tak mau jujur

6.8K 355 3
                                    

Setelah kepergian Agus tadi Felix langsung mengatakan"aku akan menjelaskannya nanti"

Katanya yang melihat ekspresi penasaran yang tertera di wajah Fiona

Fiona sendiri langsung membatin"apa aku terlihat terlalu penasaran, perasaan raut wajah ku biasa saja,meskipun memegang benar kalau aku penasaran"

"Tak perlu dijelaskan,aku sama sekali tidak penasaran tentang utusan mu dengan orang tadi"kata Fiona berjalan masuk kedalam rumah meninggal Felix

Felix sendiri hanya bisa menggelengkan kepalanya,satu sifat yang tak kan bisa hilang dari diri Fiona yakni rasa penasarannya itu

Meskipun bibir itu mengatakan tak ingin mendengar kan penjelasan tapi hatinya sangat membutuhkan penjelasan,agar tak membuatnya menderita karena penasaran

"Ya sudah,tapi nanti setelah aku pulang akan aku jelaskan"kata Felix yang juga menyusul Fiona kedalam

"Aku juga tetap tidak peduli, lebih baik kau pergi saja"

"Setelah ini aku akan pergi, setelah memastikan mu makanan terlebih dahulu"kata Felix

Fiona sendiri langsung menggelengkan kepalanya untuk menolak"tak perlu kau pergi saja,aku bisa makan dengan tenang nanti saat kau sudah pergi"

"Tapi.."

"Sudahlah,pergi sana berjualan, jangan mengusikku"kata Fiona

"Baiklah-baiklah aku akan segera pergi"
"Kau harus menjaga kesehatan mu,ingat untuk makan,dan jangan mengerjakan sesuatu yang berat"

"Iya-iya aku sudah tau,kau tak perlu memberitahu ku sampai berulang kali"katanya ketus,meskipun begitu hatinya tak dapat dibohongi jika ia amat senang menerima perhatian yang Felix berikan

"Aku hanya khawatir pada mu oke,jadi jangan mengerjakan sesuatu yang berat"

"Iya-iya sana buruan pergi"
"Aku sudah mengingatnya"

"Beneran?"

Dengan menunjukkan raut kesal Fiona menjawab"iya aku sudah mengingatnya, jangan mengulangi kalimat yang membuat ku bosan"
.
.
Kali ini sebelum Felix berada di pasar para pembeli sudah mengambil antrian terlebih dahulu

Ada beberapa pembeli yang sudah membeli dagangannya kemarin ada juga pembeli yang baru

"Kenapa lama sekali?"tanya ibu-ibu yang sudah tak sabar, pasalnya hari ini anaknya tak mau berangkat ke sekolah jika tidak makan soto yang ia beli kemarin

Ibu-ibu yang berada disampingnya pun menyahut"iya ni lama sekali,hari ini suamiku ingin makan soto itu lagi"saut ibu-ibu yang berada disampingnya

"Sama,suami ku juga menginginkannya lagi"
"Malahan dia juga mengatakan jika soto buatan ku kalah jauh dengan soto yang ku beli kemarin"saut ibu-ibu lainnya

Jika tidak Karna takut kehabisan ibu-ibu itu sudah pasti tak akan mau mengantri lama-lama disini

Lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu itu pun datang, dengan cepat para orang-orang itu langsung mengerumuni Felix

Felix sendiri tak menyangkan jika hanya dengan sekali berjualan,ia bisa menarik banyak pembeli seperti ini

Dengan perasaan senang ia mengatakan"tak perlu berdesakan kalian,ambil antrian"

"Hari ini aku juga menjual ayam suwir,jika bibi-bibi ini berminat bibi bisa membelinya"lanjutnya seraya membuka panci besar berisi soto itu

"Berapa seporsinya dik?"

"Aku hanya menjualnya enam ribu saja"
"Harga ini sudah murah dibanding dengan harga di warung-warung saat ini"

"Murah sekali,apa rasanya juga enak seperti soto mu itu?"

Dengan percaya diri Felix mengatakan"sudah dipastikan rasanya enak,bahkan ini bisa mengalahkan restoran bintang lima"
.
.

kehidupan kedua milyaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang