STD | | 36. Belajar dari Pengalaman

15 2 0
                                    

Pagi menjadi siang. Siang menjadi senja. Kini sang surya sudah akan mengucapkan salam perpisahan, yakni selamat malam.

Keindahan ucapan itu tak dilewatkan sama sekali oleh pasangan senja ini. Mereka duduk berdua dengan beralaskan pasir pantai dalam keadaan setengah basah setelah bermain dengan laut.

Suasana itu semakin romantis dengan sang wanita bersandar di pundak prianya, begitu juga ia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana itu semakin romantis dengan sang wanita bersandar di pundak prianya, begitu juga ia.

Suasana itu semakin romantis dengan sang wanita bersandar di pundak prianya, begitu juga ia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas."

"Hm?"

"Kapan kita bisa liat sunset kayak gini lagi?" tanya Ajeng dengan tetap memandang indahnya matahari terbenam.

"Kapan-kapan. Tergantung jadwal," jawab Angga diakhiri senyuman.

"Kayaknya kalau kita main ke pantai bareng anak kecil lucu, ya." Sontak Angga menoleh ke arah istrinya dengan menyipitkan matanya.

"Kenapa?" bingung Ajeng.

"Maksudnya, siap kamu?" tanya Angga memastikan.

"Siap-siap aja, lagian kita juga gak pengen childfree. Gini-gini aku juga pengen nurutin keinginan mamah. Habis balik Indo mamah jadi sering sakit-sakitan, gak tega kalau mamah gak sempet ngerasain," ujar Ajeng menjelaskan semuanya.

"Tapi, beneran kamu siap? Kamu masih belum dapet spesialis, yakin? Kamu bilang mau nunda sampai dapet spesialis dulu."

"Siap gak siap itu tergantung waktunya. Tapi aku mau usaha demi mamah," pungkasnya dengan senyuman. Angga pun membalasnya dengan senyuman dan usapan lembut di tangan istrinya.

Di satu sisi, ada dua pria yang sedang duduk santai di serambi musala seraya menikmati lembutnya suara deburan ombak yang sangat ramah menyapa telinga.

"Al, aku mau tanya," ucap Farhan memecah kesunyian.

"Taya apa?" Farhan pun mendekat dan menyodorkan ponselnya.

"Foto apa ini?" tanya Ali seolah-olah dirinya bingung.

"Ya, gak tau, makanya aku tanya kamu. Dapet dari laci nakas, ketumpuk sama berkas-berkasnya Ayu," jawab Farhan apa adanya.

Senja Tanpa DamaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang