Kim Gitae (4) - 21+

1.8K 87 2
                                    

Nafas Y/n terasa tercekat ketika lehernya dicekik kuat oleh Gitae yang berada diatasnya, pria itu tengah menepuk-nepukan penisnya pada bibir vaginanya membuat suara decak antar kemaluan itu memenuhi ruangan.

"Gitae..."

"What babe?"

"Please.."

"Please what?"

Y/n mengigit bibir dengan pipi memerah ketika malu ingin mengatakan apa yang sebenarnya dirinya inginkan. Rasa egois didalam diri yang menahan hasrat begitu besar yang seakan memuncak begitu kuat.

"Fu..fuck me please.."

Gitae tersenyum miring, manik sipitnya menatap tenang Y/n yang berada dibawahnya. Tangan besarnya perlahan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan kemudian mengambil kedua paha Y/n untuk diletakan pada kedua bahunya.

Gitae menjilati bibirnya sendiri, jari-jarinya membuka lubang kemaluan milik Y/n yang tampak begitu sempit kemudian meletakan kepala kemaluannya disana.

Perlahan tapi pasti, Gitae memasukan kepala penisnya pada lubang kemaluan Y/n yang sempit. Gitae bisa melihat Y/n yang meringis kesakitan hingga air mata yang luruh begitu saja.

"Ahhh!"

Gitae mengehentikan dirinya untuk mendorong lebih jauh ketika melihat Y/n meringis kuat, pria itu memindahkan kedua kaki Y/n dari bahunya kemudian menunduk dalam untuk memeluk sang gadis yang sudah menjadi wanita sembari memberikan ciuman kecil pada bibirnya.

"Sakit.."

Gitae tersenyum pelan, kembali mencium bibir Y/n yang merintih.

"Shh, kau akan terbiasanya.."

Y/n menggelengkan kepalanya, "sakit Gitae.."

Gitae kembali mendaratkan ciuman pada bibir Y/n, menekan kemaluannya agar masuk lebih dalam hingga menimbulkan erangan penuh kesakitan dari Y/n.

"GITAE AHHH!"

Gitae tak mampu menahan hasratnya, erangan Y/n bagaikan lagu pengantar tidur yang memanjakan telinga. Hasrat yang sudah tinggi seakan membuat tubuhnya menggebu-gebu untuk mengisi kemaluan sang wanita yang menjepit miliknya.

"ARGH!"

Gitae ikut mengerang ketika miliknya benar benar tenggelam didalam Y/n yang begitu menjepit miliknya erat didalam sana, rasa basah, hangat dan sempit seakan membuat nafsunya semakin membara.

Y/n menatap Gitae kala ciuman mereka terlepas, menatap manik sipit yang menatapnya ketika mereka saling beradu nafas satu sama lain. Nafas mint dari Gitae seakan membuat dirinya candu dan merasakan kesegaran secara bersamaan.

"Masih sakit?" tanya Gitae

Y/n menganggukkan kepalanya lemah, wajahnya yang sudah sedikit pucat karena menahan rasa sakit ketika milik Gitae memasuki miliknya.

Gitae yang melihat itu hanya tersenyum, ia mengalihkan pandangannya kearah penyatuan mereka yang sedikit hangat dan semakin tersenyum lebar ketika melihat darah yang mengalir disela penyatuan keduanya.

Tangan besar Gitae terulur mengusap kepala Y/n dengan lembut dan memberikan kecupan pelan.

"Aku gerakan ya?" Tanyanya dengan lembut pada Y/n.

Y/n menatap Gitae yang juga menatapnya, manik keduanya saling menyendu dengan deru nafas tenang. Beberapa saat berfikir, Y/n mengangguk pelan seraya mengalungkan tangannya pada leher tegap Gitae.

"Tapi aku ingin kau menciumku.."

Gitae tersenyum mendengar perkataan Y/n, pria itu dengan segera menekan pinggangnya agar penyatuan keduanya semakin dalam.

"Aku akan melakukannya."

Y/n mengangguk ketika Gitae tersenyum padanya, pria itu mulai menggerakkan tubuhnya maju dan mundur dengan lembut seakan membuat tempo mereka yang begitu tenang diiringi dengan pangutan bibir mereka yang meredam suara erangan satu sama lain.

