hadia

911 81 3
                                    

Warning!!

Kalo ada yang taypo, ataupun kalimat yang nggak sesuai sama paragraf sebelum atau sesudahnya langsung tandain

.....

"Sayang aku pulang," ujar Felix membuka pintu kontrakannya dengan senyuman yang tidak luntur sedari pagi tadi.

Fiona sendiri yang mendengar suara itu merasa aneh, "aku sepertinya mendengar suara Felix, tapi pria itu baru pergi kan, apa karna aku terlalu kesal dengannya hingga mendengar suaranya,"

Tidak mendapati keberadaan Fiona Felix mengeraskan suaranya menjadi, "sayang, Fio kamu dimana?"

"Sayang, sayang, Fiona."

"Sepertinya aku tidak sedang mengigau, itu benar suaranya." Monolog Fiona dan langsung beranjak dari kamar yang biasa ia gunakan bersantai sambil melihat anak-anak kecil di taman yang sedang bermain.

"Apa ada sesuatu yang tertinggal?" Tanya Fiona begitu melihat Felix yang sudah mendekat.

"Tidak, aku hanya pulang lebih cepat, lihat aku beli apa untuk kamu," balasnya lalu mengangkat paperbag untuk diperlihatkan pada Fiona.

"Beli apa?" Ujar Fiona yang spontan bertanya.

"Ya, lihat saja sendiri." Balas felix, yang membuat Fiona semakin penasaran.

Dengan cepat Fiona mengambil paperbag  yang ada ditangan Felix dan segera membukanya, melihat sebuah kotak hitam bergambar perhiasan Fiona langsung menatap Felix, "kau beli perhiasan?"

"Iyah, buka dulu dan lihat apa kamu suka dengan modelnya kalo tidak aku akan belikan lagi." Jawab Felix dengan penuh harap, ayolah dia sudah hampir setengah jam  berada di toko perhiasan guna memilih perhiasan itu dengan seksama.

"Kita kan lagi banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, kenapa membeli ini?, sebentar lagi aku lahiran rumah kita pun lagi tahap pembangunan, lalu...."

"Apa sih, itu urusan ku kamu nggak perlu khawatir lagian aku juga nggak bakal beli kalo semisal aku nggak punya uang," potong Felix.

"Tapi kan.."

"Nggak usah tapi-tapi, cepat buka dan lihat suka nggak?" Potong Felix kembali.

Fiona sendiri ragu untuk melihat kotak perhiasan itu, ia masih ingat saat Felix membelikannya anting waktu itu, pria itu bilang jika anting yang ia berikan hanyalah anting murah namun saat ia menunjukkan anting itu ke Fina, Fina bilang jika anting itu memiliki harga yang lumayan mahal, terlebih lagi saat Fiona menunjukkan kotak anting itu pada Fina, Fina semakin meyakinkan jika harga dari anting itu pasti mahal.

"Sayang lihat lah, apa kamu nggak kasihan sama aku, kamu tau nggak aku memilih ini dengan sepenuh hati, mana tadi aku hampir setengah jam sendiri mondar mandir di toko perhiasan seperti orang gila, masak kamu nggak mau nerima itu." Ujar Felix yang melihat Fiona hanya menatap kotak perhiasan itu.

"Tapi ini," balas Fiona yang bingung.

"Apasih, sini tak bukain, kalo nunggu kamu mikir-mikir begini bisa-bisa aku yang kecewa." Ujar Felix dan langsung mengambil kotak itu dan menunjukkan isinya pada Fiona.

"Bagus kan?, Modelnya kalung dan antingnya nggak sederhana tapi juga nggak rumit, ini sangat pas dengan mu." Lanjut Felix.

Fiona sendiri tidak bisa bohong ,Jika dia menyukai perhiasan itu dan secara tidak sadar ia mengucapkan, "bagus banget."

"Sudah ku duga kamu pasti suka, kalungnya tidak memiliki permata yang besar, namun desainnya cukup elegan dan juga bagus dipadukan dengan pakaian apapun." Balas Felix senang.

kehidupan kedua milyaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang