Deni

6.6K 342 1
                                    

Pagi ini Deni datang dengan membawa 5 orang bawahannya yang berbadan besar dan juga kekar

Bagaimanapun bagi ini ia akan membalas apa yang telah dilakukan oleh Felix tempo hari lalu

Apa yang dilakukan Felix itu sangat menghina harga dirinya, bagaimanapun ia merupakan orang yang ditakuti diwilayahnya ini,namun dengan gampangnya Felix menghajarnya dengan membabi-buta

Dengan menyuruh 5 orang tersebut untuk menghajar Felix dengan dalih tak bisa membayar hutang,Deni yakin tak ada seorang pun yang berani melaporkannya

Ia sangat yakin, bagaimana bisa seorang pengangguran seperti Felix ini bisa mendapatkan uang sebesar 100 juta dalam tiga hari

Hanya orang bodoh yang bisa mengatakan jika menghasilkan uang itu mudah

Dengan langkah yang angkuh dan juga sombong Deni berjalan menuju kediaman Felix
.
Sesampainya disana ia langsung menggedor-gedor pintu itu dengan keras

"Felix,keluar"teriaknya dengan lantang

Teriak kan Deni sendiri membuat para warga yang rumahnya tak berada jauh dari rumah Felix,dan juga para warga yang sedang berangkat menuju ladang menonton keramaian itu

"Felix,keluar"
"Jangan seperti tikus yang bersembunyi di kolong tempat tidur"

Felix sendiri yang tengah menyiapkan dagangannya, menghentikan sejenak aktivitasnya

Tak jauh berbeda Fiona yang juga sedang membutuh Felix itu pun juga langsung menoleh ke arah Felix

Dengan cepat ia bereaksi"aku akan mengambil uang yang kita punya dulu,dan kita akan melunasi sisanya nanti"

Namun

Sebelum Fiona bisa pergi mengambil uang simpanannya dan juga uang yang sudah Felix berikan itu

"Tak perlu"kata Felix mencekal tangan Fiona

Dengan tenang ia mengatakan"kau tunggu disini, jangan keluar,meskipun terjadi sesuatu yang tidak diinginkan jangan pernah keluar"kata Felix

Ia sendiri tak ingin Deni bisa melihat wajah cantik istrinya itu,selain itu ia juga yakin jika Agus akan datang hari ini

Mengingat sikapnya,Agus TK mungkin tidak membalas budinya

"Tapi..."

"Tak usah tapi-tapi tunggu aku disini"titahnya yang sudah tak terbantahkan

Setelah mengatakan itu Felix langsung berjalan keluar

"Felix"teriak Deni semakin mengeraskan suaranya

Dengan santai Felix membuka pintu rumah yang sudah bobrok itu"jangan teriak-teriak apa kau tak memiliki sopan santun"kata Felix setelah membuka pintu rumahannya

Dengan mencibir Deni mengatakan"Besar juga ya,nyali mu"

"Memangnya kau berharap aku harus bagaimana?"

Para warga yang mendengar ucapan santai dari Felix pun hanya bisa menahan nafasnya

Bagaimanapun mereka semua tau jika Deni tak segan-segan untuk mencelakai dan juga membunuh orang

Lalu dengan santainya Felix mengatakan hal-hal seperti itu

"Apa dia sudah gila"bisik Tina pada sang suami
Tina sendiri merupakan tangga sebelah rumah Felix

"Mungkin saja kemarin dia terlalu banyak minum, mangkanya jadi gila seperti ini"balas sang selamet

"Ah,pasti nanti kita akan menyaksikan orang bodoh itu dihajar sampai mati"

"Hehe,sepertinya pria ini tak menghormati mu"kata salah satu anak buahnya dengan tangan yang mengepal seperti akan menghajar orang

Sementara itu bawahannya yang lain juga ikut menyahuti"apa kita perlu menghajarnya sekarang bos?"tanyanya dengan tangan yang tak jauh beda dari temannya

"Santai saja,bagaimanapun kita harus meminta uang kita terlebih dahulu,jika tidak kita tidak akan bisa makan-makanan enak"balas Deni menyahuti

"Hahaha,kau benar bos"

"Sesuai janji mu,aku kembali dalam tiga hari"
"Cepat serahkan uangnya,jika tidak aku akan mematahkan tangan mu"kata Deni dengan angkuh

Bagiamana pun ia sudah membawa anak buahnya yang memiliki kekuatan besar

Mungkin dengan satu kali pukulan saja semua gigi Felix akan copot

"Ternyata kau,tak sabaran sekali ya"kata Felix

"CK,aku sudah tau kau tak bisa membayarnya bukan"balasnya dengan meludah

"Memang bukan aku yang akan membayarnya"jawab Felix dengan jujur

"Cih,menjijikkan omongan saja yang besar tapi kenyataanya kau hanya seorang bajingan yang tak tahu malu"hina Deni

"Karna kau tak bisa melunasinya sekarang maka...."

"Apa kau waras,ini saja belum genap sehari dan kau langsung menghajar ku"potong Felix

"Persetan dengan omong kosong mu"
"Teman-teman hajar dia"
"Jika bisa patahkan saja kaki dan juga tangannya"

Dengan seringai licik para anak buah itu pun langsung menyeringai dan berjalan mendekati Felix

Namun saat para orang itu akan menghajarnya

"Tunggu......

kehidupan kedua milyaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang