Hari ini adalah hari pertama Felix libur berjualan, hari ini ia berniat untuk pergi ke kabupaten sebelah untuk membeli kontrakan yang dimana pemilik kontrakan itu harus rela menjual kontrakan miliknya itu, lantaran sang anak yang terlibat dalam kasus prostitusi dan juga penipuan.
Untuk saat ini Felix masih berpegang teguh pad beberapa ingatannya tentang kehidupannya yang pertama, jika memang benar jika kasus itu terjadi ia akan untung jika tidak pun tak apa ia bisa memajukan rencananya yang lain yakni pergi ke kabupaten Naungko guna menyewa ruko untuk berjualan.
Pada pukul setengah 7 pagi Felix berpamitan pada Fiona, "mungkin nanti aku akan pulang malam, kamu harus menjaga dirimu dirumah, jika bosan kamu bisa pergi ke rumah teman mu Vina untuk sekedar mengobrol,"
"Tapi ingat untuk makan dan meminum vitamin mu secara teratur dan juga tepat waktu," lanjut Felix
Kali ini Fiona tidak banyak membantah, ia langsung mengangguki perkataan Felix, meskipun Felix tidak memberitahunya secara detail mengenai apa yang akan dia lakukan, Fiona menyimpulkan jika suaminya itu akan melakukan bisnis yang cukup besar, jadi ia tidak akan membuang waktu Felix terlalu banyak.
"Ya pergilah, oh ya uang yang kamu berikan pada ku waktu itu aku...."
Mendengar apa yang Fiona katakan Felix bisa menebak kearah mana jalan pikir wanita itu, "Apa?, Uang itu milik mu, aku tidak ada hubungannya dengan itu, simpan saja," potong Felix dengan cepat.
"Tapi, uang mu itu tidak akan cukup untuk kebutuhan mu disana, bukankah kau akan melakukan bisnis besar?" Ujar Fiona, bagaimanapun selama beberapa hari berjualan Felix pasti akan menyerahkan semua uang hasil jualannya pada dirinya, bahkan jika uang itu digunakan untuk putar modal pun Felix pasti akan memberikan rincian belanjanya.
"Tidak aku masih memiliki uang simpanan, meskipun sedikit itu sudah lebih dari cukup kok," kata Felix, ia sendiri tau jika Fiona pasti tidak akan tega jadi dia memutuskan untuk segera pergi.
"Sudahlah, nanti aku akan kesiangan jadi aku pergi dulu saja, sampai jumpa," lanjut Felix dengan cepat.
Sebenarnya Felix membawa cukup banyak uang dalam perjalanan kali ini, ia membawa sekitar 250 juta dalam tasnya.
Sebenarnya uang itu Felix dapatkan dari memenangkan lotre, dengan mengandalkan ingatan masa lalunya dan juga keberuntungannya Felix mengambil 10 buah nomor lotre.
Pada kehidupan pertamanya dulu Felix bekerja sebagai kuli panggul di pasar kabupaten, saat waktu beristirahat Felix pasti akan duduk di dekat ruko tempat beberapa orang menjual nomer lotre, tak jarang ia melihat orang yang kesal setengah mati lantaran telah membeli banyak nomor namun tidak ada satupun nomor yang membuahkan hasil, namun ada juga beberapa orang yang memiliki keberuntungan dimama mereka hanya membeli satu nomor dan memenangkan hadiah ratusan ataupun jutaan dalam nomor lotre tersebut.
Dengan mengandalkan ingatan nomor pemenang lotre di tahun ini Felix dapat meraup untung besar, bagaimanapun ia hanya mengeluarkan uang sebesar 20 ribu sebagai modal awal, bisa dibilang ini termasuk judi, jadi dia tidak mengatakan masalah uang pada Fiona.
Fiona tidak bisa mengatakan apa-apa lagi ia hanya diam di depan rumahnya sambil melihat Felix yang semakin menjauh sampai bayangannya tak lagi terlihat.
"Semoga saja dia baik-baik saja," monolognya
Fiona berpikir jika nanti ia pasti akan sangat kesepian jika Felix tidak ada dirumah, pasalnya selama beberapa hari ini Felix setelah, pulang berjualan pada pukul setengah sembilan pria itu tidak akan kemana-mana ia hanya akan duduk dirumah atau terkadang membantu Fiona menanam beberapa sayuran dan juga bunga di kebun belakang. Fiona berharap agar Hari segera berlalu dengan cepat agar Felix bisa pulang lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan kedua milyader
RomanceSemua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas kepergian istrinya,meskipun dendam itu sudah terbalaskan ia masih saja merasa tidak berguna Sampai dimana...