Dua bulan kemudian
Sepasang suami isteri keluar dari gereja dengan saling merangkul satu sama lain. Baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba sang suami memberhentikan langkahnya. Sang istri pun menoleh ke arah suaminya yang sibuk merogoh saku celananya. Rupanya terdapat sebuah notifikasi pesan.
Setelah dibuka, rupanya seseorang telah mengirimkan sebuah foto padanya. Sang istri pun mengintip sedikit pesan yang terkirim itu. Pria itu langsung menegakkan kepalanya yang awalnya menunduk. Sang istri pun ikut mengalihkan pandangannya searah dengan suaminya.
Tepat di situ mereka melihat lima orang tersenyum ke arah mereka seraya melambaikan tangan. Sontak hal itu pun menumbuhkan senyum di bibir pasangan ini.
Mereka tak menyangka jika teman-temannya akan datang. Bahkan ada seorang gadis kecil yang turut hadir.
Pasangan ini pun langsung saja menghampiri mereka, "Kalian ngapain kesini?""Biarkan gadis kecil ini yang menjawab," jawab Farhan. Angga dan Ajeng langsung melayangkan tatapan penuh tanya kepada gadis kecil itu.
"Maya ngapain kesini?" tanya Ajeng lembut.
"Mau ngajak Tante main," jawab gadis itu dengan senyum lebar yang menampakkan giginya.
"Emang Maya mau ngajak Tante main kemana?"
"Paris."
"Kan udah aku bilangin, kalau mau main ke pantai langsung aja. Gak usah nungguin," ujar Angga.
"Iya kalau nyusul," celetuk Ali.
"Kan kalian jadi kesiangan ke pantai, udah jam sepuluh lebih lho," ucap Ajeng mendukung pendapat suaminya.
"Udah to, gak lengkap kalau kalian gak ikut," sanggah Rita.
"Tambah siang lagi kalau kita cuman ngobrol di sini, mending gek berangkat," tutur Ayu yang mencoba mengakhiri obrolan.
"Lha kalian kesini naik apa?" tanya Angga.
"Pake mobilnya ni orang, mobilku di bengkel," ujar Farhan seraya melirik Ali.
"Lha emang kalian naik apa?"
"Motor."
"Alah, gas wae, ayo ndang mangkat!" ujar Ali bersemangat.
(Alah, gas aja, ayo segera berangkat!)
Akhirnya mereka bertujuh pun memulai perjalanan menuju pantai yang ingin mereka datangi. Mobil silver itu memimpin perjalanan dengan diikuti sepasang suami istri yang berkendara dengan kendaraan roda duanya.
Tak terasa ternyata hanya dengan menikmati semilir angin yang menerpa wajah mampu menerbitkan senyum mereka berdua dua. Rambut indah Ajeng terbang bersama angin Jogja yang terus mengiringi perjalanannya menuju Pantai Parangtritis.
Ya, maksud dari Paris sendiri bukanlah ibukota negara Perancis, melainkan Paris yang dimaksud oleh Maya adalah Pantai Parangtritis yang terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Singkatan ini sangat sering digunakan oleh masyarakat terutama masyarakat asli Jogja. Jadi, dimohon jangan tertipu.
Sepanjang perjalanan, sinar dan panas matahari terus menerpa kulit mereka tanpa ada jaring awan sama sekali. Hari ini cuaca sangat cerah dan mentari dengan percaya diri hadir menemani segala bentuk aktivitas makhluk bumi. Termasuk aktivitas tujuh makhluk ini, matahari ikut berpartisipasi di dalamnya.
Waktu berlalu dan kini mereka sudah menginjakkan kaki di atas pasir pantai yang khas akan bau asin air laut. Di sana panas matahari semakin menyengat kulit mereka. Tak terkecuali Ayu dan Rita yang kini ikut merasakan gerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Tanpa Damai
RandomDi usia yang masih sangat muda Ayu harus menerima fakta bahwa dirinya harus menjadi orang tua pengganti bagi keponakannya, Maya. Mau tidak mau dirinya juga harus menjadi tulang punggung keluarga disaat ayahnya juga ikut menjadi korban "kecelakaan"...