Saat ini Fiona dibuat sangat gelisah,bagaimanapun Felix sudah pernah menyinggung Deni tempo hari lalu
Ia tak bisa duduk dengan tenang,ia terus saja berjalan mondar-mandir kekanan dan juga kekiri
"Apa dia akan baik-baik saja?"monolognya dengan khawatir
Dia terus saja menunggu namun hampir 15 belas menit sudah akhirnya Fiona sudah tidak tahan lagi
Ia langsung keluar dan melihat apa yang sedang terjadi di sana
Namun saat sudah disana ada seorang pria yang mengenakan pakaian rapi dengan setelan jas
"Berapa hutangnya?"tanya pria itu dengan dingin
Ia juga semakin dibuat terkejut dengan apa yang ia dengar
Bagaimana mungkin orang itu dengan suka rela melunasi hutang-hutang tersebut, terlebih lagi nominalnya itu tidak kecil
Orang bodoh mana yang dengan suka rela memberikan uang itu dengan percuma
.
.
Setelah kepergian Deni,para warga yang tadi berkumpul itu pun juga membubarkan diri merekaTak lupa mereka juga mengiringi kepergian mereka dengan gosipan
Ada beberapa warga yang nampak kecewa karena tak bisa menyaksikan Felix yang bajingan itu dihajar
Warga yang merasa tak senang itu adalah kaum lelaki
Memang beberapa lelaki didesa ini sangat menyukai Fiona, mengingat parasnya yang cantik dan sikapnya yang berbudi luhur Fiona berhasil menjadi kembang desa disana
Namun para lelaki itu tak habis fikir,kenapa wanita secantik itu mau menikah dengan orang bajingan macam Felix
Setiap kali Deni menagih hutang mereka berharap,Deni dapat menghajar Felix sampai mati,agar mereka memiliki kesempatan untuk mendekati Fiona
Para lelaki itu tak masalah jika Fiona sudah tak perawan, mereka akan tetep menyukai Fiona, apalagi paras ayunya itu
.
Felix yang tak sengaja melihat sikuit Fiona di dekat pintu itupun langsung menghampirinya"Kenapa keluar?"
"Bukannya aku sudah bilang,jangan keluar terlebih dahulu"katanya dengan lembut"Itu,aku hanya khawatir pada mu"balasnya
Agus sendiri yang melihat jika Deni telah pergi dari sana langsung menghampiri Felix dan juga Fiona
"Pagi tuan dan nyonya Felix"sapa Agus dengan segan,bagaimanapun orang didepannya ini adalah penyelamatnya
Ia tak bisa membayangkan akibat dari kecerobohannya,akan ada berapa banyak nyawa yang akan melayang
Untung saja orang didepannya ini mengatakannya tepat waktu sebelum rumah sakit ibu dan anak itu dibuka
"Hem"dehem Felix membalas Agus
"Pagi tuan"kata Fiona sopan,ia juga menyenggol lengan Felix untuk tak bersikap seenaknya
Apalagi orang didepannya ini telah membuat mereka untuk melunasi hutang
Agus sendiri tak mempermasalahkan sikap Felix
Dengan cepat ia berbicara"maaf tuan,saya disini untuk mengucapkan terimakasih atas informasinya yang anda berikan waktu itu"
"Saya disini juga ingin menyerahkan uang yang anda minta waktu itu"lanjutnya
Felix pun membalas"Tak perlu aku sudah mendapatkannya bukan?"
Agus yang mendengar itupun langsung buruh-buruh menjelaskan"soal uang tadi itu bukan apa-apa, apalagi mengingat informasi yang sudah tuan sampaikan sangat berarti bagi saya"
Dengan mengkode bodyguardnya untuk menyerahkan sebuah amplop besar pada Felix
"Tak perlu,kau sudah cukup untuk melunasi hutang-hutang ku saja"tolak Felix dengan tegas
"Tapi tuan..."
Felix sendiri langsung memotong ucapan tersebut"tak perlu,aku sudah berterimakasih karena kau sudah melunasi hutang ku"
"Aku juga tak ingin menerima lebih banyak uang lagi dari mu""Lebih baik kau gunakan itu sebagai tambahan modal untuk mengganti semua kerugian yang perusahaan mu alami"kata Felix panjang lebar
Agus sendiri tak bisa berkata-kata,jujur saja ia juga harus mengeluarkan uang pribadinya untuk mengganti semua kerugian dari pembangunan rumah sakit ibu dan anak
Fiona wanita itu sama sekali tidak paham dengan apa yang diucapkan oleh kedua pria ini ia hanya bisa menyimaknya dan menyimpulkan secara sepihak untuk sementara ini
"Tak perlu menatapku seperti itu,aku bukan seorang yang baik,jadi jika kau sudah tak memiliki urusan lagi kai bisa pergi"kata Felix terus-terang
Ia sendir juga harus berjualan,apalagi matahari telah beranjak naik
Jadi ia tak bisa membuang banyak waktu
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan kedua milyader
RomanceSemua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas kepergian istrinya,meskipun dendam itu sudah terbalaskan ia masih saja merasa tidak berguna Sampai dimana...