Setelah percakapan alot yang terjadi antara ke-4 orang tersebut, kini Reza menghelan nafas lega.
Ia benar-benar berhutang budi pada Felix, sementara itu kedua preman yang bernama Andi dan juga Alvin itu telah pergi setelah mengatakan beberapa patah kata.
"Apa kau lagi banyak masalah?" Tanya Felix, menepuk pundak Reza, bagaimana pun ia sangat mengenal Reza, ia tidak akan melakukan hal se ceroboh itu.
Dengan lemah ia menjawab, "tidak juga, aku hanya pusing memikirkan pekerjaan, dan kau tau setiap aku lagi pusing, aku pasti minum, seingat ku kemarin aku tidak terlalu banyak minum, dan seperti biasa aku akan pulang, namun kemarin malam aku bener-bener kehilangan kendali atas diriku sendiri, dengan perilaku bejat ku aku menodai seorang gadis yang tak berdaya,"
Reza sendiri yakin jika ada seseorang yang sedang menjebaknya, namun ia sendiri juga tidak tau siapa orang itu, seingatnya ia tidak pernah mencari masalah dengan orang lain, bahkan jika ada orang yang menghinanya secara terang-terangan pun ia akan berpura-pura tuli dan tidak menggubris ucapan orang-orang itu, lalu siapa orang yang tega menjebaknya?.
Felix sendiri juga merasa jika Reza tengah dijebak oleh seseorang, sejauh yang ia tau, temannya ini tidak pernah mencari masalah, selama ia mengenal Reza, Felix dapat menyimpulkan jika Reza merupakan lelaki yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan akan bersikap baik pada setiap orang, meskipun terkadang sikap baiknya itu selalu dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak tau diri.
Dengan menghelan nafas berat Felix kembali menepuk pundak Reza, "sudahlah, lagi pula ini sudah terjadi, kuharap setelah ini kehidupan mu akan lebih baik,"
"Dan saran ku kurangilah kebiasaan mu untuk minum-minum kedepannya, bagaimanapun kau akan segera memiliki istri." Lanjut Felix, bukan bermaksud sok suci atau bagaimana, ia sendiri berharap jika tidak ada lagi seorang bajingan sepertinya yang akan menyia-nyiakan istri.
"Ya, terimakasih sudah membantu ku." balas Reza dengan mengulas sedikit senyuman
"Sudahlah, lagi pula kau juga sering membantu ku,"
"Hari ini aku sedang sibuk, jadi aku tidak bisa menemani mu," ujar Felix yang hendak berpamitan dengan Reza"Ya, pergilah."
"Jika ada masalah cari aku saja, mungkin aku bisa membantu mu, kau masih ingat rumah ku dimana bukan?" Kata Felix yang sudah menaiki sepedanya.
Dengan seulas senyuman Reza menjawab, "Ya, bagaimana aku bisa lupa, bagaimanapun aku sudah sering mengantar mu pulang,"
Dari percakapan alot antara 4 orang tadi, akhirnya mereka memutuskan jika Reza harus menikahi gadis yang telah ia perkosa kemarin malam, memegang pada awalnya ke-2 preman tersebut tidak menyetujui usulan tersebut, namun dengan segala penjelasan dan juga beberapa fakta dimasyarakat yang sering kali menyudutkan perempuan yang berhubungan badan sebelum menikah. Dengan berat hati kakak dari perempuan itu akhirnya menyetujuinya, dan pernikahan mereka akan dilaksanakan tiga minggu lagi.
Karna kejadian yang tak terduga tersebut akhirnya Felix kembali kerumah pada pukul 09.33. Dapat ia lihat dari kejauhan Fiona yang tengah duduk di kursi bobrok didepan rumah dengan muka cemberutnya, ia bingung harus tertawa atau menangis, melihat ekspresi itu.
Fiona sendiri yang mendengar suara sepeda ontel yang tengah digayuh itupun langsung mendongakkan kepalanya, dapat ia lihat jika orang yang tengah mengayuh sepeda itu adalah Felix, dengan cepat ia berdiri dari duduknya.
"Lama sekali," kata Fiona setelah Felix tibah dihadapannya
Dengan menampilkan sikap lembutnya Felix meminta maaf pada Fiona, "Maafkan aku, tadi aku ada sedikit Keperluan,"
"Keperluan, keperluan apa?, apa itu sangat penting?"
"Bisa dibilang begitu,"
Dengan penasaran ia menatap Felix dan bertanya, "keperluan apa yang sangat penting, apa boleh jika kamu menceritakannya pada ku?"
"Mau mendengarnya?"
"Tentu saja, cepat ceritakan pada ku, aku sangat penasaran," jawabnya dengan antusias
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan kedua milyader
RomanceSemua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas kepergian istrinya,meskipun dendam itu sudah terbalaskan ia masih saja merasa tidak berguna Sampai dimana...