Kali ini Felix menghampiri Fiona dengan tampilan yang lebih segar dari pada yang tadi, yap setelah apa yang Fiona katakan tadi Felix benar-benar berkaca dan entah kenapa pria itu memandang dirinya sendiri dengan tampilan aneh dan segera bergegas untuk mandi dan membenahi penampilannya.
"Sayang bagaimana, apa aku sudah terlihat tampan?" Tanya Felix menatap Fiona dengan penuh harap
Fiona sendiri hanya menatapnya sekilas dan menjawab secara acuh tak acuh, "bisa saja,"
Mendengar itu Felix langsung menyahutinya, "bagaimana bisa biasa saja?, Fio sekarang lihat aku baik-baik dan perhatian secara detail!" Ujarnya dan langsung menarik Fiona untuk melihatnya.
Dengan otak jahilnya Fiona berpura-pura melihat Felix dari atas sampai kebawah, dengan senyum jahatnya Fiona mengatakan, "biasa saja, tidak ada yang berubah, tapi setidaknya ini lebih mendingan dari pada yang tadi."
"Apa pesona ku benar-benar sudah hilang?" Batin Felix dengan mendramatisir memegang dadanya.
"Kamu yakin?, Lihatlah baik-baik suami mu ini sangat tampan oke," ujar Felix sambil mensejahterakan wajahnya dengan Fiona.
Fiona sendiri langsung menampol wajah Felix, "terserah mu, lagi pula aku sudah berbicaralah jujur,"
"Fio, bukankah kamu terlalu kejam pada suami mu ini?" Saut Felix dengan nada frustasi, bagaimana tidak, saat istrinya sendiri tidak bisa melihat ketampanannya itu.
"Ais, sudahlah bukankah kamu tidak peduli dengan penampilan mu, lalu kenapa sekarang kamu terlihat begitu menyedihkan seperti ini." Balas Fiona yang sudah tidak kuat menahan tawanya, namun dengan segenap hati ia berusaha mati-matian untuk tidak tertawa dihadapan Felix.
"Tapi kan.."
"Sudah cepat makan, atau kamu tidak perlu sarapan pagi ini!" Potong Fiona dan segera menyuruh Felix untuk duduk.
"Fio apa aku benar-benar sudah tidak tampan lagi dimata mu?" Tanya Felix yang masih saja membahas soal topik ini.
Sementara itu Fiona sendiri berusaha mati-matian untuk tidak tertawa saat melihat raut wajah Felix, 'sungguh suaminya ini sangat lucu jika sedang seperti ini, jika tau menjahili Felix akan semenyenangkan ini aku akan terus menjahilinya." Batin Fiona dengan senyuman puas.
"Tidak tampan dan tidak jelek, yah wajahmu itu pas-pasan." Balas Fiona dengan membuat wajah seserius mungkin.
Kali ini Felix benar-benar merasa lesu mendengar ucapan Fiona itu, dengan yakin pria itu berfikir jika pesona dan ketampanannya sudah luntur, bahkan pria itu berfikir keras bagaimana caranya agar dia bisa kembali tampan lagi, 'hais, dimana aku bisa mendapatkan produk perawatan kulit yang ampuh di tahun ini?'
"Fio, apa kamu sudah tidak menyukai ku jika aku sudah menjadi jelek seperti ini?" Tanya Felix yang masih dalam mode frustasi.
"Entah, lihat saja nanti." Jawab Fiona yang menunjukkan ketidak jelasan.
"Bagaimana bisa lihat nanti, apa kamu ingin mempunyai suami baru?" Ujar Felix dengan pikiran yang sudah melayang kemana-mana.
"Sayang kamu tidak akan mencampakkan ku kan?, Kamu tidak akan membuang ku kan?, Cepat katakan kamu tidak akan melakukan itu semua pada ku kan?"lanjut Felix, pria itu benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya, bahkan Fiona sendiri sudah tidak tau jalan pikir Felix.
"Oh aku tau, bagaimana kalau aku mengurung mu di rumah saja, dengan begitu kamu tidak bisa melihat lelaki lain, dan dengan begitu kamu tidak akan pernah bisa mencampakkan ku." Ujar Felix yang semakin ngawur.
"Sudah, hentikan pikiran konyol mu itu, dan makan ini," Ujar Fiona dan langsung menyuapi Felix dengan sepotong tahu.
"Bagaimana aku bisa makan dengan tenang jika kamu sudah tidak menyukai ku," balas Felix namun tetap mengunyah tahu yang disuapi oleh Fiona itu.
"Suka tidak suka, aku tetap istri mu," saut Fiona.
"Iya juga sih, baiklah kalau begitu, jika kamu sudah tidak menyukai cepat kasih tau aku, dan aku akan mengurung mu dirumah samapi kau bisa mencintai ku kembali." Kata Felix dengan mantap.
'sepertinya pria ini sudah benar-benar gila' batin Fiona dengan menatap ngeri kearah Felix.
Dengan melihat ekspresi bodoh Felix itu Fiona langsung bergidik ngeri, "sudah cepat makan, aku sudah lapar."
"Dan jangan mengucapakan apapun saat makan," lanjut Fiona
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan kedua milyader
RomanceSemua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas kepergian istrinya,meskipun dendam itu sudah terbalaskan ia masih saja merasa tidak berguna Sampai dimana...