"ini enak," ujar Fiona sambil mengunyah makanannya, dengan ekspresi berbinar ia menatap Felix dan memberinya acungan jempol.
"Makanlah, tapi ingat silahkan ruangan kosong diperut mu, untuk memakan buah, dan juga minum susu." Ujar Felix mengingatkan istrinya itu.
Dengan patuh Fiona mengangguk, dan juga mengacungkan jempolnya, "oke, aku tidak akan makan terlalu banyak,"
"Bagus, setelah ini aku akan pergi ke rumah Fajar, apa kamu mau ikut?" Tanya Felix, yang juga mulai memakan makanannya.
"Ikut, aku akan memberikan beberapa makan yang kita beli tadi ke Fina," jawab Fiona dengan antusias
"Oke, terserah mu saja."
Dengan di iringi pembicaraan hangat kedua orang tersebut memakan makanannya dengan tenang dan juga ceria.
Setelah menyelesaikan acara makannya, keduanya membereskan peralatan makannya dan bersiap menuju rumah fajar dan juga Fina, Fiona sendiri dengan senang bersenandung disepanjang perjalanan sambil menggandeng tangan Felix.
Beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya kedua pasangan tersebut sampai dirumah minimalis bercat putih dengan beberapa tanaman hias yang berjajar rapi di pagar.
"Permisi," ucap Felix dengan suara yang agak keras, sambil mengetok rumah tersebut, sampai ketukan ketiga akhirnya pemilik rumah itu menyahutinya dari dalam.
"Iya sebentar," sahut seseorang dengan suara bariton nya, yang tak lain adalah Fajar.
Saat membuka rumah, Fajar langsung menyambut mereka dengan senang, bagaimanapun orang didepannya ini adalah pelanggan tetapnya, "eh kalian berdua, masuk-masuk."
Dengan cepat Fajar memanggil Fina, "Fina, tolong buatkan minuman, Felix dan juga istrinya sedang berkunjung."
Mendengar suaminya, Fina langsung menyahuti, "yah, tunggu sebentar aku akan membuatkannya."
"Oh ya kalian duduk dulu."ujar fajar mempersilahkan kedua pasangan itu duduk.
"Terimakasih, maaf kalau merepotkan." Balas Fiona
"Hais, apanya yang merepotkan, duduklah, tidak perlu sungkan disini." Balas Fajar sambil mengibaskan tangannya.
"Baiklah kalau begitu terimakasih." Balas Fiona
"Tentu, oh ya ada apa kalian datang berkunjung?" Tanya Fajar yang duduk berhadapan dengan Felix.
Mendengar pertanyaan itu Felix langsung menjawab, dan mengatakan niatnya, "jadi begini, tiga hari lagi kami akan pindah ke kabupaten, bisnis ku sedang berjalan lancar disana, jadi aku memutuskan untuk mengajak istri ku pindah kesana."
"Jadi, apa kamu tidak keberatan jika kamu harus mengantarkan belutnya ke kabupaten, untuk jadwal pengirimannya kamu bisa menyesuaikan dengan jadwal kiriman belutmu ke konsumen mu yang berada di kabupaten." Lanjut Felix
"Em, oke tidak masalah, biasanya aku akan pergi ke kabupaten 4 hari sekali, kamu tinggal tinggalkan alamat mu saja, dan aku akan mengantarkannya pada mu." Balas Fajar
Tak berselera lama akhirnya Fina muncul dan menyajikannya teh, dan beberapa cemilan.
"Silakan minum dulu." Ujar Fina
"Terimakasih." Ujar Felix dan juga Fiona, yang diangguki oleh Fina.
"Oh ya, kamu bilang Kamu membawakan makanan untuk teman mu." Ujar Felix mengingatkan Fiona, Fiona sendiri langsung ingat dan menyerahkan bingkisan yang ia bawah dari rumah
"Oh ya, aku hampir lupa, ini."
"Tadi kami beli banyak, jadi ini untuk mu dan juga suami mu." Ujar Fiona yang langsung menyerahkan bingkisan berisi, kue, kukis, dan juga beberapa makanan lainnya pada Fina."Banyak sekali, lain kali tidak perlu repot-repot,"
"Apanya yang repot, sudah terima ini." Balas Fiona cepat dan segera menyerahkan bingkisan tersebut ke pangkuan Fina
"Baiklah aku terima,"
"Terimakasih," ujar fiuna tulusMendapat respon seperti itu dari temannya Fiona langsung tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan kedua milyader
RomanceSemua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas kepergian istrinya,meskipun dendam itu sudah terbalaskan ia masih saja merasa tidak berguna Sampai dimana...