Cowok cantik?
[Name] tahu sosok anak baru yang beberapa bulan lalu menjadi murid dikelasnya adalah cowok yang selalu mendapatkan pujian karena wajahnya yang mempesona. Tapi, [name] yang sebagai seorang wanita cukup kesal karena keberadaannya sebagai the most wanted di Jaewon tergeser kan karena hadirnya Hyungseok.
Hari ini gadis itu menang sengaja ingin menemui pria itu sepulang sekolah saat piket berlangsung, keduanya kebetulan mendapat jadwal piket yang sama dihari sabtu menuju weekend.
[Name] memperhatikan dengan seksama bagaimana tubuh besar dan tinggi Hyungseok mulai membersihkan ruangan kelas mereka, pria itu tampak dari depan sedangkan [name] membersihkan dari belakang. [Name] mulai menyandarkan tubuhnya pada salah satu meja yang biasa Zin duduki, tangannya menyangga dibagian belakang memperhatikan pria itu dengan lekat.
"Hyungseok!"
"Y-ya?"
"Kemari.."
Hyungseok melangkah mendekat diri pada [name], "ada apa?"
[Name] menatap diam Hyungseok yang jauh lebih tinggi didepannya, gadis itu mengakui bahwa wajah milik Hyungseok benar-benar sempurna tanpa celah. Tapi, mengingat gadis itu tidak suka keberadaannya maka [name] tidak akan segan untuk mengomelinya.
"Kenapa wajahmu begitu?!"
Mendengar nada sarkas dari [name] membuat Hyungseok kaget dan mulai menyentuh wajahnya, "wajahku?" Hyungseok kaget karena mengira [name] mengetahui wajah aslinya. "Kenapa dengan wajahku?!"
"Kau kenapa tampan begitu sih! Popularitas aku kan jadi turun!"
"Hah!?"
Hyungseok menatap [name] yang tampak memerah dengan kesal, gadis itu tampak menggemaskan ditambah lagi dengan wajah merah itu membuat Hyungseok bisa merasakan pipinya mulai menghangat dan memunculkan rona merah dipipi.
Hyungseok masih menatap [name] membiarkan rasa hangat menjelajah kala menatap wajah cantik [name] dihadapannya, meskipun ia hanya menggunakan wajah sementara tapi dia benar-benar menyukai berhadapan dengan gadisnya sembari memanfaatkan keadaan yang ada.
"Sialan dia cantik sekali!" Batin Hyungseok
Tangan Hyungseok terulur mengambil pipi [name] dan mengangkatnya membuat manik mereka bertemu. Sedangkan [name], hanya bisa terdiam kaku kala berhadapan langsung dengan Hyungseok.
Detik berikutnya [name] tak kalah kaget dan langsung menegang bahu Hyungseok kala pria itu menempelkan bibir keduanya.
[Name] terpaku melihat Hyungseok yang menutup mata kala mencium bibirnya dengan mata membola. Ia tak menyangka apa yang sedang terjadi diantara mereka, bahkan Hyungseok dengan santai mulai melumat bibirnya.
[Name] semakin dilanda kekakuan, tubuhnya seakan hanya diam menunggu Hyungseok yang melakukan segalanya.
Hyungseok juga tak mengerti apa yang ia lakukan, tapi nalurinya berkata untuk mencumbu dan membiarkan mereka berdua melakukan hubungan panas didalam kelas yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar.
"Mhmm!"
[Name] menutup matanya dengan memegang erat kedua bahu Hyungseok kala pria itu meremas pinggang dan pantatnya sembari mengangkat tubuh langsing itu untuk duduk diatas meja.
"Hyu-ngseok.."
"Shhht..." Hyungseok melepaskan pangutan mereka, "kau tidak perlu takut akan popularitas, meskipun aku mengambil posisimu dihati anak-anak. Tapi kau, berhasil membuatku memposisikan dirimu dihatiku sebagai prioritas, [name]."
[Name] yang mendengar itu terkejut, gadis itu dengan cepat membekap kembali bibir keduanya dengan sedikit tak sabaran. Bagaimana [name] memeluk leher Hyungseok dengan tangan Hyungseok yang tak berhenti bermain dengan tubuhnya. Jari jari besarnya mulai mengusap hingga meremas pantat [name] yang perlahan pria itu angkat rok setengah paha yang dikenakan [name].
"HNGHH!"
[Name] tak bisa berhenti mengerang kala Hyungseok merayangi tubuhnya dengan teliti, bagaimana tangan pria itu meremas pantat hingga payudara yang masih tertutupi oleh pakaian sekolah. [Name] tak bisa mengontrol dirinya untuk tidak mengerang, tidak ada kebohongan dirinya untuk tidak mendesah hebat kala Hyungseok memperlakukannya seperti ini.
