Y/n tersenyum tipis ketika angin sore menerpa wajahnya, terasa begitu menyegarkan dan perasaan tenang yang menyiratkan perasaan bahagia disetiap tiupannya.
Manik menatap ke sekitar, melihat laut disore hari yang begitu indah dengan gemuruh laut yang bertabrakan dengan batu karang secara langsung. Ditengah deru ombak yang bersahut-sahutan, manik kembali menatap kearah kaki yang kini diterpa air laut hingga basah. Tersenyum kecil hingga sebuah kelapa diserahkan dihadapannya.
Maniknya menatap pada siapa yang menyerahkan kelapa itu.
Senyum dibibirnya mengembang kala menyadari siapa yang berdiri dihadapannya dengan menyerahkan buah kelapa. Senyum manis dari pria berambut hitam itu membuat [name] menatap dengan hati gembira.
Tangan mengambil buah kelapa tersebut dan sebuah tanghulu yang kemudian diserahkan padanya.
"Kau membuat ini lagi, Seongji?"
Lelaki berambut hitam itu tersenyum sembari mengangguk, mengangkat sebuah tanghulu dan air kelapa yang juga berada disisinya.
"Ya aku pikir ini cocok untuk dimakan dengan air kelapa."
Y/n tersenyum pelan, tangannya mengangkat tahulu tersebut untuk memakannya perlahan sembari meminum air kelapa yang diberikan Seongji. Menatap laut yang begitu indah saat keduanya berdiri di sisi satu sama lain.
"Apa kau tahu tentang keindahan laut?"
Y/n menoleh pada Seongji yang menatap lurus laut dihadapannya, tangannya terulur pelan menarik Seongji untuk mundur ke arah pasir yang tidak terkena air laut dan saling mendudukkan diri.
"Akan lebih tenang jika duduk sambil bicara.."
"Kau benar.."
Y/n tersenyum pelan, menatap kearah laut dihadapannya ketika matahari semakin tenggelam merubah warna yang begitu indah dengan semilir angin.
"Laut adalah hal terindah, tidak ada tempat yang bisa menandingi keindahan laut."
Seongji menolehkan pandangannya kearah gadis sampingnya, perempuan itu dengan tenang dan senyum tipis menatap kearah laut. Seongji bisa merasakan getaran lain melihat wajah cantik sang gadis dari samping seperti ini.
"Kenapa kau berfikiran seperti itu."
"Laut punya keindahan dan keajaiban yang jarang terlihat dengan mata. Meskipun kita sering melihat laut dari sisi pantai dan sangat bagus, tapi aku rasa akan lebih indah jika kita berhasil melihat apa yang ada didalamnya."
Seongji tersenyum pelan, "Kau benar. Lalu apa alasanmu menyukai laut?"
Y/n tersenyum tipis membalikan pandangannya kearah Seongji, "Karena lautlah yang membawamu padaku, Seongji."
Seongji tersenyum lebar, maniknya menyipit menerima jawaban Y/n yang membuatnya mengingat kala pertemuan mereka untuk pertama kalinya. Seongji yang ditemukan dilaut dan sering bermain di laut dengan Jin menemukan seorang anak perempuan yang juga sering bermain dipinggir pantai hingga akhirnya berkenalan dan berteman hingga mereka tumbuh dewasa.
"Kau bisa saja.."
Y/n terkekeh pelan, kedua tangannya menangkup belah wajah Seongji.
"Jika kau merindukanku dan aku tidak ada disisimu, kau boleh melihat laut dan anggaplah laut sebagai aku." Ujar Y/n pelan.
"Kenapa harus begitu?"
"Suatu saat aku ingin menjelajahi laut dan jika suatu saat aku meninggal maka aku ingin abuku di hanyutkan kelaut agar orang-orang selalu mengenang diriku meskipun tidak ada yang akan melakukan itu."
Seongji mengangguk pelan ketika tatapannya bertemu dengan manik Y/n yang begitu lembut, Ia menarik nafas dan tersenyum pelan. Mengusapkan jarinya pada pipi sang gadis.
"Lalu bagaimana jika aku mati lebih dulu, Y/n?"
Y/n menggelengkan kepalanya pelan, "kau tidak boleh mati lebih dulu. Jika kau pergi lebih dulu aku akan kesepian, maka dari itu biarkan aku pergi lebih dulu agar aku bisa menunggumu disana. Seongji."
Seongji menarik tubuh Y/n untuk berdiri dan memeluk gadis itu, membiarkan gadis cantik itu tenggelam dalam pelukan tubuhnya yang jauh lebih besar.
"Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu, Y/n." Ujar Seongji sembari memberikan kecupan pelan pada puncak kepalanya dan mengusap rambut Y/n dengan sayang.
Y/n menganggukkan kepalanya, melepaskan pelukan keduanya dan saling bergandengan tangan dan mulai berjalan bersama Seongji menyusuri bibir pantai dengan berjalan di atas pasir dan semburan air laut yang tenang. Seiringan dengan itu matahari juga perlahan mengantikan langit biru menjadi Orange dan perlahan berganti dengan gelapnya malam dan sinar bulan yang menyinari.
('ε` )('ε` )
Y/n tersenyum tipis mengingat kenangan yang sudah lama itu, memilih untuk mengangkat kakinya ketika air laut menerpa kakinya hingga sejuk terasa, kepala mengangkat keatas menatap langit sore yang begitu cerah.
Dipengunjung sore yang begitu indah seakan memancarkan senyuman yang begitu tenang mengingatkannya pada seseorang. Tangannya beralih memegang kelapa ditempat terakhir ia duduk bersama Seongji, menatap kearah keindahan laut yang tiada tandingan hingga senyum yang perlahan berubah menjadi senyum miris.
"Kenapa kau meninggalkan aku, Seongji?"
Siapa nih yang sad sama kematian Seongji?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF US - LOOKISM
FanfictionSTORY OF LOOKISM CHARACTER DESC ; Taejun Pak