"tunggu ada apa ini?"tanya seorang berbadan kekar yang mengenakan baju serba hitam
"Tak ada masalah apa-apa,aku hanya sedang memberikannya pelajaran"kata Deni
"Oh"
"Apa di sini kediaman tuan Felix"lanjutnya bertanyaDeni sendiri memandang rendah Felix yang tengah berdiri dengan santai itu"ya aku disini"saut Felix
Segera orang itu langsung mengabari atasannya dan mendekat ke arah Felix"maaf tuan,bos saya ingin bertemu dengan anda"katanya dengan sopan
"Apa Agus?"tanya Felix
"Ya,sebentar lagi beliau akan segera menghampiri kita"
"Oh,baiklah"
"Hey sobat ada apa kau mencari pecundang macam dia?"
"Apa dia juga berhutang pada mu?"tanya Deni penuh penghinaanNamun orang yang ditanyai itu tak menjawab sama sekali pertanyaan dari Deni,ia lebih memilih untuk diam ditempatnya dengan menatap Deni datar
Deni sendiri yang mendapat perlakukan seperti itu pun dibuat naik pitam,apalagi Ada banyak warga yang tengah menyaksikannya secara langsung
Mau ditaruh mana mukanya jika ada berita yang tersebar jika ia tidak digubris oleh orang
Dengan mengkode anak buahnya lewat lirikan mata, seketika anak buah dari Deni langsung bergegas menghampiri Felix dan juga bodyguard itu
Saat akan menendang bodyguard itu,bawahan Deni langsung tersungkur ke tanah,lantaran bodyguard itu dengan sigap menghindar dari serangan itu
Melihat temannya yang tersungkur,orang-orang itu pun langsung bergegas menuju keduanya
"Kurang ajar"katanya dengan melayangkan bogeman
Felix sendiri langsung menahan bogeman itu dan menghempaskan nya"jangan berbuat macam-macam"katanya
Meskipun Felix sudah mengatakan itu namun orang-orang itu sama sekali tak mau mendengarkannya dan terus saja menyerang keduanya
Hingga beberapa menit kemudian terdengar suara"apa-apaan ini"teriak seseorang yang mengalihkan pandangan semua orang
Bodyguard yang tengah bertarung itu pun langsung merapikan pakaian dan membungkuk hormat pada Agus"maaf tuan saya hanya membela diri
Deni,pria itu dibuat melongo, untuk apa bos dari PT.Citra Kontruksi bisa ada disini
"Maaf kak aku tidak tau jika dia adalah orang kakak"kata Deni sopan pada Agus
Agus sendiri sudah tak asing dengan wajah Deni,ia sudah mengenal Deni dengan baik
"Untuk apa kau disini"tanya Agus dengan nada sinis
Deni dan juga Agus merupakan sepupu dari pihak ayahnya, mereka juga pernah tinggal serumah sewaktu Agus masih berusia 15 tahun
Sejak dulu Agus memegang tak menyukai keluarga paman ketiganya itu,tidak pamannya tidak bibinya bahkan anaknya ini
Menurutnya keluarga paman ketiganya ini,sangatlah manipulatif,mereka sangat mencintai kekayaan, apapun yang mereka inginkan mereka harus bisa mendapatkannya, meskipun itu dengan cara yang kotor sekalipun
"Bukan masalah besar,aku hanya sedang menagih hutang padanya"kata Deni mendekat ke arah Agus
Agus sendiri muak melihat wajah sok baik yang ditunjukan oleh adik sepupunya ini dengan sinis ia berkata"berapa hutangnya?"
"Dia berhutang pada ku sebesar 100 juta kak"
"Kirimkan uang itu sesuai nominal yang ia sebutkan"titahnya pada sang bawahan
"Baik tuan"
Dengan sinis Agus berkata"pergilah aku sudah melunasi hutangnya"
Jujur saja ia muak menghadapi penjilat macam ini,apa kalian tau pada siapa Agus mempercayakan pembangunan rumah sakit ibu dan anak?
Pada keluarga paman ketiganya ini,atas desakan ayah dan kakeknya ia menyerahkan proyek pembangunan itu, awalnya ia akan mempercayakan tugas ini pada salah satu orang kepercayaan
Lantaran beberapa waktu kedepannya ia akan sibuk, namun..
Dengan berat hati ia menyerahkan proyek pembangunan itu,setelah tau jika Dani atau Kakak dari Deni ini yang menanganinya
Ia pikir Dani tak seperti keluarganya,namun pikirannya salah,Dani Malah lebih serakah ketimbang keluarganya yang lain
"Ada hubungan apa Kakak dengan pecundang ini?"tanya Deni tak suka,ia sendiri mengingat bagaimana waktu dulu ia meminta uang untuk membeli rokok saja Agus tak memberikannya,dan apa ini orang luar yang ia anggap sebagai pecundang malah langsung diberikan uang oleh Kakak sepupunya ini
"Ada hubungan atau tidak bukan urusanmu,lebih baik kau pergi dari sini,atau aki yang akan mengusir Mu secara paksa"
"Tapi kakak...."
Dengan jengkel Agus berkata"sudah kubilang pergi ya pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan kedua milyader
RomansSemua kehidupannya seakan tak berarti apa-apa,setelah sang istri meninggalkannya untuk selamanya Terus bekerja demi membalaskan dendamnya atas kepergian istrinya,meskipun dendam itu sudah terbalaskan ia masih saja merasa tidak berguna Sampai dimana...