Vasco - 21+

948 61 21
                                    

Thanks for requested raeunwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thanks for requested raeunwa

"BURN KNUCKLES!"

"YEAY!!!"

Pekikan para anggota burn knuckles saat Vasco berteriak senang membuat siapa pun yang ada disana tertawa. 

Hari ini tepat pada hari ulang tahun ketua Burn Knuckles yang tak lain adalah Vasco. Semua dari anak-anak burn knuckles hingga teman-teman Vasco hadir tepat di kediaman keluarga Lee atau rumah Vasco.

Mereka semua bersenang senang dengan saling bermain catur ataupun saling mengobrol dengan memakan kue yang dibuat langsung oleh ibu Vasco. Tak terkecuali Vasco sendiri bersama dengan kekasihnya Y/n.

"Sayang.." 

"Iya, Vasco?"

Y/n terkekeh pelan, ia melihat Vasco dengan wajah antusiasnya berdiri dihadapanya dan menunjukan sebuah boneka monyet yang diberikan oleh Jin hobin padanya. Boneka monyet itu memiliki janggut dan benar benar mirip dengan jangut Vasco yang membuat Y/n tak mampu menahan tawanya.

"Sayang lucu gak?"

"Iya lucu, mirip kamu."

"Iyakan! berati monyet ini ganteng dong kaya aku?" Ujar Vasco sembari menunjukan boneka monyetnya tepat disamping wajahnya.

Y/n terkekeh, "Iya ganteng."

"Sayangnya aku juga cantik!"

Y/n terkekeh pelan dengan rona merah disekitar pipinya saat Vasco mengatakan itu secara terus terang.

"Maksudmu, aku?" goda Y/n, membalas dengan senyum lembut.

Vasco mendekatkan wajahnya sedikit lebih dekat, menyentuh pipi Y/n dengan lembut. "Tentu saja. Y/n kan orang yang paling Vasco sayang dan juga kita sama-sama ganteng dan cantik, kan?"

Y/n mengangguk setuju, merasa hangat dengan keakraban dan keceriaan di antara mereka. Mereka berdua tersenyum satu sama lain, merasakan kebahagiaan sederhana dalam momen lucu yang mereka bagikan bersama.

"Yaudah deh, sayang mau minum gak?" Tanya Vasco sembari memberikan sebuah gelas berisikan jus jeruk.

Y/n mengangguk kemudian mengambil gelas itu dan meneguk jus jeruk itu. Tak ada yang aneh hanya jus jeruk biasa sampai beberapa saat kemudian Y/n merasakan kepalanya memberat saat bermain kartu bersama yang lainnya. 

Vasco yang melihat itu memegang tangan Y/n kedalam genggamannya, mengusap pelan kening sang kekasih dengan lembut.

"Kenapa?"

Y/n menggelengkan kepalanya pelan, bersandar pada bahu Vasco. "Pusing..."

Bum Jae dan Kim Miru yang melihat itu saling berpandangan kemudian menyuruh Vasco untuk membawa Y/n untuk beristirahat. "Pergilah, disini terlalu berisik untuk beristirahat."

"Mau ke kamar aku dulu?"

Y/n menatap Vasco sebentar, sebenarnya ia tidak enak untuk bermain kedalam kamar kekasihnya karena itu bisa menimbulkan hal-hal yang memenuhi pikirannya. Tapi keadaannya saat ini tidak memungkinkan karena rasa pusing yang membuat kepalanya terasa begitu berat.

Y/n mengangguk dan Vasco mulai berpamitan pada teman-temannya, seluruh teman-temannya bersiul dan tertawa pelan melihat tingkah Vasco. Pria itu menggengam tangan kekasihnya tanpa jarak sedikitpun untuk melepasnya.

"Vasco jangan kuat-kuat."

"Belah duren ni si tabasco." Sela Kim miru membuat semuanya menoleh.

"Belah duren itu apa?" Tanya Haneul

"Ini cewek masa gak tau?"

"Lah, emangnya apa?"

"Sex, sayang." Ujar Hyungseok pelan pada Haneul membuat pipi gadis itu memerah.

Setelah sampai dikamar Vasco, Y/n duduk ditepi kasur dengan Vasco yang membawakannya segelas air putih. "Ini coba minum dulu, sayang."

Y/n merasakan tubuhnya semakin panas saat minum dari minuman yang diberikan Vasco padanya, rasa panas itu itu seakan membakar tubuhnya. "Sayang panas.. makin pusing nih.."

Vasco tersenyum, pria polos itu tampak tersenyum miring dengan tatapan berbeda. Pria berambut hitam itu mengacak-acak rambut hitamnya kemudian bangkit menurunkan suhu pendingin ruangan.

"Kenapa panas ya?"

Vasco melihat Y/n yang mengipas-ngipaskan tangannya pada wajahnya untuk menghilangkan rasa panas. Kekehan pelan menghampiri wajah Vasco yang perlahan mendorong tubuh Y/n agar berbaring diatas kasur dengan setengah kaki yang menjuntai.

"Maaf ya sayang. Sebenarnya aku kasi obat perangsang diminuman kamu."

Y/n menatap tak percaya, ia menatap sosok Vasco yang menindih tubuh kecilnya didalam kurungan tubuh besar itu. Pacarnya yang ia selalu manja dan bersikap polos dihadapannya kini terlihat seperti orang lain yang tahu akan obat-obatan perangsang.

"Kenapa kamu lakuin itu?!" Bentak Y/N sembari memukul dada bidang Vasco

"Emangnya kenapa? Gak boleh?"

"Vasco!" Y/n menggeram, rasa panas ditubuhnya seakan membuatnya meronta-ronta minta untuk dipuaskan. Ia bahkan bisa merasakan kemaluannya sedikit basah akibat rangsangan obat yang mungkin sengaja diberikan dengan dosis tinggi.

"Apa sayang?"

"Minggir ak--"

Vasco menurunkan tubuh besarnya, memberikan kecupan pada bibir Y/n dengan lumatan kecil. Berikutnya, bibir itu tampak tak segan memangut lebih dalam dengan tubuh yang sengaja ia jatuhkan menimpa tubuh kecil milik Y/n yang ada dibawahnya.

"Mmm!"

Y/n ingin menolak namun hasrat yang ada terlalu tinggi untuk menolak sedikitpun perbuatan dari Vasco yang tampak seperti orang lain. Ia tak bisa mengenali kekasihnya itu, bagaimana Vasco melepaskan ciuman dengan nafas memburu dan mulai menarik satu persatu pakaian yang Y/n dan miliknya sendiri hingga keduanya sama sama bertelanjang bulat tanpa satupun penghalang. Hingga bagaimana Vasco mengangkat tubuhnya untuk terbaring ditengah tengah ranjang membuat Y/n seperti menatap lelaki lain.

Vasco bukanlah Vasco yang polos, melainkan Vasco dengan pesona pria matang yang menindih dan membuatnya terus menjerit saat penis tegak itu menembus keperawanannya.

Vasco menggeram dengan suara berat dan Y/n yang tak berhenti mendesah hebat hingga climax yang didapat memecah dengan erangan panjang.

"AAAHHH!"

Vasco mengigit puting payudara Y/n, menusuk lebih dalam penisnya pada vagina itu agar segala pelepasan yang mereka dapatkan semakin menyatukan mereka dalam penyatuan yang dalam.

"Hangat.." lirih Y/n

Vasco mengangkat wajahnya sembari menyusu pada payudara Y/n, "Aku bisa berikan lebih banyak, sampai kamu hamil."

END 





THE STORY OF US - LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang