Setelah salat ied, Ayu dan ibunya langsung pulang ke rumah untuk makan terlebih dulu, begitupun dengan Bayu dan ayahnya.
Seperti keluarga pada umumnya, ibunya memasak opor ayam. Jangan lupakan juga sayur krecek dan kreni. Kuah kuning gurih bercampur dengan kuah merah pedas dalam satu piring yang diisi dengan ketupat akan sangat melezatkan.
Walaupun memakannya tidak harus saat hari raya. Mungkin ini karena tradisi orang Jawa sehingga membuat masakan opor ini memiliki nuansa lebaran.
Namun, ada juga yang memakan ketupat di hari raya bersama rendang. Sebenarnya sama-sama enak.
Makanan bersantan satu ini mengandung banyak rempah sehingga meninggalkan kesan nusantara pada makanan ini. Bahkan rendang pernah menduduki tahta tertinggi dalam dunia makanan internasional.
Baru saja tadi pagi mereka berkelahi berebut kamar mandi, sekarang mereka berebut ingin mengambil nasi.
"Mau makan tinggal makan, gak usah rebutan!" itulah kalimat yang terlontar dari mulut ayahnya yang membuat mereka kicep seketika.
Ayu dan Bayu saling melirik sambil memegang piring putih dan sendok di depan dada mereka.
😊😊😊😊😊
Setelah acara syawalan kompleks selesai, tiga sosok manusia menuju ke sebuah mobil. Mereka masuk dan sang supir segera mengemudikan mobil tersebut ke jalanan luas.
Jalanan yang awalnya lengang makin lama makin dipadati oleh ratusan pengemudi.
Sesaat kemudian, mereka sampai di sebuah rumah dan seorang pria masuk ke dalam mobil yang ditumpangi tiga manusia tadi.
"Sendirian kamu bawa mobil?" tanya Farhan.
"Tentu tidak, Brother. Itu dibelakang ada dua bocil numpang," jawab Ali sambil mengarahkan jempolnya kebelakang.
Dua wanita yang sedang bermain ponsel di kursi belakang hanya menatap polos kedua pria didepannya.
Ali segera melajukan mobilnya lagi menuju Masjid Nur Hidayah untuk acara syawalan risma.
Ralat, lebih tepatnya mobil bapaknya Ali. Dia cuma pinjam.
Sesampainya mereka disana, ternyata sudah banyak anggota risma yang datang. Acara syawalan pun dimulai dengan sambutan dari takmir masjid dan ketua risma.
Kemudian dilanjut dengan acara bersalaman dengan catatan mereka tetap menjaga jarak dengan yang bukan mahram.
Setelahnya ditutup dengan makan-makan.Puasa sebulan yang niatnya cari pahala sambil menurunkan berat badan. Ketika lebaran langsung melonjak lagi, gara-gara kebanyakan makan ketupat dan kue kering.
"Hei, kalian udah pada makan belum?" tanya Farhan kepada dua perempuan di teras masjid.
"Udah kok," jawab salah satunya, yaitu Rita.
Ayu mendongak keatas melihat sang penanya dan seketika raut mukanya menjadi sangat jutek. Dia segera pergi kedalam masjid meninggalkan mereka berdua.
Tapi sebelum itu, ucapan Farhan membuatnya menghentikan langkah.
"Sebentar kenapa sih, buru-buru amat. Aku mau bilang makasih buat yang hari itu," seakan paham dengan yang dibicarakan Farhan, Ayu hanya menganggukinya dan kembali masuk.
"Cuek amat sih jadi perempuan. Kamu belum minta maaf sama aku, gamau minta maaf?" Ayu mengangkat sebelah alisnya, "harus banget, ya? Kalau diinget-inget kayaknya aku gak punya salah deh. Lain kali kalau mau ngomong dipikir dulu, ya, wahai Farhan yang sombong. Jangan main ngomong aja, takutnya nanti jadi salah paham? Untung aku orangnya baik hati dan murah hati, jadi kamu aku maafin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Tanpa Damai
De TodoDi usia yang masih sangat muda Ayu harus menerima fakta bahwa dirinya harus menjadi orang tua pengganti bagi keponakannya, Maya. Mau tidak mau dirinya juga harus menjadi tulang punggung keluarga disaat ayahnya juga ikut menjadi korban "kecelakaan"...