[Name] ingin terus disentuh oleh Hyungseok.
Hyungseok melepaskan panggutan mereka, pria itu dengan tenang menyandarkan tubuh [name] pada dinding disamping meja yang tengah diduduki gadis itu. Tangan Hyungseok berjalan membuka kancing kemeja yang dikenakan oleh [name] hingga terbuka menampilkan bra putih yang dikenakan oleh [name], Hyungseok tersenyum. Wajahnya turunkan untuk mengendus wangi khas pada payudara sang gadis.
[Name] hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan pria itu, ia senang dengan sentuhan Hyungseok pada tubuhnya ditambah bagaimana hidung mancung pria itu masuk diantara belahan dadanya membuat tubuhnya semakin merinding.
"Ah! Hyu-ngseok!"
Hyungseok dengan segara menurunkan bra yang dikenakan [name] tampa melepaskannya. Pria itu mulai menghisap puncak payudara sang gadis hingga [name] meremas kuat rambut hitam Hyungseok.
Hyungseok sangat menyukainya, pria itu terus menghisap dengan sebelah tangan kirinya meremas dada [name] dan tangan kanan yang mulai mengusap kewanitaan sang gadis.
"AHHNGGGHH!"
Hyungseok memasukan 2 jarinya pada kewanitaan [name] hingga gadis itu menahan rasa sakit dan nikmat bersamaan. Hyungseok juga terus mempercepat jarinya sembari terus menghisap payudara [name] dengan keras hingga rasa pelepasan itu ingin terjadi membuat [name] berteriak kencang.
"AHHH!"
Hyungseok tersenyum senang, pria itu perlahan menarik tangannya yang penuh dengan cairan bening hasil pelepasan sang gadis. Dengan penuh kesadaran, Hyungseok memasukan jarinya kedalam mulut merasakan cairan itu didalam sana tampa rasa jijik.
Setelahnya, Hyungseok mulai membuka celana kain dan celana dalam yang ia kenakan. Tangannya membuka kedua paha [name] agar mengangkanginya hingga ia bisa melihat jelas bagaimana vagina sang gadis yang merekah sempurna dihadapannya.
Hyungseok mengocok kejantanannya sebentar yang sudah berdiri tegak. Tangan pria itu kembali mengusapkan jarinya pada klitoris sang gadis lalu perlahan-lahan mulai menempelkan kedua organ mereka.
"Hyungseok tunggu..."
"Kenapa?!"
"Itu pasti sakit.. jangan ya..."
"Tidak [name] aku sudah tegang, kau tenang saja ku akan pelan pelan."
"Tapi--"
"Shtt! Sekarang kamu jadi pacarku ya.. nikmati saja ."
"ARGHGHHHHHH!"
[Name] terkejut kala merasakan benda tumpul tiba tiba masuk dan memenuhi dirinya, batang besar itu seakan mampu membuat dinding rahimnya berkedut dengan nikmat yang tak bisa dimungkiri.
"Sakit?"
[Name] mengangguk tanganya terulur memeluk Hyungseok dan menyatukan bibir mereka. Setelahnya barulah Hyungseok menggerakkan kejantanannya, pria itu dengan semangat memaju mundurkan tubuhnya hingga bunyi penyatuan mereka terdengar ditambah suara becek dari cairan pelepasan [name] tadi.
AHHH!
AHHH!
AHHH!
AHHH!
[Name] merasakan dirinya sedikit gila kala Hyungseok mengacaukan dirinya, apalagi mereka sedang berada didalam kelas yang membuat mereka saling menikmati itu semua. Sampai akhirnya mereka mendapatkan pelepasan yang dibiarkan menetes diatas meja yang menjadi penyangga saat mereka bercinta.
ʕっ•ᴥ•ʔっʕっ•ᴥ•ʔっʕっ•ᴥ•ʔっ sedangkan diluar!
Haneul, Mijin dan juga Zin ingin mengajak Hyungseok untuk pulang bersama saat mengetahui pria itu piket dan memilih untuk menunggu.
Tapi alangkah terkejutnya mereka saat melihat pintu yang tak tertutup rapat dan memperlihatkan Hyungseok yang bersetubuh dengan [name] tampa memperdulikan sekitar.
Mereka bertiga mencari cara agar tidak ada yang mengetahui kegiatan kedua temannya itu dengan berjaga didepan pintu sambil mendengarkan suara desahan dengan memerah malu karena terdengar begitu erotis
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF US - LOOKISM
FanfictionSTORY OF LOOKISM CHARACTER DESC ; Taejun Pak