi inikah alasanmu menghilang? Y/n?"

Wonseok melihat sang gadis yang terlilit dengan banyak perban menutupi seluruh wajahnya.

"Menurutmu?"

"Kenapa kau menghilang, setelah kau keluar dari Hostel Serim kesepian!"

Y/n menatap Wonseok dihadapannya dengan tangan tergepal kuat. Selama ini ia bekerja pada Klinik kecantikan untuk bisa mengetahui hal hal tentang kecantikan agar bisa menyesuaikan standar kecantikan yang dimaksud Wonseok malam itu.

"Kenapa kau hanya memikirkan Serim? Tidak bisakah kau pikirkan perasaanku juga?"

"Y/n kau ti.."

"Wonseok! Tidak bisakah kau mengerti tentangku juga? Aku disini karena ingin kau melirikku sebentar saja! Kau selalu membahas Serim serim dan Serim!"

"Y/n!!"

Wonseok melangkah ingin mendekati sang gadis namun lebih dulu dihentikan.

"Berhenti! Aku hanya ingin kecantikan yang bisa membuatmu menatapku sebentar saja!"

"Y/n.."

"Tidak Wonseok!"

"Y/n kau sudah cantik tak perlu melakukan operasi!"

"Tidak! Kau bahkan tidak menciumku hari itu, dan kau bilang bahwa kau hanya mencium wanita cantik itu artinya aku tidak cantik kan?!"

"Y/n ayolah.."

Y/n menulikan pendengarannya lalu berjalan melangkah meninggalkan  Wonseok yang masih berdiri menentang wanita itu dengan tatapan sendu. Padahal jadinya tak pernah mengatakan standar kecantikan yang membuat asam gadis tergila-gila akan kecantikan yang tak nyata adanya.

Insecurities memiliki banyak hal yang tidak diketahui orang lain. Kecantikan yang membuat banyak orang menginginkannya hanya untuk dihargai.



THE STORY OF US - LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang