Setelah membayar belut-belut itu kini kedua suami istri itu berpamitan, "baiklah hari sudah beranjak siang aku dan juga istriku akan pulang," pamit Felix
Fina sendiri sebenarnya enggan untuk berpisah dengan Fiona, lantaran Fiona jarang sekali mempunyai waktu luang lantaran kesibukannya.
"Dan yah, terimakasih sudah menjamu kami dengan baik," lanjut Felix
Fajar sendiri memiliki kesan yang cukup baik setelah mengobrol beberapa saat lalu dengan Felix, dengan ramah ia menjawab, "sudah sewajarnya, seorang tuan rumah menjamu tamunya dengan baik."
"Jangan merasa sungkan untuk mampir kesini lagi." Lanjut Fajar"Yah-yah lain kali aku tidak akan sungkan lagi, kami pamit yah," balas Felix
"Hati-hati dijalan, jangan lupa apa yang aku katakan tadi." Ujar Fina, dengan kata-kata yang selanjutnya diucapkannya dengan pelan,
Dengan senyuman yang tulus Fiona membalas, "Tenang saja, kau tidak perlu mengkhawatirkannya aku."
Saat mengobrol tadi Fina mewanti-wanti Fiona untuk berhati-hati dengan Felix, jika pun sampai Felix berani macam-macam dengan Fiona, Fina menyuruh Fiona untuk langsung melaporkannya ke polisi, jika wanita itu takut bilang saja padanya, dengan senang hati Fina pasti akan menjebloskan Felix ke penjara.
Setelah berpamitan akhirnya kedua pasutri itupun pergi kembali kerumahnya.
"Apa kamu senang?" Tanya Felix yang melihat raut muka Fiona yang tak berhenti tersenyum setelah pulang dari rumah Fina dan juga Fajar.
"Ya aku sangat senang, aku sudah lama tidak mengobrol dengan Fina, dulu setiap hari kami pasti akan menyempatkan waktu untuk bisa bertemu hanya sekedar untuk mengobrol." Jawab Fiona yang mengingat masa lalunya.
"Oh ya, apa dulu kalian berteman sangat baik?"
"Tentu, lagi pula dulu kami adalah tetangga,"
"Apa kamu tau, saat memasuki awal musim penghujan kami sering pergi kesungai untuk mengkap ikan,""Lalu apa lagi yang biasa kalian lakukan?" Tanya Felix, ia sendiri ingin tau segala hal tentang istrinya, ia ingin mendengar hal apa saja yang bisa dilakukan oleh Fiona, mulai dari kebiasaan, hal-hal yang menarik dan juga tidak menarik yang pernah Fiona alami.
"Biasanya setelah mengkap ikan kami akan menyembunyikannya didalam bambu lalu menaruhnya di bebatuan dibelakang rumahnya, setelah itu dimalam hari kami akan menyelinap keluar rumah untuk membakar ikan-ikan itu dan memakannya." Ujar Fiona memulai ceritanya
"Apa tidak ada orang yang tau?" Tanya Felix
"Tidak, karna kami akan pergi mencari tempat yang sunyi, dan sedikit jauh dari rumah, kamu tau kan orang tuaku sanga galak, jadi aku tidak berani mengambil resiko terlalu besar." jawab Fiona,
Dengan heran Felix kembali bertanya, "bukankah, saat kamu keluar rumah itu sudah termasuk mengambil resiko?, Apa kamu tidak takut orang tuamu tau dan kamu akan kena marah?"
"Aku tau, maka dari itu kami akan selalu keluar saat hampir tengah malam."
"Oh, lalu apalagi yang bisa kamu lakukan?"
"Tidak ada kegiatan ku dulu dirumah sangat monoton, paginya aku akan menyiapkan sarapan lalu aku akan pergi ke balai desa untuk mendengarkan guru menerangkan beberapa pelajaran, lalu aku akan pulang dan mencuci pakaian, setelah itu akan akan pergi keladang untuk membantu orang tua ku, dan dimalam hari aku aku akan menimba air di sumur dan segera bergegas untuk tidur,"
"Biasanya saat diladang orang tua Fina akan memberiku beberapa makanan enak, tak jarang setelah mereka pergi kekabupaten mereka pasti kan membelikan ku oleh-oleh." Lanjutnya
Dulu Felix juga pernah mendengar ini dari Fiona, namun itu berbeda dengan sekarang, dulu ia merasa jika hal itu sangat wajar untuk seorang gadis desa seperti Fiona ini, namun kini saat mendengarnya untuk ke dua kalinya ia merasa sangat kasihan dengan istrinya ini. Istrinya itu sudah cukup menderita saat masih kecil dan saat menikah dengannya ia bahkan lebih menderita.
"Sudahlah untuk apa aku menceritakannya pada mu, kamu juga tidak akan mengerti."
"Siapa bilang, jika kamu masih mau bercerita aku akan mendengarkannya dengan baik."
"Nggak mau, aku sudah lapar." Tolak Fiona memegang perutnya
"Baiklah aku akan menyiapkan hidangan istimewa untuk istriku ini,"
"Ya, kamu harus menyiapkan makanan yang enak untuk ku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan kedua milyader
RomanceSemua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas kepergian istrinya,meskipun dendam itu sudah terbalaskan ia masih saja merasa tidak berguna Sampai dimana...