masakan

2.7K 173 6
                                    

Hari sudah menjelang sore, namun Felix masih saja sibuk untuk membujuk istrinya, yang entah mengapa hari ini gampang sekali ngambek dan juga marah. Ia bingung ingin melakukan apa, dari kehidupan pertama dan juga kedua ini, ia masih belum punya pengalaman untuk membujuk seorang gadis yang tengah marah.

"Sayang, mau aku masakin apa?" Tanya Felix yang menempel pada Fiona

"Aku masih kenyang," jawab Fiona, namun wanita itu masih memakan buah apel yang telah dikupaskan oleh Felix.

"Benarkah?,"

"Ya, sudah sana jangan terus menempel dengan ku seperti itu." Kesal Fiona dan berusaha menyingkirkan Felix dari bahunya

"Tidak, tidak, kamu masih marah dengan ku, aku sungguh tidak mengenalnya, kami hanya sebatas penjual dan pembeli." Ujar Felix yang masih menjelaskan

"Aku tau, dan aku sudah mendengarnya, sekarang pergilah, aku ingin sendiri."

"Tidak mau, aku baru akan melepaskan mu jika kamu sudah tidak marah dengan ku lagi." Balas Felix yang masih kekeh pada pendiriannya.

"Aku tidak marah dan aku sedang tidak marah, jadi cepat lepaskan, jika kamu terus begini aku akan benar-benar marah."

"Tapi aku, hanya ingin menjelaskannya pada mu, jangan marah, aku tidak berniat membuat mu marah."

"Aku sudah tau, sana pergi dan masakkan sesuatu yang enak untuk ku, aku lapar." Ujar Fiona mengibaskan tangannya, padahal belum ada beberapa menit yang lalu wanita itu mengatakan jika i telah kenyang.

Dengan semangat Felix berdiri, "siap, apa kamu ingin makan ayam goreng mentega?, Atau kamu ingin ikan goreng?, Atau ayam penyet mungkin?, Atau.."

"Terserah mu saja, yang penting enak,"

"Oke kalau begitu, tunggu aku, aku akan menyiapkan makanan terenak yang pernah kamu makan." Balas Felix dengan semangat dan langsung menunju dapur untuk, menyiapkan makanan.

"Huh, dasar, tapi dia terlihat tampan saat bersikap seperti itu." Monolog Fiona saat melihat kepergian Felix.

Yah, Fiona sendiri tidak tau dengan perasaannya yang sedikit-sedikit berubah-ubah, kadang marah, kadang sedih, kadang senang, ah entahlah. Besok pagi ia akan pergi kerumah Fina dan menanyakan tentang hal ini.

Sementara itu di dapur Felix tengah berfikir, makanan apa yang bisa ia masakan untuk istrinya.

"Buat apa ya?" Monolognya menatap beberapa bumbu masakan.

"Buat ikan goreng, tapi Fiona sudah sering makan ikan goreng, buat ayam krispi, ah tidak-tidak, kemarin dia sudah makan itu,"

"Apa yah?"

"Apa rica-rica?"

"Oh atau telur orak-arik, tapi itu terlalu sederhana."

Cukup lama Felix memendam bumbu-bumbu masakannya, namun ia belum membuat keputusan, untuk memasak apa. Pria itu cukup memeras otaknya, hanya untuk memikirkan makanan apa yang disukai oleh Fiona.

Dengan merenung cukup lama, Felix memutuskan membuat 4 hidangan, yakni, ayam goreng mentega, ikan semur, telur orak-arik, dan juga tumis brokoli.

Dengan cekatan Felix, menyiapkan beberapa bumbu-bumbu yang diperlukan, lalu menghaluskannya dan kemudian menumisnya.

Fiona sendiri yang mencium bau masakan yang membuatnya bersin berkali-kali pun, berjalan menuju dapur untuk melihat masakan apa yang tengah dimasak oleh suami tampannya itu.

"Kamu masak apa?" Tanya Fiona penasaran dan mendekat kearah Felix.

"Semur ikan, kamu suka kan?" Jawab sekaligus tanya Felix

"Suka,"

"Baguslah, ingin menumisnya?" Ujar Felix, yang melihat mata Fiona yang berbinar.

"Boleh?" Tanya Fiona penuh harap

"Tentu, kamu menumisnya, dan aku akan menyiapkan ikannya."

"Baiklah kalau begitu,"

kehidupan kedua milyaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang