Tanpa terasa akhirnya waktu karnaval pun tiba, Fiona dan juga Felix kini berdiri di posisi depan dekat dengan panggung dimana itu akan menjadi start karnaval dimulai, karnaval ini sendiri memiliki rute perjalanan mengelilingi beberapa RT yang ada di kabupaten.
"Felix, orang itu berdandan menjadi kambing." Ujar Fiona yang sudah sedari tadi melihat orang-orang disana dengan perasaan gembira.
"Yah, tapi jangan loncat-loncat atau kamu akan jatuh." Balas Felix, menghentikan aksi Fiona, Yap memang saat wanita itu senang atau menemukan sesuatu yang menakjubkan untuknya dia akan secara spontan meloncat, entah kenapa Felix juga heran dengan kebiasaan istrinya itu.
Felix sendiri berdiri dibelakang Fiona guna memblokir beberapa orang yang berusaha untuk bisa berdiri di depan.
"Em, maaf aku hanya terlalu senang." Saut Fiona.
"Tidak papa, hanya saja situasi disini sangat ramai, aku hanya khawatir jika kamu akan jatuh."balas Felix mengelus rambut Fiona pelan.
"Sudah jangan melihat ku terus, atau aku tidak akan tahan untuk mencium mu disini, sana lihat orang-orang itu," lanjut Felix yang menggoda Fiona.
"Huh jangan bicara omong kosong, atau aku akan memukulmu." Balas Fiona dengan memberikan cubitan kecil di lengan Felix yang memeluknya dari belakang. Yap kedua orang itu memang sedang berpelukan, sebenarnya menurut Fiona itu sedikit berlebihan, namun saat melihat kekhawatiran Felix, Fiona akhirnya menyetujui tindakan Felix itu, dengan syarat untuk melonggarkan pelukannya.
"Apa kamu tega memukulku?" Tanya Felix sambil berbisik.
Sensasi hembusan nafas Felix yang terasa di lehernya membuat Fiona menjadi sedikit geli, tidak lupa kedua pipinya juga turut memanas atas tindakan tidak terduga dari Felix itu, "bersikaplah baik dan aku tidak akan memukulmu."
"Baiklah, aku akan mendengarkan istriku yang cantik ini." Ujar Felix dan mengecup rambut Fiona.
'keterlaluan sekali apa dia tidak melihat ada banyak orang disekitarnya.' batin Fiona.
"Fio lihatlah orang itu berdandan seperti burung merak." Ujar Felix sambil menunjuk orang yang berdandan seperti burung merak itu.
Meskipun masih agak kesal dengan tindakan Felix, Fiona juga tetap melihat kearah yang ditunjuk oleh Felix itu.
Semua orang yang memakai kostum itu sangat totalitas, dimana mereka memperhatikan beberapa detail agar memberikan kesan unik dan menarik pada kostum yang mereka pakai. Karnaval ini mengambil tema hewan jadi kebanyakan dari peserta yang mengikuti karnaval sudah pasti memakai kostum hewan. Sangat berbeda dengan kampung halaman Fiona, saat didesa beberapa warga desa hanya memakai kostum seadanya, namun bukan berarti kostum yang mereka pakai jelek hanya saja jika dibandingkan dengan yang ada di kabupaten maka karnaval yang ada didesa sudah pasti kalah.
"Kostum yang mereka pakai sangat bagus, berapa lama mereka membuat kostum itu?" Monolog Fiona yang sangat kagum dengan beberapa kostum yang dipakai oleh para peserta karnaval.
"Beberapa dari mereka kebanyakan menyewa kostum dari jauh-jauh hari, namun banyak juga yang membuatnya, mungkin satu kostum itu bisa diselesaikan dalam beberapa minggu atau bulan tergantung berapa banyak orang yang ikut andil dalam membuatnya." Jawab Felix.
Mendengar itu Fiona hanya menganggukkan kepalanya, ia tidak ingin terlalu banyak bicara dengan Felix lantaran kejadian beberapa waktu itu, ia pikir berpelukan seperti ini saja sudah banyak mengundang perhatian beberapa orang apalagi kejadian tadi.
Jadi Fiona terus memperhatikan peserta-peserta yang berjalan didepannya, Felix sendiri cukup bahagia bisa melihat istrinya tersenyum seperti itu, setidaknya ia tidak akan lagi menjadi pria brengsek.
'hari ini adalah awal baru dimana aku akan membahagiakan kalian, hanya kamu dan anak kita, aku akan selalu berusaha untuk mewujudkan apapun keinginan kalian.' batin Felix sambil tersenyum simpul memperhatikan tingkah istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan kedua milyader
RomanceSemua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas kepergian istrinya,meskipun dendam itu sudah terbalaskan ia masih saja merasa tidak berguna Sampai dimana...