mencolok

793 82 1
                                    

3 bulan sudah berlalu akhirnya usia kandungan Fiona sudah mencapai 8 bulan dan tinggal beberapa minggu lagi wanita itu sudah melahirkan. Kedua pasangan itu dibuat sangat antusias apalagi saat mengetahui jika Fiona mengandung anak kembar.

"Felix ayolah, jangan beli yang itu warnanya terlalu mencolok." Ujar Fiona yang bingung dengan selera Felix yang sangat menyukai warna-warna yang mencolok dan terang.

"Kenapa memangnya? Bagus kok ini," balas Felix dengan menunjukkan baju yang ia pilih untuk anaknya.

"Bagus apanya, aku nggak mau yah keluar rumah pakek baju model pelangi kayak gini." Kesal Fiona, ayolah bagaimana tidak kesal Felix memilihkan kaos bermotif bunga dengan warna dasar kain yang berwarna kuning biru.

"Ya kan nanti kembaran sama aku, nggak masalah kok, apalagi kalo kita pergi ke pantai pakek baju ini pasti bagus." Saut Felix.

"Kamu saja yang pergi, mending aku tidur aja dari pada pakek baju begini keluar rumah." Balas Fiona yang kesal dengan Felix.

Kedua pasangan suami-isteri itu tengah berada di pusat perbelanjaan, sebenarnya Felix memang sengaja membuat Fiona kesal, pria itu ingin balas dendam, berani sekali istrinya itu mengerjainya saat dirinya tengah tertidur, pagi tadi saat Felix masih sangat pulas tertidur Fiona menaruh tepung di tangannya dan saat dirinya masih linglung setelah dibangunkan dengan polosnya Fiona bertanya 'Felix ada apa di wajah mu itu?', Felix yang masih linglung itu pun langsung mengusap wajahnya tanpa curiga sedikitpun. Setelah itu Fiona bahkan tidak membiarkannya untuk mengaca, atau pun beranjak ke kamar mandi, wanita itu bahkan menyuruhnya untuk menjemur baju di belakang lahan kontrakan tanpa rasa bersalah sedikitpun, Felix sendiri baru sadar saat banyak anak kecil yang biasa melewati lahan belakang kontrakan itu menertawainya bahkan mengolok-oloknya seperti orang gila.

"Loh kenapa, ini bagus loh yang aku suka kok." Ujar Felix membolak-balikkan baju itu dan melihatnya secara seksama.

"Kamu suka akunyah enggak." Balas Fiona.

"Udah ah kamu tuh bikin kesel aja, pokonya aku nggak mau beli ini." Lanjut Fiona menatap Felix penuh permusuhan.

"Sayang ayolah bagus kok." Bujuk Felix kembali, pria itu juga sebenarnya ogah untuk memakai baju seperti ini, namun demi menggoda istrinya ia akan melakukan banyak cara.

"Nggak mau, kamu nggak usah ngerayu, pokoknya kalo kamu mau pakek aja sendiri." Saut Fiona yang sudah geram dan ingin segera memukul Felix dengan sekuat tenaga disini.

Melihat istrinya yang sudah sangat amat frustasi dan emosi itu Felix akhirnya nyeringai puas dan segera membuat mimik sedih, "baiklah kalau begitu, tapi kamu harus memberiku kompensasi, kamu sendiri kan yang bilang akan menuruti semua permintaan ku hari ini, tapi kamu tidak setuju untuk memakai ini bersama ku."

Mendengar itu Fiona menjadi kikuk, bagaimanapun apa yang Felix bilang itu benar tadi pagi setelah Felix kembali dari menjemur pakaian pria itu dengan kesal menghentakkan kakinya dan merengek seperti bocah lantaran malu karena diledekin oleh banyak anak kecil, Fiona yang merasa bersalah itu pun membuat janji seperti itu dan dengan senang Felix menyetujuinya.

"Yah-yah, kompensasi apa yang kamu inginkan, tapi jangan yang aneh-aneh loh yah, awas saja kalo kamu berani macam-macam pada ku." Balas Fiona.

"Hehehe,"
"Bagaimana kalau kamu cium aku tiga kali disini." Ujarnya seraya jari telunjuknya yang menunjuk kearah bibir.

"Kamu gila yah, ini tu tempat umum, jangan aneh-aneh, minta permintaan yang wajar." Balas Fiona yang tak habis pikir dengan permintaan Felix yang sangat diluar pikirannya.

"Kalo tidak mau melakukannya disini nggak papa kok, nanti saat pulang kamu harus mencium ku tapi tidak hanya tiga ciuman, mungkin kamu 5 ciuman, bagaimana?" Saut Felix bernegosiasi.

"Kamu tidak mungkin kan, mengingkari ucapan mu." Lanjutnya seraya menaik turunkan alisnya.

'sungguh pria yang dapat memanfaatkan keadaan dimanapun saat ada kesempatan.' batin Fiona menatap Felix dengan horor.

"Yah saat pulang saja, sekarang kita pergi dari sini, ketimbang kamu bikin aku makin tambah pusing dengan sifat aneh mu itu." Ujar Fiona segera menarik Felix untuk segera pergi dari toko pakaian ini.

"Oke kalau begitu," balas Felix dengan senang dan dengan patuh mengikuti Fiona.

kehidupan kedua milyaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang