STD | | 24. Lebaran Pertama

24 1 0
                                    

"Maya..., bangun dulu yuk!" panggil Ayu sambil membuka lemari keponakannya. Dia sungguh terlihat buru-buru. Tapi bentar, apa yang membuatnya terburu-buru?

Setelah mengeluarkan baju Maya, Ayu langsung mendudukkan Maya yang tak kunjung membuka mata. Dia keluar dan kembali dengan tangannya yang basah. Ayu langsung mengusapkannya ke muka Maya supaya lekas bangun.

"Maya, bangun, ya. Sekarang main dulu sama Cimoy sambil nungguin Om selesai mandi. Habis itu Maya mandi, ya," bocah itu hanya mengangguk atas perintah yang diberikan.

Mungkin karena nyawanya belum terkumpul, bocah itu berjalan sempoyongan keluar. Sedangkan sang tante masih sibuk menyiapkan baju dan mukena Maya.

Di sisi lain, Farhan yang sudah selesai mandi dikejutkan dengan Maya yang bermain dengan Cimoy di ruang tengah. Untung dia tidak reflek mengeluarkan teriakannya. Dia segera masuk ke kamar untuk berpakaian. Tapi, kenapa dia tidak bisa menemukannya?

"Ayu..., bajuku dimana?" teriaknya dari kamar sebelah.

"Di lemari, Mas," jawab Ayu dari kamar Maya.

"Gak ada," ucap Farhan yang tiba-tiba menghampiri Ayu.

"Masa sih? Orang semalem habis disetrika ku gantung di lemari."

"Gak ada beneran, Yu. Swear."

"Yaudah bentar, nanti ku cariin," ucap Ayu kesal.

"Awas aja kalau ada, ku hiiihh juga," batinnya dalam hati. Setelah selesai menyiapkan baju dan mukena ponakannya, Ayu keluar dan menuju ke kamarnya.

Ketika melewati ruang tengah, "Maya sekarang mandi, ya. Udah Ante siapin bajunya." Tanpa membalas sepatah kata, Maya langsung mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

Ayu mulai mencari baju suaminya di lemari dan tak lama baju yang tadi dicari oleh Farhan berada dalam genggaman Ayu. "Ini apa?" tanya Ayu sambil menunjukkan baju koko hitam pada suaminya. Sedangkan suaminya hanya mampu terheran-herana kenapa bisa ketemu?

"Lah? Tadi gak ada," ucap Farhan lirih sedikit takut terhadap istrinya. Ayu masih melemparkan tatapan tajam kepada Farhan hingga dia tak berani balas menatap.

"Yaudah nih buruan pake!" titah Ayu sedikit nge-gas.

Setelah itu, Ayu mulai menyiapkan bajunya sendiri. Yah, sibuk mengurusi suami dan ponakannya, membuat dirinya hampir lupa untuk bersiap.

"Kok gak keluar?" tanya Farhan bingung.

"Ngapain?" tanya Ayu bingung.

"Ya, kan, aku mau pake baju," jawab Farhan.

"Pake baju tinggal pake lah. Kek gak biasa aja, biasa aja kali. Aku juga cuman mau nyiapin baju," Farhan serasa tersindir dengan perkataan istrinya sendiri yang merupakan fakta. Farhan pun pasrah dengan perkataan istrinya.

Selesai menyiapkan baju, Ayu keluar dan mengambil handuk. Namun, dia merasa ada yang janggal, yaitu kemana Maya? Kalaupun masih di kamar mandi, kenapa lama sekali?

Ayu yang penasaran menguping kegiatan apa yang di lakukan Maya di kamar mandi. "Maya, udah selesai belum? Ante juga mau mandi nih," ujar Ayu sambil mengetuk pintu.

"Iya..., sebentar, Ante."

Namun, setelah Ayu menunggu beberapa saat, bocah itu tak kunjung keluar. Melihat jam sudah hampir siang, Ayu rasanya sudah sangat geram. Akhirnya Ayu membuka pintu kamar mandi dan alangkah terkejutnya ketika melihat Maya yang justru berendam di bak mandi. Bahkan dia juga membuat airnya jadi penuh busa.

"MASHAALLAH!!" teriak Ayu yang mebuat Farhan dan ibunya menghampiri. Sedangkan sang bocah hanya menatap tantenya dengan wajah polos.

"Kenapa lagi sih, Yu?" tanya Farhan penasaran yang tak sengaja menoleh ke arah kamar mandi dan melihat tingkah Maya.

Senja Tanpa DamaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang