berbohong

2.6K 194 13
                                    

Setelah makan siang tadi, kini kedua pasangan suami istri itu, berjalan menuju rumah sakit, untuk kali ini mereka tidak perlu mengantri lama, lantaran mereka hanya tinggal menunjukkan surat kontrol dan juga janji temu pada resepsionis.

"Apa kamu gugup?" Tanya Felix menggenggam tangan mungil Fiona.

"Tidak," jawab Fiona jujur, setelah pemeriksaan pertanyaan dulu, Fiona sudah tidak gugup lagi, kali ini wanita itu bisa dibilang cukup santai.

"Oh, oke kalau begitu."

Setelah mengatakan itu, keduanya berjalan mendekati pintu dengan papan tulisan nama yang tergantung dengan nama 'Dr. Anggun, Sp.OG'

Dengan ramah Fiona menyapa Anggun, "siang dok."

"Siang," balas Anggun dengan ramah

"Bagaimana kondisinya, apa kamu sudah suka mengonsumsi buah-buahan?" Tanya Anggun setelah kedua pasangan itu duduk di kursi yang telah disediakan.

"Lumayan,"

"Em, bagus, setidaknya vitamin yang dibutuhkan oleh ibu hamil bisa terpenuhi,"
"Lalu apa kamu, ada keluhan lain?"

"Tidak ada sih, dok, semuanya baik,"

"Oke, setelah ini kita akan melakukan pemeriksaan, lebih lanjut untuk melihat perkembangan bayi kalian."

"Oh ya, dok apa saya boleh menemani istri saya?" Tanya Felix, memotong

Anggun sendiri hanya bisa tersenyum dan menatap ke arah Felix dan menjawab, "tentu saja boleh,"

"Oke terimakasih dok."

"Baiklah kalau begitu, mari ikut saya."

Lebih dari 20 menit keduanya berada diruang pemeriksaan, akhirnya kedua pasangan suami istri itupun keluar.

"Lihatlah mereka lucu bukan?" Tanya Fiona memperlihatkan foto hasil usgnya.

Felix sendiri hanya mengerutkan dahinya, 'apakah lucu, mereka terlihat seperti bayi tikus.' batin Felix

"Ya lucu, sangat lucu." Jawab Felix yang sangat berbeda dengan isi hatinya

"Ya, anak ku memang lucu." Balas Fiona, senang.

"Apa benar-benar lucu, sudahlah terserah saja, yang terpenting istri ku senang aku tidak masalah." Batin Felix menatap aneh foto usg yang dipegang oleh Fiona

"Oh, yah, apa kita jadi ke tempat kosan?" Tanya Fiona setelah puasa menatap foto-foto itu.

"Ya, setelah kita menebus obat mu, kita langsung kesana."

"Oke"

Sesampainya di tempat kos, Fiona menatap Felix dan bertanya, "apa ini tempatnya?"

"Ya, lingkungannya cocok bukan dengan mu?" Balas Felix bertanya

"Em, tapi harganya..."

"Murah kok, kamu nggak perlu khawatir dengan itu," potong Felix

"Sungguh?"

"Iya, Fio."

"Memegang harga sewanya berapa?"

"Murah kok, hanya 250 ribu perbulan." Bohong Felix

"Sungguh, kamu tidak sedang berbohong kan?"

"Tidak, jika kamu tidak percaya kamu bisa tanya pemilik kosnya."

"Tidak perlu, aku percaya."

"Oh ya, kita akan pindah kesini 3 hari lagi, apa kamu tidak masalah?" Ujar Felix, menanyakan pendapat Fiona.

"Tidak masalah,"

"Oke kalau begitu, mau lihat-lihat kedalam?" Tanya Felix, saat melihat tatapan kagum dari mata Fiona

"Boleh?"

"Tentu saja, ayo." Jawab Felix dan segera mengambil kunci kos yang berada di sakunya.

Saat pintu kos tersebut dibuka, Fiona dapat melihat sebuah kasur, dengan ukuran sedang, lalu ada sebuah lemari pakaian, kipas angin. yang berada di bagian depan. Lalu Fiona berjalan masuk lebih dalam, terdapat dapur mini, dan disebelah adalah kamar mandi. Kosan ini bisa dibilang cukup luas.

"Apa benar, harga sewanya hanya 250 ribu?" Tanya Fiona tidak percaya

"Benar, apa ada sesuatu yang kurang?" Tanya Felix yang takut, jika kosan ini tidak sesuai dengan Fiona

"Kurang apanya, tempat ini lumayan bagus, agak tidak masuk akan jika pemiliknya hanya menyewakannya dengan harga semurah itu." Jawab Fiona jujur.

Felix sendiri hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan menampilkan senyuman menawannya. "Itu, itu mungkin saja, jika pemiliknya kaya, dan tidak terlalu memerlukan uang."

"Mungkin saja sih, saat pemiliknya datang kesini aku akan menjamunya dengan baik."

Hai guys, gimana nih, sejauh ini kalian suka nggak sama cerita ini?
Sekalian mau infoin, cerita ini bakal update 4 kali dalam 1 Minggu, gimana setuju nggak sihh?

kehidupan kedua milyaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang