Tepat pada pukul 09.30 Felix dan juga Fiona telah sampai ke tempat tujuan, setengah jam sebelum acara dimulai, dengan tangan yang bergandengan keduanya berjalan memasuki rumah paman Fiona.
Dengan membuat senyuman tulus Fiona menyapa orang-orang yang sudah terlebih dahulu datang, "selamat pagi semuanya."
Mendengar itu kebanyakan orang yang sudah berada disana hanya menoleh sekilas tanpa berniat untuk membalas sapaan Fiona, Fiona sendiri tak ambil hati. sementara itu Felix yang berdiri disampingnya memegang pundak istrinya itu dan tersenyum, "sudah ayo," ujarnya agar Fiona tidak terlalu bersedih
"Em," balas Fiona dengan menggagukan kepalanya
"Cari orang tua mu dulu untuk menyerahkan ini, setelah itu baru ke paman dan juga bibi mu," ajak Felix
"Ya, ayo cari mereka." Balas Fiona setuju
Rumah paman dan bibinya tidaklah terlalu besar namun bisa dibilang rumah paman dan bibinya itu tergolong rumah yang paling bagus diantara rumah penduduk desa lainnya. Tak berselang lama Fiona melihat ibunya yang tengah duduk dengan ayahnya dengan jarak yang lumayan dari para kerumunan, Fiona sendiri bisa menebak apa yang tengah dibicarakan oleh orang tuanya itu dari kejauhan, segera ia langsung menghentikan langkahnya.
Dengan heran Felix menatap istrinya itu, "ada apa?," Tanya Felix
"Tidak ada, sebaiknya kita temui ayah dan ibu ku nanti saja ya." Ujar Fiona, Fiona tau jika orang tuanya itu pasti iri dengan keluarga sepupunya itu, karna bisa menikah dengan anak juragan buah di desa ini, sementara ia anak mereka malah memilih menikah dengan pria yang tidak jelas asal usulnya. Fiona takut jika nanti ia dan juga Felix kesana kedua orang tuanya itu memaki Felix tanpa melihat keadaan ataupun memperdulikan sekitarnya.
"Bukankah lebih baik kita temui mereka dulu, bagaimanapun kamu sudah lama tidak bertemu dengan mereka." Ujar Felix.
Dengan rasa tida enak Fiona mengatakan, "memang, tapi kamu tau kan kondisi keluarga ku, aku takut jika mereka mempermalukan mu didepan umum, aku.."
"Aku tau, tapi bagaimanapun mereka adalah ibu mertua dan ayah mertua ku, meskipun mereka tidak menyukai ku, aku telah menjadi bagian dari keluarga mereka."
"Aku tidak peduli apa yang akan mereka katakan, selagi kamu dengan ku, aku bisa menghadapi semuanya." Potong Felix panjang lebar."Felix, aku tidak tau harus berkata apa,"
"Sudahlah ayo, jangan terlalu banyak pikiran," ujar Felix menggandeng tangan mungil Fiona untuk mendekat ke arah ibu dan ayah mertuanya
"Ayah, ibu." Sapa keduanya
Melihat orang yang tengah mereka jadikan topik pembicaraan ayah dan juga ibu Fiona langsung mencibirkan bibirnya, "jangan memanggil kami ayah dan ibu mu." Ujar ibu Fiona dengan nada tidak senang
"Bagaimana bisa aku memiliki anak yang tidak berbakti seperti mu, lihatlah sepupu mu itu, meskipun wajahnya tidak secantik kamu, dia bisa menikah dengan orang kaya, sementara kamu hanya bisa menikah dengan pengganguran sepertinya," lanjut ibu Fiona yang sudah tidak bisa membendung kekesalannya
"Benar kata mu, sebagai orang tua aku menyesal telah membesarkan anak durhaka sepertinya ini." Balas ayah Fiona, sejak awal mereka ingin menjodohkan putrinya itu dengan anak juragan tanah yang berada di kampung mereka, namun putrinya itu malah memilih untuk kabur dan kawin lari dengan pria brengsek ini, sungguh sial kehidupan mereka.
"Ayah ibu, jangan seperti itu aku.." ujar Fiona yang langsung dipotong oleh ibunya
"Aku apa?, Sudahlah cepatlah menjauh dari kami, kami tidak sudi berada didekat orang tidak berguna seperti kalian ini," potong ayah Fiona dengan cepat.
Felix sendiri sudah tidak kaget dengan apa yang dikatakan oleh ayah dan juga ibu mertuanya itu, "ayah ibu kamu ada beberapa bingkisan kecil untuk kalian, semoga berkenan," Ujar Felix dan menyerahkan bingkisan itu pada ibu mertuanya
"Kami pamit dulu, ke paman dan juga bibi, kami belum sempat mengucapkan selamat ke mereka." Lanjut Felix, awalnya ia ingin memperbaiki hubungannya dengan keluarga istrinya itu, namun melihat raut muka Fiona yang menahan tangisnya Felix tidak bisa membiarkan istrinya terlalu lama didekat ayah dan ibunya.
"Ayo sayang," lanjut Felix dan langsung menggandeng tangan Fiona kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan kedua milyader
RomanceSemua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas kepergian istrinya,meskipun dendam itu sudah terbalaskan ia masih saja merasa tidak berguna Sampai dimana...