STD | | 1. Hari Kemenangan

64 2 0
                                    

Elemen jingga itu kini sirna digantikan oleh elemen putih sang rembulan. Malam terasa sangat indah seakan sang rembulan tersenyum kepada penduduk bumi.

Mungkin yang dirasakan sang rembulan sama halnya dengan yang dirasakan penduduk bumi sekarang.

Bohong jika tidak senang, takbir menggema di seluruh penjuru dunia. Menandakan hari esok adalah hari kemenangan bagi umat muslim.

Dua purnama telah dilalui dengan beragam kejadian. Mulai dari kesedihan lalu mulai bangkit untuk menemukan cahaya keikhlasan.

Kini dia telah menemukannya. Pria bersorban itu kini sedang memandang bulan dengan senyuman yang terukir sangat indah seakan melihat bapaknya di atas sana.

Merasa pundaknya ditepuk, dia pun menoleh dan segera menuju barisan sambil memegang toa.

"SANTRI!" teriak Farhan di baris terdepan.

"SI...AP!!"

"Apa kalian siap membawa piala bergilir itu pulang?"

"SIAP!!"

"Sekali lagi, apa kalian siap?"

"SIIAAPPP!!!!!" jawab para santri makin mereog.

😊😊😊😊😊

Lomba akan diawali dengan sambutan dari ketua penyelenggara. Kemudian, ketua risma tiap kontingen masjid akan maju untuk mempersembahkan yel-yel.

Dari seluruh kontingen masjid yang ikut serta, sangat terlihat bahwa kontingen masjid yang paling semangat, ambisius, dan bar-bar adalah Masjid Nur Hidayah yang diketuai Farhan.

Tidak hanya dari yel-yel dan teriakannya, mulai dari kostum, properti, hingga maskot kontingen masjid satu ini sangatlah niat dan modal untuk ikut serta dalam lomba.

Setelah banyaknya detik yang dilewati, lomba pun resmi dimulai. Lomba takbir ini diawali dengan takbir keliling terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan display.

Tidak perlu menunggu kontingen masjid pertama bergerak untuk melihat kemacetan jalan. Belum sempat dimulainya takbir keliling, kanan kiri jalan sudah dipenuhi oleh lautan manusia.

Tak dihiraukannya lautan manusia itu, para peserta lomba tetap berjalan sambil mengumandangkan takbir yang diiringi oleh alat musik.

Sepanjang jalan dari start hingga finish tidak habis-habisnya takbir terus diteriakkan. Hingga jarak yang ditempuh telah habis, akhirnya mereka sampai di garis finish dan bisa menghela napas lega.

Mereka bisa beristirahat sejenak sebelum melaksanakan pertunjukkan yang terakhir.

Apa pemenang lomba hanya dinilai dari display-nya saja? Oh, tentu tidak bestie.

Para juri juga tersebar di sepanjang jalan dari start sampai finish. Merekalah yang menilai para kontingen masjid saat melakukan takbir keliling.

😊😊😊😊😊

Tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Farhan mulai memberi instruksi kepada para santri untuk masuk ke lapangan. Mereka semua berbaris sesuai dengan formasi yang diajarkan.

Para satria pedang berada ditengah. Pemanah berada di sekitar satria pedang dan di sekitar pemanah ada para sniper.

Kalian harus jeli dalam melihat para sniper, bisa-bisa kalian menuduh para risma memberikan senapan asli kepada mereka.

Senapan yang mereka bawa ini hanya replika. Mungkin karena terlalu mirip, ada beberapa orang termasuk panitia sempat mencurigai mereka memberikan senapan asli.

Di baris terluar ada para santri yang memegang kipas, tongkat berbentuk seperti kekayon yang bertuliskan asma Allah, dan bendera.

Para mayoret berlari kesana kemari sambil berteriak kepada para santri lainnya. Formasi demi formasi dilakukan dan akhirnya penampilan mereka pun mencapai puncak.

Para santri membentuk barisan horizontal sesuai dengan propertinya masing-masing. Para mayoret berada di barisan paling depan dan para sniper berada di barisan tengah.

Semua santri diam mendengarkan instruksi sang mayoret.

"SEMUANYA TAKBIR!"

"ALLAHU AKBAR!!" seru seluruh santri.

Dor! Dor! Dor!

Seketika para sniper menarik pelatuk senapan dan beterbangan lah kertas-kertas mengkilap di udara.

Sekarang terbukti bahwa yang mereka bawa adalah party popper berbentuk senapan.

Berakhir sudah penampilan ini. Mereka tinggal menunggu, berharap bahwa usaha mereka tidak sia-sia dan bisa membawa pulang piala bergilir tersebut.

😊😊😊😊😊

Masjid Nur Hidayah sudah menempati tiga posisi teratas dalam tiga kategori, yaitu sebagai kategori dengan kostum terkeren, kategori dengan maskot ter-the best, dan kategori dengan formasi dan gerakan ter-epic.

Ya, paling tidak usaha mereka sudah sedikit terbalaskan.

Saat yang ditunggu pun tiba. Setelah para juri berdiskusi, host naik ke panggung untuk mengumumkannya. Rasanya kemenangan sudah ada di depan mata.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Gimana nih rasanya adik-adik habis takbir keliling dan display? Capek ga?" ucap host mencoba mencairkan suasana.

"Tapi sebelum lomba takbir ini ditutup, kita umumkan si juara umum dulu nih. Bisa tebak gak kira-kira siapa?" semua peserta lomba meneriakkan nama kontingen masjid masing-masing.

Tapi di sisi lain, jantung mereka juga berdetak sangat kencang seakan ingin lepas.

Tanpa basa-basi lagi, akhirnya sang host pun membacakan kontingen masjid yang berhak membawa pulang piala bergilir.

"Juara umum sekaligus pemegang piala bergilir tahun ini adalah MASJID NUR HIDAYAH," seketika peserta lomba Masjid Nur Hidayah pun mengucapkan beribu hamdallah dan bersorak ria.

Bahkan karena saking senangnya para risma menerbangkan sorban masing-masing ke langit biru.

"Selamat untuk Masjid Nur Hidayah dan untuk ketua risma dipersilakan naik ke panggung untuk penyerahan piala."

Farhan pun naik ke panggung dengan perasaan yang sangat senang seakan memenangkan undian lotre senilai satu miliar.

Bahkan saat penyerahan piala para risma menyanyikan lagu mars mereka dengan sangat bangga. Pada puncaknya usaha mereka pun terbalaskan dan berbuah manis.

Sekembalinya di masjid mereka sudah disambut oleh para orang tua peserta yang turut senang atas kemenangan yang diperoleh.

The real hari kemenangan ini. Bahagianya double.

Makin jaya dan sukses Masjid Nur Hidayah!

___________________________________________

Mulailah sesuatu dengan basmallah dan doa. Mantabkan tekadmu dan akhiri dengan hamdallah. Syukuri apapun hasilnya karena itu merupakan buah dari kerja kerasmu.

😊Faralga Ayria😊


Walaupun bikin ceritanya udah telat gapapa lah ya, itung itung buat inget inget lagi.

Semoga tahun depan kita masih bisa ikut lomba takbir kayak gini lagi, aamiin.

Janlup vote n komen yak!

Next👉🏻

Yogyakarta, 8 Juli 2023

Senja Tanpa DamaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang