[name] melangkahkan kakinya dengan cepat kala mendengar kabar bahwa Wonseok mabuk. Ditengah malam yang begitu sunyi, ia harus masuk kedalam rumah milik Park Serim yang sering tak lain adalah tempat tinggal para anggota Hostel.
"Serim?"
Gadis berambut pink yang sedang berdiri didepan kamar itu menoleh, gadis cantik itu segera menghampiri [name] yang terlihat begitu khawatir.
"[Name] akhirnya kau datang.."
"Iya. Dimana Wonseok?"
"Dia didalam. Dia mabuk saat kamu minum bersama, aku harus mengurusi Janghyun. Jadi maaf aku minta tolong padamu untuk mengurusi Wonseok." Ujar Serim membuat [name] menggelengkan kepalanya.
"Tidak masalah. Terima kasih sudah memberi tahukannya padaku..."
Serim mengangguk.
"Tidak masalah."
"Aku masuk ya?"
"Iya silahkan. aku juga harus melihat Janghyun."
Setelah kepergian Serim, [name] masuk kedalam kamar Wonseok. Kamar simpel yang diisi oleh single bed dan sosok pria yang sedang terbaring tertidur diatas. [Name] mendudukkan diri tepat disebelah Wonseok, ada alasan kenapa ia begitu khawatir pada pria ini.
[Name] menyukai Wonseok saat mereka masih duduk di bangku SMP. Tapi, [name] juga tau bahwa Wonseok menyukai Serim sehingga dirinya memilih untuk diam dan tetap berada disisi lelaki itu walaupun Wonseok terang-terangan menolak segala usaha yang ia lakukan.
Tangan [name] terulur mengusap pelan rahang tegas milik Wonseok yang tertidur, menikmati bagaimana indahnya ciptaan Tuhan yang tergambarkan pada wajah tampan milik Wonseok.
Asik mengusap [name] tampa sadar menganggu tidur Wonseok hingga pria itu mulai mengerjakan matanya perlahan.
"Serim?"
[Name] mengangkat tangannya kala suara itu terdengar, suara lirih dari Wonseok yang selalu menyebut nama orang lain saat bersamanya.
"Wonseok ini aku [name]..."
"[Name]? Siapa dia?"
[Name] menghela nafas kala mendengar perkataan Wonseok. [Name] tidak terlalu mempermasalahkannya karena ia tau kondisi Wonseok yang sedang mabuk berat. Lagipula, wajah Wonseok sudah mengambarkan bahwa pria itu masih didalam pengaruh alkohol.
"Tidur saja ya.."
[Name] bangkit ingin mengambil air putih yang terletak disudut meja, tapi tangan Wonseok lebih dulu menahannya.
"Akhh!"
Tubuh [name] tebaring diatas kasur dengan Wonseok diatasnya, ia gelagapan dan kaku kala melihat Wonseok yang berada tepat diatasnya.
"W-wonseok.."
"Park Serim, kamu tau aku suka kamu udah lama? Kenapa kamu gak mau jadian sama aku??"
"Wonseok ini aku [name]..."
Wonseok seakan mengoceh tanpa henti membuat [name] tak bisa terlalu banyak berbicara mengingat pria itu sedang mabuk. [name] berusaha menenangkan Wonseok agar pria itu sadar dengan mengulurkan tangan dan memeluk leher sang pria.
"Wo-wonseok.."
[Name] mengeram kala merasakan pelukannya pada Wonseok berubah karena pria itu menjilati dan menggigiti lehernya. [Name] mengencangkan pelukannya pada Wonseok yang masih fokus menjilati lehernya.
Wonseok mengangkat tubuhnya, melihat [name] yang terbaring dibawahnya dengan wajah memerah. Matanya mengabur melihat bagaimana [name] dibawahnya yang benar-benar terlihat seperti Serim.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF US - LOOKISM
FanfictionSTORY OF LOOKISM CHARACTER DESC ; Taejun Pak