"I fell in love when I saw that stupid eyes"
Y/n menatap serangkaian bunga yang tumbuh di sekitar sungai kecil yang jernih di pengunungan Ansan, bunga-bunga indah yang bermekaran dengan aroma yang khas begitu memanjakan suasana sunyi yang diiringi derasnya ombak dari air terjun yang memanjakan telinga.
Bibir perlahan menyunggingkan senyuman ketika sentuhan lembut mulai melingkari pinggangnya. Y/n menatap tangan besar dengan otot yang terlihat melingkari pinggangnya dan sandaran yang membuatnya merasa nyaman.
Kecupan-kecupan kecil yang mulai terasa menyentuh kulit lehernya terasa semakin menenangkan, Y/n tak bisa menyembunyikan perasaannya kala suasana alam juga berpartisipasi menciptakan suasana yang mencocokan dua insan yang sedang jatuh hati.
Tanpa berbalik-pun Y/n sudah tau siapa yang memeluknya.
"Taesoo?"
"Hm?"
Y/n tersenyum, perlahan menjulurkan tangannya untuk menyentuh rambut hitam Taeso yang jatuh di bahunya.
"Apakah sungai ini aman?"
"Ya... Kau mau berenang?"
"Apakah boleh?"
Taesoo menjauhkan tubuhnya dari leher sang gadis tanpa melepas pelukan pada pinggangnya, tersenyum tipis sebelum mengecup pipinya berulang.
"Tentu saja, semua yang ada di gunung ini milikku Y/n."
"Baiklah orang kaya. Terima kasih."
Taesoo menyerit, "orang kaya? Panggilan macam apa itu?"
Y/n terkekeh kecil sembari membalikkan tubuhnya didalam dekapan Taesoo kemudian menangkup dagu yang dipenuhi janggut tipis itu.
"Panggilan sayangku untukmu.."
"Y/n.." Taesoo tersenyum setengah cengengesan kemudian secara tiba-tiba menyatukan bibir keduanya dalam ciuman.
Y/n tertawa melihat reaksi Taesoo yang tiba-tiba menciumnya, ditambah lagi pelukan pria itu pada pinggangnya juga membuat mereka semakin lama semakin menempel.
Saling membalas ciuman dalam tawa satu sama lain Taesoo menyentuhkan tangannya dari punggung hingg meremas pantat Y/n dengan lembut yang mengiringi ciuman mereka. Ciuman yang terjalin dengan decapan yang membuat suasana semakin menyenangkan.
"Ayo berenang, Taesoo.."
"Iya baiklah..." Ujar Taesoo sembari membuka baju dan celana panjang yang ia kenakan meninggalkan celana pendek sebelum menurunkan diri untuk turun kedalam sungai lebih dulu.
"Kemarilah, Y/n!"
Y/n berdiam sejenak, ia lupa jika ia berenang dengan baju maka ia akan pulang dalam keadaan basah. Menuruni gunung Ansan tidaklah memakan waktu yang sebentar.
"Ada apa, Y/n?"
"Taesoo apakah kau yakin tidak ada orang di sini?"
"Tidak, tenang saja.."
"Baiklah..."
Y/n membuka baju kaos dan celana panjang yang ia kenakan, meninggalkan bra dan celana dalam berwarna hitam yang membukus tubuh itu.