"Mmmh!"

Gitae benar-benar melakukan sex dengan lembut pada Y/n, bagaimana pria itu bahkan tak melepas ciuman keduanya dan tetap memainkan tempo mereka semakin lama semakin cepat hingga erangan diantara keduanya semakin terasa kuat.

Y/n maupun Gitae sama-sama larut akan nafsu yang membawa keduanya kedalam jurang kenikmatan, saling bercumbu dengan Gitae yang semakin mempercepat pergerakannya menimbulkan suara becek dari hasil penyatuan keduanya.

"I wanna cum, baby.." lirih Gitae

Y/n melepaskan pangutan mereka, tak mampu menahan diri kala merasakan pelepasannya yang sudah berada diujung hingga keduanya mendapatkan pelapasan secara bersamaan.

"Aarghhh!"

Gitae menarik miliknya dan membiarkan sperma itu menetes diatas vagina Y/n, hasil penyatuan keduanya benar-benar terlihat basah hingga terlihat begitu sexy.

Y/n yang melihat itu hanya bernafas berat, ia seakan kehilangan tenaganya ketika pelepasan itu terjadi. Maniknya melihat kearah Gitae yang tersenyum padanya sembari mengocok kejantanannya sendiri mengeluarkan cairan sperma yang terus menetes kearah vagina dan perutnya.

"Kau menyukainya?"

Y/n mengangguk pelan, tangannya terulur agar Gitae menarik tubuhnya pelan.

Gitae mengangkat tubuh Y/n agar duduk didepannya, lelaki itu menundukkan tubuh tingginya agar sejajar dengan wanita yang terlihat lemah itu.

"Aku lelah.."

Gitae tersenyum tipis, tangannya terulur mengaitkan rambut Y/n kebelakang telinga wanita itu.

"Aku akan menjagamu Y/n."

"Terima kasih Gitae."

"Sama sama sayang."

(⁠✿⁠ ⁠♡⁠‿⁠♡⁠)(⁠。⁠♡⁠‿⁠♡⁠。⁠)

Y/n tak henti hentinya menatap kota Seoul yang begitu indah ketika ia sampai di Korea beberapa jam lalu. Seperti biasanya, tangannya selalu digenggam oleh tangan besar kekasihnya Gitae Kim yang overprotektif.

Maniknya dengan semangat ketika Gitae membawanya kesalah satu rumah tradisional Korea yang cukup tertutup.

"Ini rumah siapa, baby?" Tanya Y/n

"My step mother and my little brother."

Y/n menganggukkan kepalanya, menatap kearah pintu yang kini terbuka menampilkan seorang wanita dengan pakaian tradisional Korea dengan seorang lelaki dengan codet diwajahnya.

Manik Y/n membola karena terkejut ketika melihat lelaki yang begitu ia kenal kini berdiri dihadapannya dan lelaki yang dihadapannya itu pun sama terkejutnya.

"Gimyung!?" - "Y/N?!"

Gitae mengeratkan genggamannya pada tangan Y/n ketika wanitanya berbicara pada adik tirinya itu. Permusuhan diantara keduanya seakan tak ada habisnya hingga keduanya sama sama dewasa.

"Kalian saling mengenal?"

Y/n dan Gimyung saling bertatapan satu sama lain sebelum menatap kearah Gitae.

"Dia mantan pacarku."

Gitae menatap tak suka pada Gimyung ketika memberi jawaban, adik tirinya itu terlihat santai dengan Y/n yang kini menundukkan wajahnya.

"Y/n?" Tanya Gitae lembut sembari menyentuh dagu wanitanya.

"Apakah itu benar?"

Y/n menatap Gitae dengan manik tak terbaca perlahan tapi pasti wanita itu menganggukkan kepalanya.

"Itu benar Gitae.."

"..."

"..."

-END-

Rencananya aku akan buat fanfictionnya Gitae sendiri biar konfliknya lebih panjang, karena kalo aku post disini bakalan terlalu banyak part-nya hehe.

Minggu depan aku bakalan selesaikan work passion dan Trapped, jadi stay tune untuk Kim Gitae yaah!

Luv para readers!

THE STORY OF US - LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang