Kim Gitae (3) - 18+

1.2K 72 2
                                    

Y/n mengerang tertahan menikmati lidah Gitae yang menyentuh bagian sensitifnya dengan gerakan sensual, tangan lentiknya tak henti meremas sprei putih yang sudah kusut sejak tadi. Berusaha menahan erangan yang tertahan meskipun tubuh menolak untuk menghentikannya, Y/n menyentuh rambut hitam milik Gitae.

"ahhh, Gitae.."

Gitae tersenyum tipis, lelaki itu terus meraup liang panas gadis dengan tenang. Seakan tanpa rasa jijik, pria itu memainkan lidahnya pada organ panas milik sang gadis.

Y/n tentu sudah berantakan dibuatnya, kemana putih yang sudah terlepas hingga celana dalam hitam yang sudah terlepas dari tubuhnya menampilkan bagian bawah tubuhnya yang sedang dinikmati oleh pria berambut hitam diantara kedua pahanya.

"You like it?" Tanya Gitae sekali lagi menjulurkan lidahnya untuk menjilati organ pink itu.

Y/n mengangguk dengan nafas tersengal, ia yang bersandar pada pinggiran kasur Gitae, ia yang sekarang tak mengerti keadaan dirinya sendiri yang terlihat begitu berantakan. Gadis itu menahan rasa debaran yang begitu menguasai diri, merasakan saat Gitae memainkan dan melepas lidahnya dari liang miliknya dan menggantikan dengan jari jari besar milik ya sungguh membuat suasana semakin sulit terkendali.

"Ahh sakit..."

Gitae bangkit kemudian mendorong pelan bahu sang gadis hingga berbaring pada kasur, tangan besar pria itu perlahan mengangkat tubuh kecil Y/n untuk berbaring dengan nyaman pada posisinya. Tangan kanannya menarik mengehentikan gerakan memutar pada organ kewanitaan sang gadis, kemudian berbaring tepat disampingnya sembari mengusap wajah cantik itu perlahan.

"Gitae.."

"Shh.."

Gitae memajukan tubuhnya, kembali menyatukan bibir keduanya dalam ciuman dengan tangan kanan yang kembali menikmati lekuk tubuh indah itu. Menyentuh belakang telinga, turun secara perlahan hingga menyentuh payudara Y/n yang masih terbungkus rapi didalam bra hitam itu.

Y/n yang menikmati ciumannya bersama Gitae hanya menggerang pelan, tangan lentiknya beralih mengusap belakang leher Gitae dengan pelan.

"Nghhh"

Erangan terdengar kala Gitae mulai mencuri payudara Y/n dengan meremas benda kenyal itu didalam bungkusan bra, tangan besar itu seakan semakin lihai untuk memainkan benda kenyal itu hingga keduanya tampak menggeram dan menikmati permainan satu sama lainnya.

"Gitae.."

"Hm?"

"Sakit.."

Gitae membuka matanya, manik sipit itu tampak menyendu dan memberat akibat hawa nafsu yang tinggi. Manik menatap kebawah dimana sang gadis mengeluh dengan wajah memerah.

"Sakit?"

Y/n mengangguk pelan, payudaranya terasa kebas karena tangan Gitae meremasnya dengan kuat hingga bekas tangan itu terlihat membekas pada kulit mulus payudaranya.

"Maaf ya.." ujar Gitae pelan.

Gitae mengecup belah payudara Y/n sebelum mengangkat tubuh kecil itu untuk menarik lepas bra itu dari tubuh sang gadis, menampilkan payudara yang padat dengan bekas tangannya yang terlihat membekas merah.

"Sangat cantik..."

Gitae memajukan wajahnya, menjilati puting payudara milik Y/n yang sudah menegang kemudian mengemut pelan dan memainkan puting itu dengan giginya. Dengan sebelah tangannya meremas payudara kiri Y/n dengan lembut.

"Gitae.."

Gitae begitu menikmati payudara sang wanita, ia sangat senang dengan benda benda kenyal yang membuat mulutnya bisa memainkan benda itu dengan lidahnya. Manik sipitnya tak henti menatap kearah Y/n yang hanya bisa mengerang dengan mata tertutup.

"Kau cantik sekali.."

Y/n membuka matanya, menatap sosok Gitae yang bermain pada payudaranya seperti bayi yang menyusu pada ibunya. Rambut berantakan membuat Gitae tampak tampan, membuat Y/n menangkup wajah Gitae dengan tenang.

"Gitae.."

"Yes, mommy?"

Wajah Y/n memerah ketika mendengar ucapan Gitae yang tampak seperti menggodanya. Maniknya menatap Gitae kemudian mendorong tangan pria itu agar berdiri di tepi kasur.

"Kenapa?"

"Aku juga ingin milikmu.."

"Milikku?"

Y/n mengangguk, perlahan menggeser tubuhnya untuk duduk ditepi kasur dan menyentuh gembungan celana pendek milik Gitae yang dimana.

"Mau ini..."

Gitae menggerang pelan kala merasakan sentuhan Y/n pada miliknya, sentuhan yang diberikan seperti sengatan listrik hingga miliknya dengan cepat memegang.

"Y/n.." lirih Gitae

Y/n menarik turun celana pendek itu hingga menampilkan kejantanan Gitae yang tampak bersih dan panjang meskipun tidak terlalu besar. Y/n mengadahkan kepalanya menghadap Gitae yang menatapnya dengan tundukan, perlahan menjulurkan lidah dan menjilati kepala penis milih Gitar hingga erangan langsung terdengar ketika lidah hangat itu menyapu kejantanannya.

"Nghhh Y/n..."

Y/n memasukan batang panjang itu pada mulutnya yang hanya bisa bisa masuk 1/4 dari keseluruhan, kedua tangannya ikut menggenggam batang itu sesekali mengocoknya pelan dengan mulut yang bergerak untuk menghisap kejantanan itu.

"Y/n ahh!"

Gitae menggerang kenikmatan kala miliknya benar benar terpuaskan oleh mulut dan tangan Y/n yang memainkannya dengan lembut. Meskipun terkadang masih terasa sedikit sakit kerena terkena gigi, tapi untuk pemula Gitae merasa Y/n adalah orang yang baik dalam memberikan blow job padanya.

Ia sudah banyak merasakan blowjob dari banyak wanita dan yang paling berkesan adalah Y/n. Gitae tak bisa menahan erangannya sedikitpun hingga tangannya dengan erat mencengkram rambut panjang milik sang gadis dan membantunya untuk memuaskannya lebih cepat.

Nafsu terasa di ubun-ubun, Gitae tak mampu lagi menahan nafsunya. Dengan erangan kuat Gitar melepaskan miliknya dari mulut Y/n.

"Buka mulutmu.."

Y/n melepaskan mulutnya yang terasa kebas dari batang kemaluan Gitae, membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya dengan tenang.

"Aarghhh!"

Erangan panjang dari Gitae terlepas bersamaan dengan tangannya yang mengocok kejantanannya sendiri hingga melepaskan cairan pelepasan yang muncrat langsung ke mulut dan wajah Y/n.

Y/n terkejut ketika cairan pelepasan itu mengenai wajahnya, menatap kearah Gitae yang mengocok kejantanannya melepaskan cairan yang begitu banyak hingga Gitae meletakan kejantanannya pada lidah Y/n sesekali menepuk-nepukan penisnya hingga cairan itu keluar dan memenuhi lidah Y/n.

Gitae tersenyum puas, perlahan tangan kanannya memegang dagu Y/n.

"Swallow it, baby..."

Y/n menahan kebas pada mulutnya sembari menelan perlahan cairan pelepasan milik Gitae yang membasahi tenggorokannya dengan rasa yang cukup aneh.

Gitae tersenyum melihat Y/n yang menuruti kemauannya, tangannya kembali menepuk-nepukan kepala penisnya pada bibir Y/n sebelum mendorong tubuh sang gadis untuk kembali berbaring dikasur.

"Gitae... Apa yang kau lakukan.."

"It's time to sex, baby.."

"..."







THE STORY OF US - LOOKISMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang