Rain Man

367 22 1
                                    

Manik indah itu menatap pagi hari yang cerah, tangan kanannya mengusap peluh yang mengalir di dahi akibat jonging yang ia lakukan pagi ini.

"Hey, Y/n!"

Gadis cantik itu menoleh pada sosok pria berambut ikal berwarna hitam yang kini tengah berlari kearahnya dengan semangat. Pria itu tampak melambaikan tangan kemudian berhenti tak jauh dari tempat ia berdiri.

"Rain man.."

"Hi!

Y/n tersenyum tipis kemudian menatap sosok lelaki yang juga tersenyum padanya.

"Selamat pagi, Rain man!"

"Pagi juga. Kau lebih awal hari ini."

Y/n mengangguk, maniknya kembali menatap matahari yang sudah lumayan tinggi.

"Tidak. Aku turun di jam biasa, sepertinya kau yang agak lambat hari ini."

Rain main menggaruk tengkuknya yang tak gatal, tertawa pelan karena ketahuan oleh gadis dihadapannya.

"Kau benar. Aku terlambat bangun hari ini."

Y/n terkekeh kemudian berjinjit mencapai tinggi lelaki itu dan mengusap rambut ikal itu dengan pelan.

"Aku akan membangunkanmu setiap pagi jika kita berjodoh."

Rain main terpaku mendengar ucapan Y/n, lelaki itu menatap sosok sang gadis yang tampak tersenyum manis dengan semburat merah dipipinya.

(⁠´⁠ε⁠`⁠ ⁠)(⁠´⁠ε⁠`⁠ ⁠)(⁠´⁠ε⁠`⁠ ⁠)

"Sayang!"

"Sayang!"

Rain man membuka maniknya perlahan, mendapatkan sinar matahari yang merembes sedikit dari balik gorden. Maniknya terisap pelan ketika mendengar suara itu.

"Hmm? Y/n?"

"Sayang kenapa baru bangun sih?!"

Rain man menatap sosok Y/n yang kini menatapnya dengan tak biasa, wajah itu tampak kesal meskipun tertutupi oleh wajah cantiknya.

"Cepat bangun, hari ini pernikahan kak Gimyung, kau akan telat jika tidur lebih lama."

Rain man terkekeh pelan, tangan besarnya mengusap wajahnya yang masih ngantuk. Menutup mata sejenak kemudian menatap sosok gadis yang ia temui beberapa tahun lalu karena jonging pagi dan berjanji akan membangunkannya setiap pagi dan ternyata ia itu benar benar terjadi.

Ia dan Y/n sudah menikah, dan wanita itu selalu membangunkannya setiap pagi meskipun tidak dengan wajah hangat melainkan Omelan yang selalu memanaskan telinganya.

THE STORY OF US - LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang