Fiona

7.2K 392 2
                                    

"apa dia sudah pergi?"monolognya yang tak melihat batang hidung suaminya

Fiona bangun pukul 05 lewat 10 menit,ia bergegas untuk mandi,sebelum menyiapkan makanan

Namun saat ia akan bergegas menuju kamar mandi,ia mulai menyadari bila Felix tak ada dirumah

"Dia sedang bekerja atau bermain dengan teman-temannya itu?"tanyanya kembali

Fiona sendiri ragu tentang apa yang terjadi kemarin malam,ia berfikir jika semua itu hanyalah mimpi belaka

Dengan perasaan tak menentu ia berjalan menuju kamar mandi,ia sudah ada janji dengan bibi Heni untuk membantu memasang kancing, mungkin sebentar lagi bibi Heni akan datang dan mengantarkan beberapa pakaian kesini

Setiap harinya Fiona hanya bisa bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan rumah, bahkan tak jarang ia pulang larut hanya untuk mencari penghasilan tambahan mulai dari mencuci baju,menjahit pakaian,membersikan kandang ternak, bekerja di ladang dan masih banyak lagi

Ia hanya menghabiskan beberapa menit saja untuk mandi,dengan memakai baju berwarna kuning,ralat baju putih yang warnanya sudah menguning Karna sering sekali ia pakai

Fiona hanya memiliki beberapa pasangan baju saja,tak jarang dari baju-baju itu terjahit beberapa tambalan di beberapa sisinya

Tok tok tok

"Fiona"
"Fiona"panggil sesosok dari arah luar

"Iya sebentar"balas Fiona dari dalam
"Pagi bi"Sapannya setelah membukakan pintu

Bibi Hana pun membalas sapaan Fiona dan menjelaskan mengenai waktu penyelesaiannya"Pagi,ini beberapa baju yang harus kau jahit,kalau bisa besok sudah jadi"
"Apa kau bisa?"tanyanya,jujur saja ia sebenarnya tak enak, bagaimana pun baju-baju yang harus dipasang kancing ini sangat banyak

Walaupun ia tau Fiona sangat senang bila jumlah baju yang harus dikerjakan banyak,maka upah yang didapatkan pun banyak

Ia sendiri sangat bersimpati pada kehidupan Fiona, bagaimana bisa gadis cantik ini menikah dengan seorang bajingan seperti Felix

Yang suka tidur di jalanan, mabuk-mabukan,bahkan tak jarang melakukan kekerasan dalam rumah tangganya

"Bisa,besok aku pasti akan mengantarkannya ke rumah bibi"balas Fiona dengan semangat

"Baiklah,terimakasih kalau begitu,dan maaf bila merepotkan mu"

Fiona pun membalasnya dengan gelengan kepala"Tak perlu seperti itu bi,aku yang seharusnya berterimakasih Karena bibi sudah memberiku pekerjaan"

"Apasih,ya sudah bibi pergi dulu ya,kebetulan bibi harus pergi ke desa sebelah untuk mengukur baji"pamit bibi Hana memegang kedua bahu Fiona

"Ya,kalau begitu bibi hati-hati dijalan"balas Fiona dengan senyumannya

Beberapa saat setelah kepergian bibi Hana,Fiona kembali lagi masuk kedalam rumah,ia berjalan menuju kamarnya untuk menjahit kancing-kancing itu
.
.
Felix sendiri setelah membeli beberapa Keperluan itu pun langsung berjalan keluar pasar dan bergegas menuju kearah dimana sepeda ontelnya Berada

Ia mulai mengayuh sepedanya meninggalkan area pasar, untuk perjalanan pulang ini tak terlalu lama,Karna barang yang ia angkut pun tak terlalu banyak

Mungkin hanya memerlukan 1 jam perjalanan dengan kecepatan sepeda yang ia gayuh

Setelah sampai dirumah ia membawa belanjanya masuk dan kembali lagi untuk mengambil kedua panci itu

Saat melihat tudung saji yang masih tertutup rapat itu, Felix mengernyitkan dahinya"dia tidak makan?"tanyanya seraya membuka tudung saji itu

Dan Yap,dia mendapati semua makanan itu masih utuh dan tak terjamah sekalipun

Felix sendiri dibuat khawatir,apa wanita itu tidak khawatir dengan kondisi tubuhnya,jika sekalipun ia tak khawatir setidaknya ia memikirkan bayi yang ada diperutnya"Fiona"panggilnya keluar dari dapur

Fiona yang mendengar suara familiar itu pun,langsung keluar dari dalam kamar

"Kenapa?"tanya Fiona saat sudah ada didepan Felix

"Kenapa tidak makan?"tanya Felix langsung seraya memegang kedua bahu Fiona

Fiona sendiri langsung sadar jika ia sama sekali belum makan apapun pagi ini,dengan reflek dia memegang perutnya,tak masalah jika ia sendiri yang kelaparan namun sekarang ada sosok mungil yang tinggal diperutnya ini"aku lupa"

Felix yang mendengar jawaban itu pun tak bisa berkata-kata lagi

"makan"

"Kau lapar?,tunggu sebentar aku akan menyiapkan makanan untuk mu"balas Fiona yang tak paham dengan apa yang dikatakan oleh Felix,dan langsung menuju kedapur

Felix sendiri juga ikut menyusul istrinya itu"kamu yang makan"balasnya saat langkah mereka sudah sejajar

"Makan bihunnya,dan ambil satu bakpao"kata Felix mengambilkan semangkuk bihun kuah dan juga bakpao daging itu

"Tadi aku beli kembang tahu dan juga manisan buah,makan ini dulu jika sudah aku akan menyiapkan kembang tahunya"lanjutnya duduk dihadapan Fiona

"Apa kau sudah makan?"tanya Fiona mengalihkan tatapannya pada Felix

Jujur saja Felix sendiri juga merasa lapar,bagaimanapun dia hanya memakan satu potong bakpao pagi tadi"aku akan memakan sisanya"

kehidupan kedua milyaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang